TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Eropa (ESA) membuat program mengumpulkan data satelit menggunakan aplikasi yang ada di ponsel android. Camaliot, nama aplikasi itu, tersedia di Android versi 7.0 atau yang lebih baru, yang mendukung navigasi satelit.
Camaliot adalah kampanye yang didanai oleh ESA, dan fokus pertamanya adalah melibatkan pemilik smartphone di seluruh dunia dalam proyek peningkatan akurasi prakiraan cuaca memanfaatkan penerima GPS pada ponsel masing-masing.
Cara kerja navigasi satelit adalah ponsel atau perangkat lainnya mencari sinyal dari jaringan satelit yang berada di orbit tetap. Satelit mengirim pesan dengan waktu dan asal lokasinya berada, dan begitu pesan diterima, ponsel akan mencatat berapa lama waktu yang dibutuhkan sebelum setiap pesan itu diterima, kemudian menggunakan datanya untuk mencari tahu di mana mereka berada di Bumi.
Para peneliti berpikir bahwa mereka dapat menggunakan sinyal satelit yang sama untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang atmosfer. Misalnya, jumlah uap air di atmosfer dapat mempengaruhi bagaimana sinyal dari satelit bergerak di udara.
Berdasarkan keterangan yang disediakan ESA, aplikasi Camaliot mengumpulkan informasi untuk melacak kekuatan sinyal, jarak antara satelit dan perangkat penerima sinyal yang digunakan, dan carrier phase dari satelit. Setelah data yang cukup dikumpulkan dari seluruh dunia, para peneliti secara teoritis dapat menggabungkannya dengan pembacaan data cuaca yang ada untuk mengukur tren uap air jangka panjang. Mereka berharap dapat menggunakan data yang sama untuk menyusun model prakiraan cuaca dengan machine learning.
Para penelitinya juga dapat melacak perubahan di ionosfer Bumi atau lapisan atmosfer Bumi yang terluar. Membuat prakiraan ionosfer yang lebih baik dapat menjadi relevan dalam melacak cuaca luar angkasa dan pada akhirnya dapat membuat Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS) lebih akurat dengan memperhitungkan peristiwa seperti badai geomagnetik.
Pemanfaatan Camaliot pada akhirnya dapat diperluas untuk mengumpulkan data berskala masif seperti dari jaringan sensor IoT yang terkoneksi dengan perabotan rumah tangga. “Kami mengambil inspirasi dari inisiatif SETI@Home yang terkenal, di mana laptop rumahan membantu mencari tanda-tanda kehidupan di luar bumi,” kata Vicente Navarro, seorang insinyur navigasi ESA.
Proyek ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari seluruh dunia — dan dari beberapa konstelasi satelit yang berbeda. Ada beberapa konstelasi GNSS yang berbeda satu sama lain, seperti GPS Amerika Serikat, GLONASS Rusia, Beidou Cina, atau Galileo Uni Eropa.
Jepang dan India juga mengoperasikan konstelasi regional yang lebih kecil. Perintah FCC pada 2018 memungkinkan lebih banyak perangkat menggunakan sinyal GPS dan Galileo secara bersamaan untuk meningkatkan akurasi lokasi.
Proyek Camaliot mencantumkan lebih dari 50 model ponsel baru dengan penerima frekuensi ganda, yang secara bersamaan dapat menarik dua sinyal GNSS dengan frekuensi satelit yang berbeda. Ponsel yang dikonfirmasi memiliki penerima frekuensi ganda termasuk Google Pixel 4a, Samsung Galaxy S21, Galaxy S21 Ultra – kebanyakan dengan chipset Qualcomm Snapdragon 5G kelas atas.
"Kombinasi penerima smartphone dual-band Galileo dan dukungan Android untuk perekaman data mentah GNSS bekerja sama meningkatkan kemungkinan berapa banyak data yang dapat dikumpulkan hanya dari orang yang menggunakan smartphone mereka," kata Navarro.
Bagaimana menggunakan aplikasi Camaliot
Inilah caranya untuk dapat mulai menggunakan aplikasi Camaliot di ponsel Android Anda setelah mengunduhnya dari Google Play:
- Aplikasi Camaliot mempunyai desain profil dengan latar belakang hitam, lalu tampak lingkaran Bumi dan lintasan satelit dengan diameter yang lebih besar kuning. Tertulis Camaliot, geo wiki apps.
- Pilih "mulai masuk" dan letakkan ponsel Anda di area dengan pemandangan langit cerah untuk mulai mencatat data.
- Setelah Anda mengukur sesuai keinginan Anda, pilih "stop logging"
- Kemudian, unggah sesi Anda ke server dan ulangi prosesnya dari waktu ke waktu untuk mengumpulkan lebih banyak data. Anda juga dapat menghapus file log yang disimpan secara lokal pada langkah ini.
- Selain melihat pengukuran Anda sendiri terhadap orang lain yang terakumulasi dari waktu ke waktu, dapat pula melihat peringkat yang menunjukkan sesi pencatatan yang dilakukan peserta lain. Pada akhirnya, informasi yang dikumpulkan untuk penelitian ini akan tersedia di portal terpisah.
- Untuk pengguna terdaftar, kata sandi, nama pengguna, alamat email, dan jumlah pengukuran akan disimpan dalam database Camaliot, tetapi tidak akan digunakan dalam publikasi dan produk pasca-studi, menurut kebijakan privasi Camaliot.
- Peserta yang terdaftar juga akan dimasukkan ke dalam pool untuk mendapatkan kesempatan memenangkan hadiah seperti ponsel Android dual-frekuensi dan voucher Amazon. Kampanye ini akan berlaku hingga 30 Juni 2022.
THE VERGE, ESA
Baca juga:
Alat Rusak di Planetarium Jakarta: Bikin Sakit Jantung Kumat dan Bocah Nangis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.