TEMPO.CO, Jakarta - Warna pakaian dokter bedah saat melakukan operasi adalah hijau atau biru. Warna ini sebenarnya baru saja digunakan. Pada awal abad-20, tenaga medis lebih sering mengenakan pakaian berwarna putih. Meski terkesan sepele, warna pakaian tenaga medis saat melakukan tindakan operasi memiliki sejarah dan alasan tertentu.
Sekitar tahun 1918, ketika negara-negara Eropa dan Amerika terserang wabah influenza parah yang menewaskan sedikitnya 50 juta orang, seorang dokter bedah Inggris, Joseph Lister, membuat semacam prosedur dasar tindakan operasi yang didasari keinginan menekan risiko infeksi pada pasien. Dalam prosedur itu, diatur mengenai kewajiban penggunaan berbagai alat pelindung tenaga medis yang harus benar-benar steril.
Baca Juga:
Prosedur yang dibuat oleh Lister disebarluaskan dan digunakan secara masif oleh tenaga medis di berbagai wilayah dunia. Di masa itu pula, warna putih dipilih untuk dipakai sebagai seragam tenaga medis. Warna putih adalah simbol kebersihan, kesucian, dan keteraturan.
Aturan ini tidak berlangsung lama. Para tenaga medis kala itu menyadari bahwa warna putih justru kontraproduktif dengan keberhasilan tindakan operasi.