TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Airlangga (UNAIR) berkolaborasi bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melahirkan terobosan berupa Smart Washing Hand Machine (SWAM). Nurina Fitriani, ketua penelitian sekaligus pengabdian masyarakat Fakultas Sains dan Teknologi (FST UNAIR) menjelaskan bahwa penelitian dan pengabdian masyarakat ini tidak lepas dari kerja sama tim.
Tim tersebut terdiri dari enam anggota yaitu Wahid Dian Budiyanto (FST UNAIR), Febri Eko Wahyudianto (FST UNAIR), Sudarmaji (Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR), Muthmainnah (Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR), dan Eddy Setiadi Soedjono (Fakultas Teknik Sipil Perencanaan dan Kebumian ITS).
Nurina menjelaskan bahwa pengabdian yang dimaksud sebagai output penelitian adalah adanya distribusi SWAM dan sosialisasi untuk mencegah penularan Covid-19 kepada masyarakat. Sebagai permulaan, Puskesmas Mulyorejo menjadi tempat realisasi pengabdian masyarakat penelitian ini. Distribusi SWAM ke Puskesmas Mulyorejo dilakukan pada Selasa, 26 April 2022.
Dukung SDGs
Nurina mengungkapkan, SWAM hadir untuk membantu masyarakat agar lebih tertarik melakukan cuci tangan dengan benar. Mesin ini menggunakan sensor yang dapat otomatis mengalirkan air. Agar lebih menyenangkan, ketika mencuci tangan ada musik yang liriknya menjelaskan cara mencuci tangan yang baik.
“Selama ini cuma cuci tangan dengan sabun saja. Kami menciptakan sebuah teknologi cuci tangan menggunakan sensor, baik airnya, lampunya, dan lagunya yang akan menuntun cara mencuci tangan dengan benar,” jelas Nurina seperti dilansir di laman resmi UNAIR pada Selasa, 26 April 2022.
Selain itu, Nurina mengatakan hadirnya SWAM mendukung SDGs poin ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera, SDGs poin keempat yaitu pendidikan berkualitas, serta SDGs poin keenam yaitu air bersih dan sanitasi layak.
Menciptakan Kebiasaan
Ke depan, kata Nurina, UNAIR akan terus mengembangkan SWAM dan memperbanyak distribusi ke berbagai tempat. “Semoga ke depan jika distribusi SWAM semakin meluas, alat ini bisa mencetak behaviour dari kecil kepada anak-anak untuk menerapkan cuci tangan dengan benar.” jelas Nurina.
Sebagai perwakilan Puskesmas Mulyorejo, Mega Devianti mengucapkan terima kasih kepada UNAIR atas bantuan yang diberikan. “Apalagi alat ini menggunakan sensor, bagus sekali untuk meminimalisir perpindahan virus atau bakteri dari sentuhan karena selama ini kami masih menggunakan kran biasa,” terangnya.
Baca juga: Standar Minimum Keamanan Situs tak Dipenuhi, Data Pengakses 470 Subdomain Bocor
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.