TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Luar Negeri AS telah mengumumkan hadiah hingga US$ 10 juta (Rp 145 miliar) untuk setiap informasi yang mengarah pada identifikasi individu kunci yang merupakan bagian dari geng kejahatan dunia maya yang terkenal, Conti.
Selain itu, AS menawarkan US$ 5 juta (Rp 72,6 miliar) lagi untuk informasi intelijen yang dapat membantu menangkap atau menghukum individu yang berkonspirasi atau mencoba untuk berafiliasi dengan kelompok tersebut dalam serangan ransomware.
Departemen tersebut menyebut varian Conti sebagai "jenis ransomware paling mahal yang pernah didokumentasikan."
Conti merupakan karya kelompok kejahatan terorganisir transnasional yang berbasis di Rusia. Conti juga mempunyai julukan Gold Ulrick, salah satu kartel ransomware paling produktif yang terus menyerang entitas secara global sekaligus memperluas kerajaannya dengan menyerap TrickBot dan menjalankan bisnis sampingan yang melibatkan pemerasan data.
Setelah sindikat tersebut menyatakan dukungan publik untuk invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, sindikat itu mengalami pelanggaran besar sendiri setelah kode sumber dan obrolan internal dirilis di domain publik. Sayangnya, kebocoran itu tidak banyak membantu memperlambat kegiatannya.
Menurut Bleeping Computer, serangan ransomware mempengaruhi Kementerian Keuangan, Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Kosta Rika, serta Dana Pembangunan Sosial dan Tunjangan Keluarga Kosta Rika, di antara entitas lain.
Laporan itu juga mengatakan bahwa serangan itu mempengaruhi beberapa layanan dari perbendaharaan negara mulai pada 18 April. Peretas tidak hanya menghapus beberapa sistem pemerintah, tetapi mereka juga membocorkan data, menurut CyberScoop, yang mencatat bahwa hampir 700GB data telah masuk ke situs Conti.
Dalam kasus Kosta Rika, penyerang mengklaim sebagai salah satu dari afiliasi ini dan mengatakan bahwa mereka bukan bagian dari tim atau pemerintah yang lebih besar, menurut pesan yang diunggah oleh CyberScoop. Namun, mereka mengancam akan melakukan tindakan "lebih serius". Serangan itu menyebut Kosta Rika sebagai "versi demo."
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Conti disebut telah memakan korban lebih dari 1.000 organisasi pada Januari 2022, dengan pembayaran korban melebihi US$ 150 juta. Bulan lalu, kelompok tersebut mengklaim kredit untuk serangan terhadap jaringan pemerintah Kosta Rika.
Ini bukan pertama kalinya pemerintah AS menawarkan hadiah sebagai bagian dari upayanya untuk mengganggu dan membongkar kejahatan terorganisir transnasional secara global, termasuk kejahatan dunia maya dan melindungi calon korban ransomware di seluruh dunia dari eksploitasi oleh penjahat dunia maya.
Pada November 2021, AS menawarkan hadiah uang serupa untuk menemukan pihak kriminal yang terkait dengan DarkSide dan ransomware REvil, yang digunakan dalam serangan tingkat tinggi di Colonial Pipeline dan Kaseya tahun lalu.
Baca:
Data Bank Indonesia Diduga Disusupi Geng Ransomware Conti
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.