Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Blooming Fitoplankton, Bencana Perairan yang Tak Bisa Disepelekan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Nelayan menarik jala di antara bangkai ikan pada keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Nagari Duo Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 19 Februari 2022. Kerugian dari kematian mendadak ikan akibat cuaca buruk ini diperkirakan mencapai Rp2,6 miliar.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Nelayan menarik jala di antara bangkai ikan pada keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, Nagari Duo Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 19 Februari 2022. Kerugian dari kematian mendadak ikan akibat cuaca buruk ini diperkirakan mencapai Rp2,6 miliar. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, peristiwa blooming fitoplankton pernah terjadi di Danau Maninjau, Nusa Tenggara Timur pada Oktober 2011 silam. Dilansir dari Antara, sejumlah peternak ikan di sana mengalami kerugian besar akibat ikan-ikan di perairan tersebut mati secara mendadak. Lantas, seperti apa itu blooming fitoplankton? 

Mengutip fpk.unair.ac.id, blooming fitoplankton diketahui sebagai kejadian suatu perairan yang mengalami ledakan jumlah fitoplankton yang tidak terkontrol. Ini disebabkan oleh adanya zat berlebih, yang kemudian diserap oleh fitoplankton sebagai nutrisinya. Pun juga karena eutrofikasi, yakni masalah lingkungan hidup yang disebabkan oleh limbah fosfat. 

Faktor penyebab lainnya adalah pengaruh fenomena upwelling. Hal ini disebabkan air laut yang dingin terhembus oleh angin menuju ke permukaan. Dengannya akan membawa biomassa air laut dan memberikan nutrisi makanan pada fitoplankton. Jika terjadi secara terus-menerus menyebabkan populasi fitoplankton tidak terkontrol. Selain itu, pemberian pakan terhadap ikan ternak yang berlebih juga jadi faktor penyebabnya. 

Dilansir dari situs Frontiers, ciri–ciri dari suatu perairan yang mengalami blooming fitoplankton umumnya dilihat dari kondisi warna air. Tidak hanya merubah warna air menjadi warna merah, namun juga berwarna hijau hingga merah kecoklatan. Banyak orang menganggap perubahan warna, seperti warna merah hanyalah sesuatu yang sakral. Padahal, hal tersebut terjadi karena populasi fitoplankton yang tidak terkontrol. 

Dampak yang ditimbulkan akibat bencana blooming fitoplankton tampaknya tidak bisa disepelekan. Bagaimana tidak, fitoplankton dengan jumlah berlebih akan membawa racun sehingga sangat berbahaya dan merugikan. Karena fitoplankton sendiri adalah produsen utama dari suatu perairan, secara otomatis organisme lainnya akan memakan fitoplankton. Jelaslah ini menyebabkan kematian dan kerugian yang cukup besar. 

Oksigen di suatu perairan juga sangat berpengaruh jika dihuni oleh banyaknya fitoplankton. Sebab, pasokan oksigen akan turun dan ikan maupun makhluk hidup laut pun akan mati. Ledakan jumlah fitoplankton juga dapat menyebabkan ikan mudah terserang penyakit. Karena itu, para peternak dihimbau agar memperhatikan kualitas air. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mencegah permasalahan blooming fitoplankton, dapat dilakukan dengan berbagai cara. Conserve Energy Future menyarankan agar pengelolaan limbah pembuangan dilakukan secara hati-hati. Usaha penangkapan ikan seyogianya secara terjadwal. Sebab, semakin banyak ikan, usaha mengontrol fitoplankton akan semakin mudah pula. Pun dalam pemberian pakan ikan dilakukan secara teratur dan selalu menjaga kualitas air.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: Belum Pasti Penyebab Ikan Mati

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

3 hari lalu

Seekor Axolotls memanjat dinding akuarium di lokasi eksperimen milik Biology Institute of the National Autonomous University of Mexico (UNAM) di Mexico City (13/2). Binatang saat ini masuk dalam kategoro terancam punah dalam Convention on International Trade in Endangered Species (CITES).  REUTERS/Tomas Bravo
5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 hari lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam


Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Peneliti Ahli Utama di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Reza Cordova, dikukuhkan sebagai Profesor Riset dengan kepakaran pencemaran laut, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

10 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

14 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Polri Tangkap 5 Kurir Peredaran Sabu Lintas Laut Jaringan Malaysia-Aceh

Peredaran sabu itu dilakukan lintas laut dari jaringan Malaysia-Aceh.


Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

20 hari lalu

Kepala Satreskrim Polres Cirebon Kota AKP Anggi Eko Prasetyo saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall


Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

26 hari lalu

Penjaga pantai membawa jenazah kecelakaan kapal migran yang mematikan di di pelabuhan Le Castella, Italia, 27 Februari 2023. Tim penyelamat mengatakan sebagian besar migran berasal dari Afghanistan, serta dari Iran, Somalia, Suriah, dan lainnya. REUTERS/Remo Casilli
Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam


18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

37 hari lalu

Militer Yordania menjatuhkan bantuan dari udara di Gaza, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza 26 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara