TEMPO.CO, Jakarta - Counterpoint Research merilis data pasar smartphone Eropa di kuartal pertama 2022. Hasilnya, tahun ini merupakan kuartal pertama terburuk dalam hampir satu dekade ke belakang dan analis di Counterpoint Research memperingatkan mungkin masih akan menjadi lebih buruk.
Laporan itu menyebutkan pasar turun 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan, jumlah 49 juta unit smartphone yang didistribusikan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini adalah kuartal pertama terburuk sejak 2013.
Baca Juga:
Untungnya, masih ada satu dari 5 merek teratas yang mengalami pertumbuhan, Realme. Adapun Samsung tetap menjadi pembuat smartphone teratas di pasar benua biru ini, namun pengirimannya anjlok 16 persen dibandingkan Q1 tahun lalu. Apple, ditempat kedua, sebenarnya naik poin persentase penguasaan pasar tahun ke tahun, tetapi pengirimannya juga menurun (-6 persen).
Bagi kedua merek teratas itu, kuartal pertama tahun ini diisi dengan peluncuran seri Samsung Galaxy S22 dan iPhone SE generasi ke-3. Tetapi, ternyata, mereka tidak dapat menahan penurunan pasar secara keseluruhan karena beberapa faktor seperti komponen yang masih terbatas, dan masih diperparah lockdown Covid-19 di Cina. Faktor lain adalah peningkatan inflasi dan perang di Ukraina.
Perang mempengaruhi pasar dalam beberapa cara. Pertama, Samsung dan Apple menarik diri dari Rusia. Perusahaan menarik diri menjelang akhir kuartal, sehingga efek penuh diprediksi akan terasa di kuartal dua.
Hal ini yang membuat para analis percaya segalanya mungkin akan menjadi lebih buruk Q2. Bukan hanya terhadap distribusi unit smartphone, perang juga bisa mengurangi ketersediaan bahan baku yang digunakan untuk membuat unit-unitnya. Juga, negara-negara Eropa mengalami peningkatan tajam dalam biaya hidup, sehingga lebih sedikit orang yang akan membeli ponsel baru.
Xiaomi yang menempati peringkat ketiga mengalami penurunan terbesar. Pengirimannya turun 36 persen dibandingkan Q1 tahun lalu. Oppo mempertahankan bagiannya relatif terhadap yang lain di posisi keempat, tetapi itu masih berarti lebih sedikit ponsel yang dikirim. Sebagai catatan, termasuk Oppo adalah ponsel OnePlus.
Dan di posisi kelima, Realme dihitung telah mengapalkan 67 persen lebih banyak ponsel daripada periode Q1 2021, sehingga menggandakan pangsa pasarnya.
Tahun lalu pasar smartphone Eropa berada di jalan menuju pemulihan karena volumenya tumbuh sebesar 8 persen (relatif terhadap pelemahan 2020). Pemulihan itu terhenti dengan penurunan di kuartal pertama tahun ini dan perkiraan Counterpoint Research masih akan gelap untuk Q2, dan bahkan beberapa kuartal setelah itu.
GSM ARENA, COUNTERPOINT RESEARCH
Baca juga:
NASA dan ESA Bahas Kirim Astronot Eropa Pertama ke Bulan