Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hasil Riset: 1.370 Varian Gen Akan Pastikan Gejala Berat Covid-19

image-gnews
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 1.000 gen diduga berkontribusi kepada risiko seseorang mengembangkan gejala infeksi Covid-19 yang berat, berapapun usianya, apapun rasnya dan se-sehat apapun kondisinya. Kebanyakan gen-gen itu, yang ditemukan dalam studi terhadap lebih dari satu juta orang, mempengaruhi fungsi dua macam sel imun tubuh.

Jika kontribusi terbukti, informasi metode tes untuk memperkirakan risiko seseorang bisa sakit parah dengan infeksi Covid-19 atau tidak bisa didapat. Seperti diketahui banyak kasus orang-orang muda yang sekalipun sehat tapi bisa menderita gejala berat Covid-19.

“Kami mencoba sampai ke faktor genetik yang menempatkan orang-orang pada risiko itu melampaui hal-hal yang lebih jelas," kata Johnathan Cooper-Knock dari University of Sheffield, Inggris.

Ditambahkannya bahwa puluhan juta orang saat ini memiliki gejala long Covid. Pengetahuan varian genetik di atas disebutnya memberi pemahaman terhadap mekanisme yang terjadi dengan Covid-19. Itu artinya, Johnathan mengatakan, "Obat-obatannya mungkin segera hadir kurang dari setahun lagi."

Seperti isi laporannya yang dipublikasikan 2 Juni 2022, Johnathan dan timnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa hasil dari sekumpulan data global yang disebut Covid-19 Host Genetics Initiative. Ini adala sebuah proyek genetik yang dijalankan satu kelompok peneliti dan perusahaan.

Mereka mengamati varian genetik mana yang lebih dominan di antara 5.100 orang yang meninggal atau pernah membutuhkan ventilator karena Covid-19. Tak seorangpun dari antara 5.100 orang itu yang sudah divaksin.

Kelompok riset itu menemukan 1.370 varian gen terhubung ke tingkat infeksi Covid-19, dengan varian-varian yang sama muncul lagi ketika dicek terhadap dua kumpulan data serupa. "Varian-varian gen itu menyumbang tiga per empat risiko genetik untuk gejala parah Covid-19 para partisipan, dengan sisa satu per empat risiko sisanya belum diketahui varian gen-nya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berikutnya, Johnathan dkk melakukan cek silang hasil yang didapat dengan informasi gen-gen apa saja yang normalnya aktif dalam 19 tipe sel berbeda di paru-paru yang sehat. Hasilnya menunjukkan kalau sel-sel imun yang disebut sel pembunuh alami dan Sel T adalah kunci dalam pengendalian apakah Covid-19 bisa berkembang menjadi infeksi yang lebih parah atau tidak.

Menurut Johnathan, sebelum hasilnya bisa diubah ke dalam rangkaian genetik komersial, sebuah prototipe butuh diuji lebih jauh. "Kami akan mengurutkan (partisipan) sebelum mereka terinfeksi Covid-19, membagi mereka ke dalam kelompok-kelompok risiko dan membuat prediksi-prediksi," katanya.

James Davies dari University of Oxford menilai uji seperti itu mungkin kurang akurat jika digunakan pada orang-orang yang sudah divaksin. "Karena faktor genetik kurang relevan jika Anda memiliki proteksi dari vaksinasi," katanya.

Meski begitu, Davies menambahkan, temuan memberikan gambaran mekanisme yang terjadi dalam gejala parah Covid-19, yang bisa membimbing ke terapi pengobatan yang baru. "Manfaat terbesar adalah dalam identifikasi opsi-opsi terapi baru," katanya.

NEW SCIENTIST, CELL

Baca juga:
Gempa Mengguncang Bengkulu-Lampung sampai Sumatera Selatan, Ini Fakta-faktanya 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

1 jam lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 jam lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

19 jam lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

1 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

1 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

5 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

8 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.