Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lapisan Es di Sayap Bisa Bikin Kecelakaan Pesawat, Berikut Alasannya

image-gnews
Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara.  REUTERS/Ivan Alvarado
Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara. REUTERS/Ivan Alvarado
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan pesawat sudah berulang kali terjadi. Yang paling anyar adalah jatuhnya pesawat Susi Air di Timika, Papua, pada 23 Juni 2022. 

Soal kecelakaan pesawat, banyak faktor penyebabnya. Di antaranya karena cuaca buruk, kesalahan teknis, tertabrak burung, juga pembentukan es pada sayap pesawat atau biasa disebut frozen wings.

Menurut Scientific American, biasanya es dapat terbentuk ketika tetesan awan kecil menabrak permukaan depan pesawat. Es yang menumpuk dapat mengubah aliran udara di atas sayap pesawat. Hal ini akan menyebabkan gaya angkat pesawat menurun drastis.

Es yang membeku pada sayap pesawat berefek aerodinamika pesawat. Kekasaran es mampu mengubah aerodinamis sayap sehingga dapat terjadi lebih banyak daya hambat atau drag dan lebih sedikit daya angkat atau lift. Keadaan ini juga berpotensi membuat pesawat kehilangan kendali.

Sebenarnya, pesawat dapat bertahan di bawah titik beku normal atau 0 derajat Celcius. Tetapi pada titik tertentu udara tidak dapat mengalir di atas permukaan.

Ketika musim dingin, awan yang terdiri dari tetesan air kecil dapat menempuh suhu yang sangat rendah, sekitar negatif 40 derajat Celcius. Dalam keadaan seperti itu penumpukan es bisa terjadi di permukaan depan, hidung, ekor, sampai ujung depan sayap pesawat.

Muncih Air Disaster

Kecelakaan akibat frozen wings dikabarkan pernah terjadi dalam peristiwa yang disebut dengan Muncih Air Disaster. Saat itu, pesawat Elizabethan yang terbang dari Beograd, Yugoslavia, menuju Manchester, Inggris, mengalami kecelakaan ketika transit di Munich, Jerman, pada 6 Februari 1958.

Penumpangnya tim sepak bola Manchester United yang dijuluki “Busby Babes”, beserta supporter dan jurnalis. Dalam pesawat, terdapat 44 orang. Sebanyak 23 orang tewas dan 21 selamat.

Melansir flightzona.com, sebelum kecelakaan, pesawat sempat mengisi bahan bakar saat bandara sedang hujan besar. Pilot, Kapten James Thain diduga tidak mempertimbangkan awak kapal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mencoba tiga kali lepas landas ketika transit. Yang pertama dan kedua gagal, namun masih dicoba lagi. Usaha lepas landas ketiga pesawat gagal juga dan pesawat jatuh.

Tim penyelidik menemukan lapisan es yang membeku di atas sayap pesawat. Bahkan ketika pesawat terbang, salju tebal telah menyelimuti delapan sentimeter di sayap pesawat. Ini menjadi dugaan utama yang membuat pembentukan es mengurangi kecepatan pesawat.

Pemerintah Jerman menyalahkan Kapten Thain karena tidak mencoba melelehkan es yang menumpuk di permukaan lebih dahulu. Namun, Kapten Thain yakin bahwa penyebab utama peristiwa itu adalah penurunan drastis dari kecepatan pesawat terbang dari 170 Mph ke 100 Mph. Penurunan kecepatan itu disebabkan lumpur es di landasan pacu.

Antisipasi

Bagaimana mengantisipasi pembentukan es ataupun mencegahnya? Ada sistem de-icing yang bekerja sebelum es terbentuk dan dipecah. Sistem anti-icing ini akan mencegah pembentukan es. Caranya dengan mengibaskan udara panas dari dalam kompresor mesin.

Melansir newatlas.com, beberapa pesawat dari maskapai internasional telah menggabungkan elemen panas di aera utama pesawat mereka. Sistem ini akan lebih efektif dan meminimalkan kebutuhan de-icers yang terbilang cukup mahal.

FATHUR RACHMAN

Baca juga: Abdul Gani Handonotjokro, Awak Pesawat Dakota yang Selamat dari Insiden 29 Juli 1947

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wonderkid Manchester United, Mengenal Ethan Wheatley

16 jam lalu

Ethan Wheatley. FOTO/Instagram/ethanwheatley.9
Wonderkid Manchester United, Mengenal Ethan Wheatley

Ethan Wheatley debut pertamanya di bawah asuhan Erik ten Hag dalam tim senior Manchester United menghadapi Sheffield Rabu, 24 April 2024


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

21 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

1 hari lalu

Ilustrasi pramugari. shutterstock.com
Bagaimana Pramugari dan Pilot Tidur saat Penerbangan Jarak Jauh?

Penerbangan jarak jauh butuh awak kabin yang lebih banyak karena pramugari dan pilot punya waktu istirahat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

2 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Alasan Mengapa Pesawat Komersial Terbang di Ketinggian 35.000 Kaki

Ketinggian jelajah pesawat komersial biasanya berkisar antara 30.000 dan 42.000 kaki. Perbedaan itu tergantung jenis pesawat dan arah penerbangan.


Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ditekuk Everton, Manchester United Kalahkan Sheffield

2 hari lalu

Logo Liga Inggris. (Reuters/Tempo)
Hasil, Top Skor, Klasemen Liga Inggris: Liverpool Ditekuk Everton, Manchester United Kalahkan Sheffield

Hasil Liga Inggris pada Kamis dinihari, 25 April 2024: Liverpool kalah dari Everton, sedangkan Manchester United mengalahkan Sheffield United.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

3 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang kelas ekonomi. Freepik.com/DC Studios
8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.


KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

4 hari lalu

Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono sebelum dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di Istana Negara, Jakarta, Jumat 5 April 2024. Tonny resmi menjabat KSAU menggantikan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang memasuki masa purna tugas.  TEMPO/Subekti.
KSAU Sebut TNI AU Akan Miliki Pesawat Nirawak Berteknologi Satelit

KSAU Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono menyebutkan TNI AU segera memiliki pesawat nirawak baru yang akan melengkapi alutsista nasional