TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan Magnitudo 5,3 mengguncang sejumlah daerah di Sulawesi Utara, pada Kamis, 14 Juli 2022, pukul 09.58 WIB. Berpusat di laut, gempa itu terukur pada skala intensitas terkuat, IV MMI, di Kotamobagu. Pada skala itu, getaran bisa dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah.
BMKG memperbarui datanya yang semula menyebut kekuatan gempa M5,4. Begitu juga dengan data episentrum gempa itu yang berada di laut, yakni berubah dari semula 68 menjadi 57 kilometer arah tenggara Bolaang Uki di Bolaang Mongondow Selatan. Adapun kedalaman pusat gempa, dari 25 menjadi 83 kilometer.
"Gempa dari wilayah Teluk Tomini," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, dalam keterangan tertulis yang dibagikannya. Dia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan hiposenternya, gempa terjadi akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
Selain di Kotamobagu, BMKG mendata guncangan gempa juga dirasakan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Minahasa Selatan dengan skala intensitas III-IV MMI. Sedangkan di daerah Tomohon serta wilayah provinsi tetangga, Kota dan Kabupaten Gorontalo, skala intensitas II-III MMI.
"Dan dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang sambil menambahkan hasil monitoring BMKG tak segera menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
Ia meminta kepada warga sekitar lokasi gempa agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, ia juga mengajak untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.