Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Resah Warga Karena Harimau di Aceh Selatan dan Madina

Reporter

image-gnews
Ternak kambing mati diduga setelah dimangsa harimau di Aceh Selatan, Sabtu 30 Oktober 2021. Peristiwa serupa berulang di Desa Batu Itam, Kecamatan Tapaktuan, pada Jumat petang, 15 Juli 2022. ANTARA/HO/Hasyim
Ternak kambing mati diduga setelah dimangsa harimau di Aceh Selatan, Sabtu 30 Oktober 2021. Peristiwa serupa berulang di Desa Batu Itam, Kecamatan Tapaktuan, pada Jumat petang, 15 Juli 2022. ANTARA/HO/Hasyim
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - Masyarakat di dua daerah di Aceh Selatan, NAD, dan Mandailing Natal, Sumatera Utara, sedang resah karena kehadiran harimau di sekitar mereka. Keduanya menambah panjang konflik masyarakat dengan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), satwa dilindungi yang juga tertekan karena habitat dan mangsa di dalamnya yang semakin berkurang.

Di Aceh Selatan, warga minta perangkap harimau

Seekor harimau sumatera ukuran dewasa dilaporkan telah memangsa dua ekor kambing milik warga di Desa Batu Itam, Kecamatan Tapaktuan, pada Jumat petang, 15 Juli 2022. Kandang kambing berlokasi di belakang sebuah sekolah dasar. 

"Tim sudah memeriksa lokasi serta memasang kamera pemantau. Jika nanti ditemukan keberadaan harimau tersebut, kami upayakan penggiringan kembali ke kawasan hutan," kata Kepala Resor Konservasi Wilayah 15 Tapaktuan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA Aceh, Wirli, Sabtu 16 Juli 2022. 

Wirli mengatakan, masyarakat yang menjadi resah pascaperistiwa itu juga meminta pemasangan perangkap. Namun, belum bisa dilakukan karena harus mendapat izin dari BKSDA Aceh. Untuk sementara, Wirli mengimbau masyarakat berhati-hati dan tidak ke luar rumah apabila tidak ada keperluan penting. 

"Kemudian, tidak ke kebun sendirian," katanya sambil menambahkan, "Jika sudah dapat izin, kami akan pasang perangkap harimau tersebut."

Di Mandailing Natal, ada harimau bapak, ibu dan anak

Sekretaris Desa Pagur, Kecamatan Panyabungan Timur, Muhammad Taqwa, melaporkan sudah tiga kali kemunculan harimau di areal perkebunan warga setempat dalam dua pekan belakangan. Kemunculan berdasarkan laporan warga desa itu yang melihatnya. "Yang pertama pada 27 Juni, kemudian pada 6 Juli dan terakhir Rabu kemarin," ujarnya pada Kamis, 14 Juli 2022.

Taqwa menyebut, kemunculan harimau tersebut pertama kali dilihat oleh warga yang bernama Lahuddin di wilayah Banjar Paran Bira atau sekitar 3 kilometer dari perkampungan warga. Saat itu, satwa harimau tersebut hendak melintas. Kemudian, di Banjar Namumbang atau sekitar 4 kilometer dari areal permukiman dan ketiga kalinya di Simpang Pagur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyampaikan, kehadiran harimau telah membuat warga desanya menjadi resah dan ketakutan. Apalagi mayoritas mata pencaharian masyarakat di desa itu merupakan petani kebun. "Sebagian saat ini sudah takut ke kebun."

Pelaksana tugas Kasi Perlindungan Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat, KPH VIII Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Zulham Afandi, mengaku telah memasang camera trap dan membuat dentuman untuk menghalau satwa dilindungi tersebut dari perkampungan. Pemasangan dilakukan di beberapa tempat yang dianggap sebagai rute jalan harimau.

"Apabila ternyata masih mendekat, maka proses selanjutnya kami pasang perangkap untuk evakuasi hariimau, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat setempat," katanya menjelaskan.

Tim gabungan yang terdiri dari TNBG dan KPH saat mendatangi lokasi konflik Harimau Sumatera dengan warga di Desa Pagur Kecamatan Panyabungan Timur, Mandailing Natal, Sumatera Utara. Kehadiran harimau di areal perkebunan di desa itu membuat resah masyarakatnya. (ANTARA/HO)

Kata dia, dari hasil pantauan yang dilaksanakan oleh tim di lapangan, ada tiga ekor harimau yang diperkirakan berkeliaran di hutan di wilayah Aek Gorsing Desa Pagur. Ketiganya adalah satu keluarga terdiri dari jantan, betina dan satu ekor anak. Zulham juga mengimbau warga untuk sementara waktu mengurangi aktivitas ke hutan. 

"Dan apabila sangat mendesak diminta agar tidak seorang diri," katanya sambil menambahkan areal lahan hutan di wilayah Aek Gorsing Desa Pagur telah berkurang. Penyebabnya, peralihan fungsi menjadi lahan perkebunan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

11 hari lalu

Ilustrasi harimau. Sumber: image/: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

Tragedi harimau peliharaan yang menewaskan pekerja di Samarinda. Bagaimana syarat memelihara hewan liar dan konsekuensi hukumnya.


Penebangan Liar dan Alih Fungsi Lahan Ancam Harimau Sumatera

30 Juli 2023

Yayasan Jejak Harimau Sumatera berkolaborasi dengan pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menjadikan Peringatan Hari Harimau Sedunia 2023 sebagai momentum penyadartahuan betapa pentingnya menjaga habitat Harimau Sumatera. (Yayasan Jejak Harimau Sumatera)
Penebangan Liar dan Alih Fungsi Lahan Ancam Harimau Sumatera

Yayasan Jejak Harimau Sumatera menggelar peringatan Hari Harimau Sedunia sebagai momentum meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga habitat harimau.


Tinggal 7 Persen, Harimau Sumatera Sudah di Tubir Kepunahan

30 Juli 2023

Tim Medis BKSDA Aceh merawat Harimau Sumatera yang masuk perangkap di Kabupaten Aceh Selatan, Minggu 5 Februari 2023. Harimau yang dikenali pernah berkonflik dengan warga itu diperiksa memiliki empat luka di tubuhnya. ANTARA/Risky Hardian Saputra
Tinggal 7 Persen, Harimau Sumatera Sudah di Tubir Kepunahan

Dalam 40 tahun terakhir, angka populasi harimau Sumatera yang masih hidup sekitar 400-500 ekor.


Hari Harimau Sedunia, Momentum Sosialisasi Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatera

29 Juli 2023

Yayasan Jejak Harimau Sumatera berkolaborasi dengan pengelolaan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menjadikan Peringatan Hari Harimau Sedunia 2023 sebagai momentum penyadartahuan betapa pentingnya menjaga habitat Harimau Sumatera. (Yayasan Jejak Harimau Sumatera)
Hari Harimau Sedunia, Momentum Sosialisasi Pentingnya Menjaga Habitat Harimau Sumatera

Hingga kini keberadaan dan keberlangsungan hidup harimau sumatera kian terancam.


Harimau Peliharaan Alshad Ahmad Mati, Profauna: Harusnya Hidup di Alam

27 Juli 2023

Alshad Ahmad bersama anak harimau peliharaannya, Cenora dan Teona. Foto: Instagram/@alshadahmad
Harimau Peliharaan Alshad Ahmad Mati, Profauna: Harusnya Hidup di Alam

Lembaga swadaya masyarakat, Protection of Forest & Fauna alias Profauna Indonesia, buka suara perihal anak harimau peliharaan Alshad Ahmad mati.


Viral Kabar Anak Harimau Alshad Ahmad Mati, Bagaimana Sebenarnya Aturan Memelihara Satwa Liar?

27 Juli 2023

Alshad Ahmad bersama anak harimau peliharaannya, Cenora dan Teona. Foto: Instagram/@alshadahmad
Viral Kabar Anak Harimau Alshad Ahmad Mati, Bagaimana Sebenarnya Aturan Memelihara Satwa Liar?

Kabar soal anak harimau yang dipelihara Youtuber Alshad Ahmad mati beredar viral. Simak aturan lengkap memelihara satwa liar berikut ini.


Alshad Ahmad Ungkap Anak Harimau Peliharaannya Mati, KLHK Bakal Investigasi dan Evaluasi

26 Juli 2023

Alshad Ahmad bersama anak harimau peliharaannya, Cenora dan Teona. Foto: Instagram/@alshadahmad
Alshad Ahmad Ungkap Anak Harimau Peliharaannya Mati, KLHK Bakal Investigasi dan Evaluasi

Harimau Alshad Ahmad yang meninggal bernama Cenora.


Alshad Ahmad Bantah Anak Harimau Peliharaannya Mati Akibat Sering Dikunjungi Demi Konten

25 Juli 2023

Alshad Ahmad bersama anak harimau peliharaannya, Cenora dan Teona. Foto: Instagram/@alshadahmad
Alshad Ahmad Bantah Anak Harimau Peliharaannya Mati Akibat Sering Dikunjungi Demi Konten

Alshad Ahmad mengatakan dugaan sementara penyebab kematian anak harimau peliharaannya, Cenora, karena faktor genetik khususnya pada organ pernapasan.


Alshad Ahmad Disalahkan Atas Kematian Anak Harimau Peliharaannya, Cenora

25 Juli 2023

Alshad Ahmad bersama anak harimau peliharaannya, Cenora dan Teona. Foto: Instagram/@alshadahmad
Alshad Ahmad Disalahkan Atas Kematian Anak Harimau Peliharaannya, Cenora

Sering dijadikan konten, Alshad Ahmad dikecam banyak netizen karena ini sudah ke-7 kali anak harimau yang dipeliharanya mati.


Taman Safari Prigen Tawarkan Interaksi dengan Satwa yang Dikemas Unik dan Edukatif

11 Juli 2023

Pengunjung memberikan makanan ke singa di Taman Safari Prigen, Jawa Timur. TEMPO/Marvela
Taman Safari Prigen Tawarkan Interaksi dengan Satwa yang Dikemas Unik dan Edukatif

Taman Safari Prigen menawarkan berbagai aktivitas menarik yang memungkinkan para pengunjung berinteraksi lebih dekat dengan satwa-satwa yang ada.