Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tentang Sistem Antirudal Balistik THAAD di Korea yang Picu Reaksi Cina

image-gnews
THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang paling canggih di dunia. Rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik dengan hulu ledak, melainkan dengan energi kinetik. Rudal THAAD mampu menghadang rudal balistik di atmosfer maupun di luar atmosfer. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters
THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang paling canggih di dunia. Rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik dengan hulu ledak, melainkan dengan energi kinetik. Rudal THAAD mampu menghadang rudal balistik di atmosfer maupun di luar atmosfer. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters
Iklan
 

Di atas Rudal Patriot, di bawah Aegis

Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) adalah sebuah sistem mobile yang mencegat rudal balistik ketika mereka mencapai fase terbang finalnya. Sistem ini mencakup di dalamnya radar x-band, AN/TPY-2, dan sebuah roket satu tingkat sebagai interseptor hit-to-kill. Sebagai ilustrasi jangkauan dari si roket interseptor, aksi cegat itu bisa dilakukan di dalam maupun luar atmosfer. 

THAAD berada di kelas menengah dalam Sistem Pertahanan Rudal Balistik Amerika Serikat. Sistem ini bisa melindungi area pertahanan yang lebih luas daripada rudal-rudal Patriot tapi melapis sistem eksoatmosferik rudal Aegis BMD dan GMD. Dalam uji yang sudah dilakukan, THAAD menunjukkan kemampuan melawan rudal-rudal balistik jarak pendek dan menengah.

Amerika Serikat menguji sistem pertahanan udara Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Kodiak, Alaska, 11 Juli 2017. Leah Garton/Missile Defense Agency/Handout via REUTERS

Komponen THAAD 

Sistem THAAD terdiri dari empat komponen utama: interseptor, kendaraan peluncur, radar, dan sistem kontrol peluncuran. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk interseptor adalah roket tunggal sepanjang 6,2 meter dan bobot 662 kilogram. Mampu melesat 150-200 kilometer, THAAD berbeda dari sistem pertahanan rudal lainnya karena dapat mencegat target-targetnya di dalam maupun di luar atmosfer. 

Untuk kendaraan peluncur atau baterai THAAD biasanya memiliki enam peluncur, dan setiap peluncur memuat enam roket. Perlu 30 menit untuk isi ulang di setiap peluncurnya itu. 

Untuk radar, sistem THAAD menggunakan Army Navy/Transportable Radar Surveillance (AN/TPY-2) untuk mendeteksi dan melacak rudal balistik pada jarak 870 sampai 3.000 kilometer. 


Sebaran THAAD

Per akhir 2015, ada lima baterai THAAD yang aktif. Pada 2019, Amerika Serikat memiliki tujuh baterai THAAD dan telah mengerahkan tiga di luar wilayah daratannya. Termasuk yang tiga itu adalah di Guam dan Korea Selatan. Amerika menempatkan radar FBM AN/TPY-2 tambahan di Kyogamisaki, Jepang; Shariki, Jepang; Kürecik, Turki; Gunung Keren, Israel; dan di lokasi kelima yang kemungkinan adalah Arab Saudi. 

Amerika menempatkan satu baterai di Guam pada 2013 lalu. Penempatan merespons ancaman dari Korea Utara terhadap pulau yang menjadi teritori Amerika di Pasifik Barat itu. Sedangkan yang ditempatkannya di Seongju, Korea Selatan, diaktivasi pada 1 Mei 2017. 

Pada April 2019 lalu, AS menempatkan sistem THAAD di situs European Phased Adaptive Approach NATO di Rumania bersamaan dengan sistem Aegis Ashore di sana yang menjalani perawatan. Menyusul sejumlah serangan rudal dan drone di fasilitas minyak Saudi, AS mengerahkan sebuah baterai THAAD ke Arab Saudi pada Oktober 2019. Sistem itu telah ditarik kembali pada pertengahan 2021. 

Operator THAAD selain Amerika

Pada 2012, Defense Security Cooperation Agency (DSCA) menyetujui penjualan THAAD ke Qatar dan Uni Emirat Arab sebagai penjualan pertama senjata itu ke militer luar negeri. 

Pada 2013, kontraktor Amerika menyepakati kesepakatan awal, senilai $1,135 miliar, untuk menyuplai dua baterai THAAD ke UEA. Penjualan dilaporkan termasuk 192 roket interseptornya, 2 radar AN/TPY-2, 12 peluncur, dan sistem pendukung lainnya. Pada 2016, UEA menerima baterai pertamanya. 

Sedangkan penjualan ke Arab Saudi meliputi tujuh baterai yang diperkirakan senilai $15 miliar. Kontrak jual beli diteken pada November 2018. 

Penjualan dua baterai ke Qatar disetujui pada November 2012 untuk nilai kontrak yang diperkirakan $6,5 miliar. Proposalnya mencakup 12 peluncur, 150 interseptor, 2 sistem kendali peluncuran, 2 radar AN/TPY-2, 1 Early Warning Radar (EWR), dan perlengakapan pendukung. Namun jual-beli ini tak terealisasi. 

KOREA TIMES, DEFENSE NEWS, MISSILE THREAT (CSIS), LOCKHEED MARTIN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

11 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

22 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Ilustrasi bayangan pesawat di depan bendera Cina dan Taiwan. REUTERS/Dado Ruvic
Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.


Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.


5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berjabat tangan saat menghadiri Operasionalisasi Komersial Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Great Hall of the People, Beijing, China, Selasa 17 Oktober 2023. Dalam acara tersebut Presiden Jokowi dan Presiden Xi Jinping juga menyaksikan sejumlah nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh para menteri kedua negara di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Desca Lidya Natalia
5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.


Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

1 hari lalu

Mahasiswa STIK Polri mengikuti kursus singkat tentang drone di Kampus Kepolisian Korea Selatan, Senin, 13 Mei 2024. (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)
Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.


AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

Ilustrasi perang dagang Amerika Serikat dan Cina. Businessturkeytoday.com/
AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.


Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Menteri Keuangan M. Chatib Basri, resmikan penerbitan uang NKRI di Gedung BI, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina


Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

2 hari lalu

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon (kanan) berdiskusi dengan delegasi wartawan Indonesia peserta Indonesia Next Generation Journalist Network on Korea di Seoul, pada Senin, 13 Mei 2024. ANTARA/Yashinta Difa.
Anggota Parlemen Korea Selatan Puji Jokowi: Sosok Revolusioner!

Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi-Hyeon menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah sosok revolusioner


Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 hari lalu

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.