Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tentang Sistem Antirudal Balistik THAAD di Korea yang Picu Reaksi Cina

image-gnews
THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang paling canggih di dunia. Rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik dengan hulu ledak, melainkan dengan energi kinetik. Rudal THAAD mampu menghadang rudal balistik di atmosfer maupun di luar atmosfer. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters
THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang paling canggih di dunia. Rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik dengan hulu ledak, melainkan dengan energi kinetik. Rudal THAAD mampu menghadang rudal balistik di atmosfer maupun di luar atmosfer. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pemerintahan baru di Korea Selatan dilantik pada Mei lalu, keberadaan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD), atau sistem pertahanan rudal balistik, berkembang menjadi isu yang diperdebatkan antara Seoul dan Beijing. Tepatnya setelah Presiden Korea Selatan yang baru, Yoon Suk-yeol, menyerukan penguatan persekutuan dengan Amerika Serikat. 

Perdebatan terkini tentang sistem THAAD terjadi pekan lalu saat Kementerian Luar Negeri Cina mengklaim adanya kebijakan '3 Tidak' dan '1 Pembatasan' dari pemerintahan Korea Selatan sebelumnya. Menurut Beijing, pemerintahan presiden yang sekarang tidak seharusnya melanggarnya. 

Kebijakan '3 Tidak' itu merujuk kepada tidak ada pengerahan tambahan sistem antirudal, tidak berintegrasi ke dalam sistem pertahanan rudal yang dipimpin Amerika Serikat dan tidak membangun aliansi trilateral dengan Washington dan Tokyo. Sedangkan '1 Pembatasan' berarti membatasi penggunaan sistem THAAD yang sudah ada di Korea.

Korea Selatan pada 2016 memang memutuskan untuk mendatangkan sistem pertahanan rudal milik AS itu karena menganggap semakin berkembangnya ancaman rudal dan nuklir Korea Utara. Instalasi satu baterai sistem THAAD kemudian dilakukan pada 2017 yang malah memicu reaksi dari Cina, yang menyatakan radar dari sistem rudal itu bisa saja dikonfigurasi ulang mengarah ke wilayahnya.

Saat itu Beijing langsung membekukan tur grup dari negaranya ke Korea Selatan dan melarang raksasa supermarket asal Korea Selatan Lotte di Cina karena telah menyediakan lahan untuk pengerahan sistem rudal tersebut. Presiden Korea Selatan sebelumnya, Moon Jae-in, seorang liberal yang memperjuangkan kesepakatan damai dengan Korea Utara, kemudian membuat kebijakan '3 Tidak' dan '1 Pembatasan' itu untuk memperbaiki hubungan Seoul-Beijing. 

Namun, penggantinya yang sekarang adalah seorang konservatif Yoon Suk Yeol. Dia menyerukan kerja sama keamanan lebih kuat dengan Washington dan mengungkap kesediaan membeli baterai THAAD tambahan untuk ditempatkan di lokasi yang lebih dekat ke Seoul. Alasannya, mengantisipasi percepatan pengembangan program rudal dan senjata nuklir Korea Utara. 

Terhadap kebijakan yang dibuat di masa Presiden Moon Jae-in itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakannya bukan sebagai komitmen terhadap Cina, dan tidak untuk dinegosiasikan dengan negara itu. Meskipun Seoul juga berharap isu tersebut tidak sampai menjadi batu sandungan bagi hubungan kedua negara. Ditambahkan pula dari Kementerian Pertahanannya kalau radar akan terhalang pegunungan jika diarahkan ke Cina dari lokasinya saat ini.

THAAD tiba di Pangkalan Udara Osan, Pyeongtaek, Korea selatan, 6 Maret 2017. Amerika mulai menempatkan sistem pertahanan udara yang diyakini mampu menghadang serangan rudal Korea Utara. USFK/Yonhap via REUTERS

Pensiunan Jenderal Amerika Serikat, Robert Abrams, yang pernah menjadi Komandan Pasukan Amerika Korea, juga menepis tudingan dari Beijing kalau radar di sistem THAAD bisa memata-matai Beijing. "Tolong jelaskan kepada kami bagaimana THAAD di Korea Selatan mengancam keamanan strategis Republik Rakyat Cina," katanya lewat akun Twitter pada 27 Juli 2022. "Ini adalah area sistem pertahanan. Pastinya sensor-sensor canggih Anda bisa tahu pada mode apa radar TPY-2 bekerja."

Seperti apa sebenarnya klasifikasi dan kemampuan dari sistem THAAD yang diributkan itu? Apa yang dimaksud dengan baterai tambahan yang ingin dibeli Seoul dan radar yang dipermasalahkan Beijing? Di halaman berikutnya adalah gambaran dari sistem pertahanan rudal balistik ini, beserta sebarannya saat ini di dunia.    

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

20 jam lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.


Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

1 hari lalu

Hyoyeon SNSD. Foto: Instagram/@hyoyeon_x_x
Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.


Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

1 hari lalu

Sistem pertahanan udara Patriot memiliki empat rudal per peluncur. Rudal disimpan dan diluncurkan dari tabung aluminium yang diperkuat pada sudut tetap. Dibutuhkan 30 menit untuk mempersiapkan sistem untuk menembak. Foto : Mitary-today
Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.


Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.


Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Li Ran (kanan). Instagram/mumunotinparis
Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.


Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel


Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.


Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Sebuah kapal pasokan Filipina berlayar di dekat kapal Penjaga Pantai Cina selama misi pasokan untuk pasukan Filipina yang ditempatkan di kapal perang yang dilarang terbang di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2023. REUTERS/Adrian Portugal
Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan


Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas


Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.