TEMPO.CO, Jakarta - Gempa berkekuatan Magnitdo 6,5 mengguncang dari laut, 64 kilometer barat daya Kaur, Bengkulu, pada malam ini, Selasa 23 Agustus 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat gempa dari kedalaman 12 kilometer itu terjadi tepatnya pada pukul 21.31 WIB.
"Tidak berpotensi tsunami," bunyi keterangan dalam laman BMKG. Tapi ditambahkannya, "Hati-hati terhadap gempa susulan yang mungkin terjadi."
Berdasarkan keterangan warga yang merespons informasi kejadian gempa itu di akun media sosial Twitter BMKG, lindu sangat terasa hingga daerah di Lampung, Sumatera Selatan juga Sumatera Barat. Di antaranya seperti yang dicuitkan pemilik akun @rkivemines, "Di Bengkulu tapi kerasa banget di Lampung."
Peta guncangan BMKG menyebut intensitas maksimum dirasakan pada skala V MMI di Kaur dan IV-V MMI di Liwa, Lampung Barat. Skala V MMI setara getaran yang dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Sedangkan skala IV MMI setara getara pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi. Guncangan pada skala ini juga dirasakan di Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Enggano, seluruhnya berada di Bengkulu.
Lalu beberapa daerah lain seperti di Bengkulu, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat, yakni Kota Bengkulu, Muko-muko, Argamakmur, Manna, Putri Hijau, Musi Rawas, Oku Selatan, Lubuk Linggau, Lahat, Pagar Alam merasakannya pada skala III-IV MMI. Skala III MMI setara getaran yang dirasakan di dalam rumah seakan ada truk melintas.
Getaran gempa yang lebih lemah sampai juga ke Bandar Lampung dan Pesisir Barat di Lampung, Martapura (Kalimantan Selatan), Panimbang (Pandeglang, Banten).