TEMPO.CO, Jakarta - American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE) 2022, menganugerahkan gelar terhormat bagi tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Tim UI meraih Juara 1 pada kategori ISBD ASHRAE 2022, menyisihkan tiga belas tim lainnya.
Tim tersebut adalah adalah Nadhira Izzatur (Arsitektur 2018), Sutan Azhari (Arsitektur 2018), Harrys Argaditya (Arsitektur 2019), Bagus Rangin (Teknik Mesin 2018), Edward Joshua (Teknik Mesin 2018), dan Rizki Ramadhan (Teknik Mesin 2018) yang mewakili Indonesia pada kompetisi ASHRAE 2022. Mereka dibimbingan Ardiyansyah Yatim yang merupakan dosen Departemen Teknik Mesin, dan Ova Candra Dewi yang merupakan dosen Departemen Arsitektur Fakultas Teknik UI.
Tim UI berpartisipasi pada cabang Integrated Sustainable Building Design (ISBD) yang mencakup bidang arsitektur, teknik mesin, dan teknik elektro. Peserta kompetisi diminta untuk mendesain bangunan berlokasi di Sydney, New South Wales, Australia, yang memenuhi standar ASHRAE. Selain itu, rancangan bangunan tersebut juga harus mampu mengurangi emisi karbon dioksida dengan signifikan untuk mewujudkan bangunan yang ramah lingkungan atau Zero Net Energy Building (ZEB).
“Bangunan dengan konsep ZEB akan menghasilkan kebutuhan energi operasionalnya dari sumber-sumber energi terbarukan, seperti angin, air, matahari, dan lainnya,” ungkap Ova Chandra yang juga merupakan Ketua Program Magister Multidisiplin Perencanaan Wilayah Kota FTUI dikutip dari situs UI pada Jumat, 2 Septmber 2022.
Manfaatkan Energi Matahari dan Angin
Guna menjawab tantangan tersebut, tim UI mengajukan desain proyek gedung kesenian UTS Art Center, University of Technology Sydney. Tim membuat desain bangunan dua lantai untuk pusat kesenian seluas 23.000 meter persegi dengan memanfaatkan energi dari matahari dan angin. Ada lima strategi hemat energi yang digagas tim UI, tempat parkir sepeda, fasad gedung yang performatif, penempatan panel solar, pembuatan roof garden, dan penempatan vertical green pada fasad gedung.
“Untuk menambahkan estetika pada bangunan, tim mengadopsi bentuk atap rumah suku Aborigin Australia yang berbentuk bulat untuk mempercantik gedung pada bagian fasad berbentuk melengkung. Selain itu kami juga memanfaatkan rumput asli Australia pada roof garden," ujar Nadhira salah satu anggota tim.
Dengan luas green roof 7400 m2, gedung tersebut berpotensi menyerap 13,8 ton CO2 per tahun dan melepaskan sampai 10,6 ton O2 per tahun. Khusus untuk green roof, mereka menggunakan tanaman rumput asli Australia.
Anggota tim dari Teknik Mesin FTUI menyumbangkan pemikiran berupa perhitungan energi yang dibutuhkan untuk mendinginkan gedung saat musim panas serta energi yang dibutuhkan untuk memanaskan gedung saat cuaca dingin.
Perhitungan juga dilakukan terhadap elemen-elemen desain yang digunakan serta dampaknya dalam efisiensi energi gedung. "Tujuannya agar udara dan cahaya panas dari luar minim sehingga suhu dalam gedung tetap terjaga. Strategi ini terbukti mengurangi biaya pemakaian mesin pendingin ruangan dan kipas angin yang besarnya mencapai 64 persen dari kebutuhan total energi gedung,” kata dosen pembimbing Ardiyansyah.
Kolaborasi Jadi Poin Penting
Dekan FTUI Heri Hermansyah mengatakan dengan latar belakang keilmuan para mahasiswa yang berbeda, arsitektur dan teknik mesin, menjadi kolaborasi apik yang membawa tim menjuarai kompetisi tersebut. "FTUI memupuk dan mendorong semangat kerja sama dan kolaborasi antara mahasiswa baik dalam kegiatan penelitian maupun kompetisi untuk menghasilkan inovasi-inovasi unggul dan berdampak bagi masyarakat,” katanya.
Setelah berhasil menjuarai kompetisi ini, nantinya tim UI akan mengikuti pertemuan musim dingin ASHRAE 2023 yang rencananya dilaksanakan pada bulan Februari 2023 di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. ASHRAE International adalah perkumpulan masyarakat profesional global yang berkomitmen melayani masyarakat dengan memajukan seni dan ilmu ventilasi pemanas, pendingin udara, pendinginan, dan bidang terkait. Lembaga itu didirikan pada tahun 1894 dan berkantor pusat di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
Baca juga:
Direktur SMA Pradita Dirgantara, Top 3 Sekolah Terbaik: Target Jadi SMA Terbaik di Dunia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.