TEMPO.CO, Jakarta - Program Bangkit 2022 yang merupakan bagian dari Kampus Merdeka yang digagas Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi meluluskan 2.517 mahasiswa dari 226 kampus di seluruh Indonesia. Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim mengatakan ribuan mahasiswa itu telah melewati waktu selama 900 jam untuk mengikuti pelatihan industri di bidang teknologi dan juga mendapatkan kemampuan softskill yang bermanfaat.
“Ini menjadi catatan sejarah penting dalam perjalanan gerakan Merdeka Belajar, lebih dari 3 ribu mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia menjadi pelajar yang merdeka melalui program Kampus Merdeka," ujar Menteri Pendidikan Nadiem Anwar Makarim pada Senin, 5 September 2022.
Hasil studi mereka tercermin dari 18 ribu spesialisasi atau microcredentials di bidang machine learning, mobile development, atau cloud computing yang telah para peserta raih secara keseluruhan.
Diikuti Hampir 100 Ribu Pendaftar
Program Bangkit yang berjalan kurang lebih selama tiga tahun telah menarik hampir 100 ribu pendaftar, melatih kompetensi IT pada lebih dari 6.400 peserta, dan mengentaskan lebih dari 5.000 lulusan. "Yang mana lulusannya di antaranya, 27 persen adalah perempuan,” ujar Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik di Google Indonesia, Putri Alam.
Jumlah itu naik sebanyak 60 persen dari tahun lalu. Program Bangkit 2022 diminati oleh 63 ribu mahasiswa dan mahasiswi dari 32 provinsi di Indonesia.
Para pelamar akan melewati tahapan seleksi kemampuan dan berkas administratif. Sebanyak 3.100 mahasiswa dan mahasiswi terbaik diterima sebagai peserta. Mayoritas atau sebanyak 67 persen partisipan Bangkit tahun ini berasal dari kota kecil dan menengah.
Dari Februari hingga Juli 2022 para peserta ini aktif mempelajari tiga kompetensi IT secara daring yakni machine learning, mobile development, dan cloud computing.
Berbagai pencapaian Bangkit tahun ini salah satunya adalah berkat dedikasi lebih dari 400 kontributor dari universitas dan utamanya industri. Mereka membentuk peserta menjadi seorang talenta digital yang siap berkarya.
Para kontributor itu mengambil peran pengajar, pembicara tamu, mentor, dan juri. Pakar industri yang sehari-harinya adalah insinyur dan karyawan dari Google, GoTo dan Traveloka menyumbang 25 persen dari total keseluruhan kontributor Bangkit.
400 Tim Bersaing Raih Dana Inkubasi
Tahun ini, lebih dari 400 tim bersaing di product-based capstone project dan 15 terbaik memperoleh mentor industri dan dana inkubasi sebesar Rp 140 juta dari Google dan Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan.
Pelaksana tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Diktiristek Kemendikbudristek Sri Gunani Partiwi menambahkan bahwa program Bangkit memberikan dampak yang signifikan untuk pembangunan bangsa. “Ini merupakan hal positif karena pendaftar relatif cukup ketat dari 23 ribu yang terseleksi hanya 2.500,” ujar Sri Gunani.
Program Bangkit merupakan program pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarir di dunia teknologi yang didesain melalui kemitraan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Google, GoTo, dan Traveloka.
Baca juga: Universitas Pancasila Terbitkan Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual di Kampus
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.