Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sayembara NameExoWorlds 2022 Sudah Dimulai, Terbuka untuk 20 Nama

image-gnews
Ilustrasi eksoplanet cincin raksasa yang berjarak 1.000 tahun cahaya. (Popular Science)
Ilustrasi eksoplanet cincin raksasa yang berjarak 1.000 tahun cahaya. (Popular Science)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Budaya di seluruh dunia sudah sejak lama terhubung dengan berbagai objek alam dan ini bisa tampak dari pemberian nama pada objek dengan bahasa lokal. Penamaan itu tak terkecuali terhadap objek-objek dan fenomena di langit. Inilah yang antara lain melatari adanya sayembara NameExoWorlds seiring dengan bertambahnya benda di langit.

Saat International Astronomical Union  atau IAU dibentuk pada 1919, salah satu tugas yang didelegasikan kepada astronom adalah memang membuat katalog benda langit dan membuat konvensi untuk penamaannya. Lalu, perkembangan sains dan teknologi masa kini telah membawa manusia kepada berbagai penemuan termasuk di dalamnya exoplanet atau planet yang mengitari bintang lain--planet di luar tata surya kita.

Exoplanet pertama ditemukan tiga dekade lalu dan hingga kini sudah ribuan yang dideteksi, namun kebanyakan hanya diberi nama berdasarkan kode ilmiah. Melihat ketertarikan masyarakat internasional pada astronomi, sayembara NameExoWorlds pertama dilaksanakan pada 2015.

Saat itu ada 19 sistem exoplanet yang diberi nama dengan komposisi 14 bintang dan 31 planet. Sayembara berhasil menarik keterlibatan setengah juta pemilih dari 182 negara dan wilayah.

Pada 2019, untuk merayakan satu abad IAU, sayembara NameExoWorlds kembali diselenggarakan. Setiap negara diberi kesempatan menamai satu sistem yang terdiri dari eksoplanet dan bintang induknya. Dalam kegiatan ini, 112 negara bergabung untuk mengkampanyekan NameExoWorlds dan lebih dari 780 ribu individu atau pemilih yang berpartisipasi.

Untuk NameExoWorlds 2022, sistem yang akan diberi nama cukup spesial. Ada 20 sistem yang dipilih yang merupakan target pertama Teleskop Antariksa James Webb (JWST).

Untuk sayembara tahun ini, IAU menetapkan syarat untuk membentuk tim yang melibatkan berbagai kalangan, termasuk guru dan murid, penyuka/penggiat astronomi, astronom amatir, dan astronom profesional. Mereka diundang untuk mengusulkan nama exoplanet dan bintang induk di setiap sistem.

20 Sistem ExoWorlds 2022 yang akan diberi nama :

Bintang GJ 1214 & Exoplanet GJ 1214b [di rasi Ophiuchus]
Bintang GJ 3470 & Exoplanet GJ 3470b [di rasi Cancer]
Bintang GJ 367 & Exoplanet GJ 367b [di rasi Vela]
Bintang GJ 436 & Exoplanet GJ 436b [di rasi Leo]
Bintang GJ 486 & Exoplanet GJ 486b [di rasi Virgo]
Bintang HAT-P-12 & Exoplanet HAT-P-12b [di rasi Canes Venatici]
Bintang HAT-P-26 & Exoplanet HAT-P-26b [di rasi Virgo]
Bintang HATS-72 & Exoplanet HATS-72b [di rasi Aquarius]
Bintang HD 95086 & Exoplanet HD 95086b [di rasi Carina]
Bintang HIP 65426 & Exoplanet HIP 65426b [di rasi Centaurus]
Bintang LHS 3844 & Exoplanet LHS 3844b [di rasi Indus]
Bintang LTT 9779 & Exoplanet LTT 9779b [di rasi Sculptor]
Bintang L 168-9 & Exoplanet L 168-9b [di rasi Tucana]
Bintang WASP-121 & Exoplanet WASP-121b [di rasi Puppis]
Bintang WASP-166 & Exoplanet WASP-166b [di rasi Hydra]
Bintang WASP-19 & Exoplanet WASP-19b [di rasi Vela]
Bintang WASP-43 & Exoplanet WASP-43b [di rasi Sextans]
Bintang WASP-63 & Exoplanet WASP-63b [di rasi Columba]
Bintang WASP-69 & Exoplanet WASP-69b [di rasi Aquarius]
Bintang WD 0806-661 & Exoplanet WD 0806-661 B [di rasi Volans]

Exoplanet HIP 65426 b yang berhasil ditangkap gambarnya oleh James Webb Space Telescope menggunakan instrumen NIRCam pada beberapa panjang gelombang. Ini adalah gambar langsung pertama dari exoplanet atau planet di luar tata surya. Foto : NASA/ESA/CSA, A Carter (UCSC), the ERS 1386 team, and A. Pagan (STScI)

Cara Ikut Sayembara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bentuk tim yang terdiri dari guru dan siswa, penyuka/penggiat astronomi, astronom amatir dan astronom profesional

  1. Selenggarakan kegiatan penjangkauan publik terkait exoplanet. Kegiatan tersebut bisa berupa edukasi masyarakat terkait exoplanet, penemuan dan pentingnya exoplanet, kemungkinan kehidupan di luar Bumi, dan lain lain. Kegiatan penjangkauan publik bisa berbentuk kegiatan prakarya, kuliah umum, maupun kegiatan daring.
  2. Tim bebas memilih metode pemilihan nama yang akan diajukan dalam proposal. Mereka bisa melakukan pemungutan suara dari peserta setelah kegiatan penjangkauan publik, atau pemungutan suara dilakukan secara terpisah sebelumnya dan mengumumkan nama yang dipilih sebagai bagian dari acara penjangkauan.
  3. Daftarkan tim Anda dan kirim proposal nama sistem yang dipilih dalam bentuk narasi tertulis berbahasa Inggris (satu halaman A4, font 10, spasi ganda, maksimum 300 kata) dan video presentasi singkat durasi 3 menit melalui formulir yang tersedia di laman IAU. Formulir dikirim ke nameexoworlds2022@oao.iau.org lewat surel.

Aturan penamaan juga bisa dibaca di laman IAU. 

Tanggal Penting Sayembara NameExoWorlds 2022

Fase 1: Proses Penamaan
sampai dengan 11 November 2022

Fase 2: Seleksi Tingkat Nasional
15 November – 15 Desember 2022

Fase 3: Voting dan Seleksi Nama
16 Desember 2022 s.d 16 Maret 2023

Pengumuman
20 Maret 2023


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

19 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Ulasan Profesor Astronomi BRIN soal Posisi Hilal dan Lebaran 10 April 2024

Awal Syawal atau hari Lebaran 2024 diperkirakan akan seragam pada Rabu, 10 April 2024. Berikut ini penjelasan astronom BRIN soal posisi hilal terkini.


Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

24 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Tak Segampang Itu Mengamati Komet Setan, Terlalu Singkat dan Berpotensi Terhalang Awan

Kondisi cuaca, polusi cahaya, dan sempitnya durasi bisa menghambat pengamatan Komet Setan.


Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

25 hari lalu

Pemandangan lintasan meteor di langit malam selama hujan meteor tahunan Perseid di Taman Nasional Shebenik, di Fushe Stude, Albania, 13 Agustus 2023. REUTERS/Florion Goga
Fenomena Langka di Langit April 2024, Hujan Meteor Hingga Komet Setan

Sejumlah fenomena astronomi langka bakal terjadi sepanjang April 2024. Ada hujan meteor, gerhana matahari total, sampai okultasi bintang Antares.


Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

26 hari lalu

Gambaran orbit elips komet 12P/Pons-Brooks yang akan melontarkan 'komet setan' itu mengelilingi matahari pada 2024. Foto: SpaceReference.org
Kemunculan Komet Setan, Perlukah Kita Khawatir?

Komet 12P/Pons-Brooks alias komet setan menuju titik terdekatnya dengan matahari dan bumi. Pakar astronomi membantah isu tanda kiamat.


Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

2 Februari 2024

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Pilih 5 Program Studi Perguruan Tinggi Bagi yang Ingin Berkarier di BMKG

Ingin bekerja di Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika? Berikut 5 program studi di perguruan tinggi yang dibutuhkan BMKG.


Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.


Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

20 Desember 2023

Teleskop James Webb Temukan Lubang Hitam Tertua di Alam Semesta yang Terlihat

Para astronom meyakini lubang hitam lahir dari runtuhnya bintang-bintang raksasa.


Teleskop James Webb Tampilkan Uranus dengan 13 Cincin dan Sembilan Bulan

19 Desember 2023

Gambar Uranus dari NIRCam pada Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA menunjukkan 9 dari 27 bulan di planet ini. Searah jarum jam mulai dari jam 2, yaitu Rosalind, Puck, Belinda, Desdemona, Cressida, Bianca, Portia, Juliet, dan Perdita. (NASA, ESA, CSA, STScI)
Teleskop James Webb Tampilkan Uranus dengan 13 Cincin dan Sembilan Bulan

Gambar dari Teleskop James Webb menunjukkan sembilan dari 27 bulan Uranus.


Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team Pakai Livery Buatan Indonesia

14 Desember 2023

Marc Bezzecchi di tes pramusim MotoGP 2024 di Valencia. (Foto: Mooney VR46 Racing)
Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team Pakai Livery Buatan Indonesia

Tim balap Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team akan memakai livery baru hasil dari sayembara untuk desainer dan fans Indonesia di MotoGP 2024.


Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

5 Desember 2023

Hujan meteor Geminid. (nasa.gov)
Fenomena Astronomi Desember, Hujan Meteor Geminid Sampai Malam Natal

Beberapa fenomena astronomi mewarnai langit malam Desember 2023.