Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sungai Meluap di Sukabumi Usai Gempa, BMKG Ungkap Pemicunya

image-gnews
Sungai Cibareno yang berada di perbatasan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan Kecamatan Cilongrang, Kabupaten Lebak, Banten, yang tiba-tiba meluap beberapa saat setelah terjadi gempa M5,3 pada Minggi sore 9 Oktober 2022. Antara/Aditya Rohman
Sungai Cibareno yang berada di perbatasan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan Kecamatan Cilongrang, Kabupaten Lebak, Banten, yang tiba-tiba meluap beberapa saat setelah terjadi gempa M5,3 pada Minggi sore 9 Oktober 2022. Antara/Aditya Rohman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kejadian gempa dan banjir datang beruntun di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Minggu sore, 9 Oktober 2022. Tak lama usai gempa magnitudo 5,3  yang terjadi pukul 17.02 WIB dengan episenter di barat daya Bayah, Banten, Sungai Cibareno yang mengalir di perbatasan wilayah Kabupaten Sukabumi dan Lebak, Banten, tiba-tiba meluap.

Luapan Sungai Cibareno mengakibatkan dua rumah dan satu pabrik pembuatan tahu yang berlokasi di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, hanyut. 

Prakirawan BMKG Wilayah 2 (Banten), Septina, memastikan bahwa gempa bukan pemicu banjir tersebut. “Banjir tidak ada kaitan dengan gempa. Banjir tersebut memang dipicu dari faktor cuaca dengan intensitas hujan sedang-lebat yang terjadi dari siang hingga sore hari,” ujar Septina lewat pesan singkat, Senin, 10 Oktober 2022.

Analisa Banjir

Septina memperlihatkan analisa kondisi cuaca terkait kejadian banjir di Kabupaten Lebak yang dibuat rekan prakirawan BMKG Wilayah 2, Ema Apriliana dan Regina Dara.

Pada hari Minggu, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang terjadi hampir di sebagian besar wilayah Provinsi Banten sejak sore hingga malam hari.

Hujan tersebut memicu empat sungai besar yang terletak di Kabupaten Lebak meluap, di antaranya Cibareno, Cisiih, Cimadur, dan Cicantra sehingga menyebabkan banjir  menerjang di empat kecamatan di Kabupaten Lebak. Banjir mengakibatkan ratusan rumah dan lahan sawah terendam, serta akses dua jembatan terputus.

Sementara gambar gelombang tropis pada hari itu menunjukkan adanya gangguan atmosfer equatorial low di wilayah Banten, yang mendukung adanya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Provinsi Banten.

Berdasarkan Citra Satelit Himawari-8 tanggal 09 Oktober, terlihat mulai adanya pertumbuhan awan pada pukul 14.00 WIB (07.00 UTC) dengan nilai suhu puncak awan mencapai -75°C di wilayah Kabupaten Pandeglang bagian selatan dan Kabupaten Lebak bagian selatan.

Awan konvektif semakin menguat dan meluas ke sebagian besar wilayah Banten pada pukul 16.00 WIB (09.00 UTC) dengan suhu puncak awan mencapai -100°C. Kemudian terpantau mulai memasuki fase meluruh pada pukul 21.00 WIB (14.00 UTC).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan, berdasarkan Citra Radar Cuaca tanggal 09 Oktober 2022, terpantau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sudah mulai terjadi pada pukul 14.05 WIB di wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan.

Hujan semakin menguat dan meluas pada pukul 16.00 WIB di sebagian besar wilayah Provinsi Banten. Hujan terpantau bertahan hingga sore hari hingga pada pukul 17.01 WIB hujan masih terpantau dengan intensitas ringan hingga pukul 19.01 WIB, kemudian terpantau mulai memasuki fase meluruh pada pukul 21.01 WIB

Kemudian, pada Automatic Rain Gauge (ARG) atau alat pengukur data curah hujan otomatis di Cirinten tercatat 25.2 mm/hari atau hujan pada kategori sedang. Pada ARG Malingping tercatat 57 mm/hari dengan keterangan hujan lebat.

“Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan angin kencang terjadi hampir di sebagian besar wilayah Provinsi Banten memicu empat sungai besar yang terletak di Kabupaten Lebak sehingga menyebabkan banjir yang menerjang di empat kecamatan di Kabupaten Lebak,” ujar prakirawan itu.

Di bagian lain Provinsi Banten, terjadi fenomena hujan es dan angin kencang di Kecamatan Pamulang dan Kecamatan Serpong. Kondisi cuaca signifikan dipicu oleh dinamika atmosfer, di antaranya suhu muka laut yang hangat, adanya gangguan atmosfer equatorial low, dan adanya belokan angin di wilayah Banten, yang menyebabkan adanya penumpukan massa udara yang mendorong peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Banten.

Kondisi kelembapan udara yang cukup basah dan faktor labilitas yang cukup labil juga menjadi faktor peningkatan suplai uap air yang mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Banten.

“Berdasarkan parameter-parameter indeks dari pemodelan cuaca yang digunakan BBMKG Wilayah II Tangerang Selatan, masih perlu diwaspadai akan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Banten hingga tujuh hari kedepan,” kata prakirawan.

Baca:
Selain Merusak Rumah, Gempa dari Selatan Banten Bikin Sungai Meluap?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

1 jam lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Kepulan asap atau debu itu diduga berasal dari aktivitas blasting atau peledakan di areal tambang emas Tumpang Pitu. Foto: Istimewa
Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

3 jam lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu dengan lima kecamatan dan 37 desa yang terdampak. ANTARA/HO-Basarnas Kaltim
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

4 jam lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?


Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

14 jam lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.


Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

18 jam lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik


Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

20 jam lalu

Warga dengan dibantu anggota TNI membersihkan rumah yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.


Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

20 jam lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto beserta Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menemui presiden Uni Emirat Arab (UEA) Yang Mulia Syeikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana Al Shati, Abu Dhabi, Senin, 13 Mei 2024. Foto Tim Media Prabowo
Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.


Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

1 hari lalu

Dua aktivis lingkungan membentangkan poster yang berisi sindiran terhadap blasting perdana PT Bumi Suksesindo di pinggir jalan dekat akses masuk area tambang Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, 27 April 2016. TEMPO/DAVID PRIYASIDHARTA
Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.


Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?


Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Kepulan asap atau debu itu diduga berasal dari aktivitas blasting atau peledakan di areal tambang emas Tumpang Pitu. Foto: Istimewa
Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.