Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dietilen Glikol dan Obat Batuk Maut di Gambia, Bukan Kematian Massal Pertama

image-gnews
Ilustrasi obat batuk sirup. shutterstock.com
Ilustrasi obat batuk sirup. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi konfirmasinya bahwa sirup obat batuk buatan Maiden Pharmaceuticals Limited yang berbasis di India telah terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol. Kontaminasi itu yang berada di balik kematian 69 anak di Gambia, Afrika Barat. Seluruhnya disertai gangguan atau cedera ginjal akut.

"Analisis laboratorium dari sampel masing-masing produk menegaskan bahwa mereka mengandung dietilen glikol dan etilen glikol sebagai kontaminan dalam jumlah yang tidak dapat diterima," bunyi pengumuman WHO.

Baca juga: BPOM Bilang Sirup Obat Batuk untuk Anak di Gambia tak Beredar di Indonesia

Apa itu dietilen glikol dan bahayanya?

Dietilen glikol adalah cairan higroskopis yang berasa manis, tidak berwarna, tidak berbau, yang biasa digunakan dalam sediaan komersial antibeku, minyak rem, rokok, dan beberapa pewarna. Dosis mematikannya adalah sekitar 1.400 mg per kg. Di Amerika Serikat, otoritas obat dan makanan setempat hanya mengizinkan 0,2 persen kadar dietilen glikol dalam polietilen glikol ketika polietilen glikol digunakan sebagai bahan tambahan makanan.

Sedangkan di Australia tidak mengizinkan dietilen glikol sama sekali sebagai bahan tambahan makanan karena toksisitasnya. Kadar yang diperbolehkan sebagai pengotor polietilen glikol dalam pasta gigi pun kurang dari 0,25 persen.

Jika konsumsi dietilen glikol dan etilen glikol melebihi batas ambang tersebut, yang terjadi adalah sakit perut, muntah, diare, ketidakmampuan untuk buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan cedera ginjal akut, hingga kematian.

Pada sebuah penelitian, cedera ginjal akut biasanya merupakan penyebab utama kematian karena keracunan dietilen glikol dan etilen glikol. Kematian bisa terjadi antara 8 dan 24 jam setelah terpapar dosis mematikan. Gejala awal yang ditimbulkan ialah diare dan perubahan keadaan mental.

Keracunan dietilen glikol juga dapat menyebabkan penyakit hati, pankreatitis, dan kelainan neurologis, yang muncul hingga beberapa hari setelah terpapar.

 

Bukan kematian massal pertama akibat dietilen glikol

 

Setidaknya ada 18 kasus keracunan massal akibat dietilen glikol yang diketahui pernah terjadi di dunia. Wabah massal dari senyawa yang terkontaminasi ini terlihat antara lain,

- Di Haiti pada 1995-1996 yang mengakibatkan 109 anak dirawat di Rumah Sakit dan berujung pada kematian 88 anak.

- Di Bangladesh, pada 1990, setidaknya 339 anak mengalami gagal ginjal, dan kebanyakan dari mereka meninggal setelah pemberian sirup parasetamol (asetaminofen) yang terkontaminasi dietilen glikol.

- Di Amerika, lebih dari 100 orang meninggal di 15 negara bagian pada 1937. Insiden itu disebabkan S.E. Massengill Co. (sebuah perusahaan obat Tennessee), memproduksi sulfanilamide yang dilarutkan dengan dietilen glikol.

Terapi untuk pasien keracunan dietilen glikol

Terapi Fomepizole atau bisa juga dengan terapi etanol harus segera diberikan untuk mencegah dietilen glikol dimetabolisme menjadi senyawa yang menyebabkan kerusakan nyata. Hanya saja pada kasus diagnosis yang terlambat dimana etanol atau fomepizole tidak efektif, karena dietilen glikol telah dimetabolisme, hemodialisis menjadi satu-satunya pengobatan yang memungkinkan. Hemodialisis dapat diberikan sendiri atau dalam kombinasi dengan etanol atau fomepizole.

ZAHRANI JATI HIDAYAH (BERBAGAI SUMBER)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

1 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono  dalam konferensi pers bertajuk Menuju Eliminasi Lemak Trans di Indonesia pada 6 Mei 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.


Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Dokumentasi Kementerian Luar Negeri RI
Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

8 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

12 hari lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

26 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.