TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis data terkini kasus gangguan ginjal misterius pada anak mencapai 206 kasus dengan angka kematian mencapai 99 kasus. Sedangkan berdasarkan data yang diterima Bisnis, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mencatat ada sebanyak 1.174 anak dengan rentang usia 0-14 tahun secara keseluruhan sejak Januari hingga Agustus 2022.
Dari data tersebut, sebanyak 732 kasus di antaranya merupakan pasien Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL) dan 442 di antaranya merupakan pasien Rawat Jalan Tingkat Lanjut atau RJTL. Saat ditanyai mengenai perbedaan jumlah kasus, Kepala Humas BPJS Kesehatan Muhammad Iqbal Anas Ma'ruf menyebut bahwa data tersebut merupakan data BPJS Kesehatan yang diambil dengan koding INA CBGS N17, khusus untuk data gangguan ginjal pada anak secara keseluruhan.
"Data BPJS diambil dengan koding Ina Cbgs N1, spesifik gagal ginjal anak. Dari data yang di BPJS Kesehatan, perbedaan data bisa saja terjadi," ungkap M. Iqbal kepada Bisnis pada Jumat, 21 Oktober 2022.
Menurutnya, BPJS hanya punyai data mengenai penyakit gagal ginjal anak secara keseluruhan, tidak menspesifikasi data gangguan ginjal misterius yang kini sedang merebak. "Kalo yang misterius, itu BPJS tidak melakukan tracing, saya tidak bisa membandingkan data tersebut," ungkapnya.
Selain itu, Iqbal juga menyebut, data dari Kemenkes lebih spesifik pada gangguan ginjal misterius anak yang dapat dipertanggungjawabkan. "Data resmi yang dikeluarkan Kemenkes tentu bisa dipertanggungjawabkan ya," kata Iqbal.
Baca juga: Senyum Melody Sebelum Meninggal karena Gagal Ginjal Akut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.