Pawan Kumar, seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Pelangi Madhukar, mengatakan kepada The Hindu : “Karena toksisitasnya, itu (dietilen glikol) tidak diperbolehkan dalam makanan atau obat-obatan. Tetapi karena kelarutannya, beberapa pembuat obat secara tidak tepat menggantinya dengan bahan tidak beracun seperti gliserin dalam obat-obatan seperti obat sirup batuk dan asetaminofen.
Gagal ginjal akut adalah penyebab kematian nomor satu dalam kasus keracunan, dan itu dimulai antara 8 hingga 24 jam setelah terpapar dosis zat yang mematikan. Jika orang tidak mendapatkan pengobatan, gejala berkembang menjadi kegagalan multi-organ dalam dua sampai tujuh hari.”
Contoh kontaminasi dan kematian terkait dengan dietilen glikol, bagaimanapun, bukanlah hal baru. Kasus-kasus seperti itu telah dilaporkan sebelumnya di India, Amerika Serikat, Bangladesh, Panama, dan Nigeria. Terbaru di Gambia.
Pada tahun 2007, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengeluarkan panduan untuk peracik farmasi, pengemas ulang, dan pemasok tentang potensi bahaya publik— gliserin(e) yang terkontaminasi dengan dietilen glikol (DEG), menyebut DEG sebagai "racun". Nasihat FDA mengikuti laporan keracunan DEG yang fatal dari konsumen yang menelan sirup obat, seperti sirup obat batuk atau sirup asetaminofen.
Mohammed Lamin Kijera dan Musa, lmerupakan di antara 69 anak Gambia yang kematiannya terkait dengan sirup yang terkontaminasi yang diproduksi di India. Foto : Indian Express
Tahun lalu, 12 anak meninggal di distrik Udhampur di Jammu karena sirup obat batuk yang terkontaminasi yang disebut Coldbest-PC, yang diproduksi oleh sebuah perusahaan di Himachal Pradesh.
Kematian ini juga terkait dengan adanya kadar dietilen glikol yang tinggi dalam sirup obat batuk. Administrasi Negara Bagian kemudian memerintahkan penarikan obat dari semua Negara Bagian lain di mana obat itu dipasarkan.
Ini adalah kasus keracunan Etilen Glikol massal keempat di India. Pada tahun 1973, terjadi insiden serupa di Rumah Sakit Anak, Egmore di Chennai yang menyebabkan kematian 14 anak. Pada tahun 1986, keracunan serupa di Rumah Sakit JJ Mumbai menyebabkan kematian 14 pasien yang dalam perjalanan menuju pemulihan. Pada tahun 1998, 33 anak meninggal di dua rumah sakit yang terletak di New Delhi karena keracunan serupa.
IDRIS BOUFAKAR
Baca juga : Obat Mengandung EG dan DEG Dijual Online, Tokopedua Punya Fitur Bua Melaporkannya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.