TEMPO.CO, Yogyakarta - Pakar nefrologi RSUP dr Sardjito Yogyakarta, Retno Palupi, mengungkap hasil biopsi atau pemeriksaan jaringan pasien gagal ginjal akut yang ditangani di rumah sakit itu. Dia menyebut temuan mengarah kepada acute tubular necrosis.
Acute tubular necrosis atau gagal ginjal akut intrinsik itu, kata Retno, sebenarnya bukan hal istimewa alias biasa ditemui pada pasien dengan infeksi atau inflamasi yang berat. "Kami juga tidak menemukan adanya materi penghambat kerja ginjal seperti endapan atau kristal dalam renal (ginjal) itu," kata Retno pada Selasa sore, 25 Oktober 2022.
Baca juga: Ibu Minum Paracetamol, Apakah ASI Mungkin Sebabkan Bayi Gagal Ginjal Akut Misterius?
RSUP Sardjito mencatat hingga Selasa itu menangani 13 anak yang menjadi pasien gagal ginjal akut. Sebanyak 7 di antaranya akhirnya meninggal, sedangkan lainnya sudah ada yang pulang ke rumah masing-masing (4 anak).
Retno memaparkan, yang ditemukan tim medis RSUP Sardjito pada para pasien anak itu adalah gangguan pada sektor tubulus ginjal atau rangkaian tabung yang dimulai setelah kapsul Bowman dan berakhir di saluran pengumpul. Dalam tubulus ini terdapat sejumlah pipa pembuluh darah yang kondisi jaringannya sudah mati atau abnormal.
Ilustrasi ginjal. Shutterstock
"Sehingga sudah tak bisa lagi menjalankan fungsinya sebagai penyaring zat zat yang dibawa darah," katanya.
Dokter spesialis anak yang juga anggota Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut RSUP Sardjito, Kristia Hermawan, mengibaratkan ginjal manusia seperti sekumpulan anyaman pembuluh darah yang berfungsi sebagai saringan sebelum dialirkan ke organ tubuh lain melalui pipa-pipa kecil.
Baca halaman berikutnya keanehan dalam temuan biopsi organ ginjal anak-anak itu.