TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah pasien gagal ginjal akut pada anak di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin atau RSHS Bandung relatif tidak bertambah, yaitu total sebanyak 12 orang. “Meninggalnya sekarang jadi delapan orang,” kata Plt. Direktur RSHS Bandung Yana Akhmad, Rabu, 26 Oktober 2022.
Kini masih ada seorang anak bergejala gagal ginjal akut yang dirawat. Pihak RSHS Bandung sudah meminta antidotum atau obat untuk pasien tersebut.
Sebelumnya Kementerian Kesehatan telah mendatangkan obat Fomepizole dari Singapura. “Obatnya sudah kami minta tapi belum datang,” kata Yana.
Menurut dia, pasien yang datang ke RSHS Bandung kebanyakan sudah dalam kondisi berat. Gagal ginjal yang membuat pasien tidak bisa buang air kecil dan mengeluarkan racun, bisa mengakibatkan sesak napas hingga kesadaran menurun.
“Dari 12 yang kami rawat pun masih di atas 50 persen pasiennya meninggal, kami prihatin juga dengan kasus ini,” ujar Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Nina Susana Dewi, mengatakan jumlah temuan kasus gagal ginjal akut terus meningkat dan kebanyakan dirawat di Bandung, seperti di RSHS.
Dia mengakui obat antidotumnya belum sampai ke RSHS Bandung, juga rumah sakit lain di Jawa Barat. “Belum, itu tergantung Kemenkes karena mereka belinya cash and carry dan itu mahal,” ujar Nina.
Menurutnya, Kementerian Kesehatan baru mengelola obatnya untuk RSCM Jakarta. Walau begitu, ada rencana juga membeli lebih banyak obat dari negara lain. “Tergantung dari banyaknya kasus yang ada di provinsi mana,” kata Nina, yang mantan Direktur RSHS Bandung itu.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Jawa Barat, Ryan Bayusantika Rustandi, jumlah kasus gagal ginjal akut anak sempat terdata sebanyak 41 pasien di Jawa Barat. Namun ternyata ada lima pasien yang exclude atau pengecualian sehingga kasusnya total kini berjumlah 36 orang.
Pengecualian itu karena sudah keluar diagnosisnya. “Sudah keluar diagnosis, keluar dari kategori Gangguan Ginjal Akut Progresif Atypikal,” kata Ryan, Rabu sore, 26 Oktober 2022.
Data terbaru itu berasal dari hasil validasi harian Dinas Kesehatan Jawa Barat hingga pukul 16.00 WIB. Adapun pasien yang meninggal dunia tercatat 19 orang, 14 pasien sedang dalam pengobatan, dan tiga orang sembuh.
Baca:
Orang Tua Ramai Datangi UGD RSUP Sardjito Usai Informasi Obat Sirop Tak Aman
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.