Tongkat Pintar untuk Difabel Netra di Healthcare Innovation Awards 2022

TEMPO.CO, Jakarta - Tongkat pintar atau brilliant cane, disingkat BriCane, untuk kalangan difabel netra lolos sebagai finalis di ajang Indonesia Healthcare Innovation Awards 2022. Terintegrasi aplikasi, BriCane masuk daftar 10 besar di kategori Inovasi Alat Kesehatan.

Di kategori itu, BriCane yang pembuatannya disokong Yayasan Syamsi Dhuha Bandung, bersaing dengan 9 finalis lain. Diantaranya adalah sesama dari Bandung, yakni Anjungan Sehat Mandiri, GLP HFNC 01 High Flow Nasal Cannula, GL DEXIN+ Dental Intra-Extra Oral Suction, dan Lengan Prostesis Aktif Berestetika Bionik K22-BP alias Karla Bionics.

Baca juga:
Tim Karla Bionics ITB juga Berkompetisi di Swiss Innovation Challenge 2022

Finalis dari daerah lain seperti Energy Storage and Return Foot Prosthesis (Klaten), Robot Kece dan Smart Phototeraphy Airlangga Bilirubin Nesting (Surabaya) dan Teropong Digital Skrining Kanker Serviks (Yogyakarta).

BriCane yang terintegrasi aplikasi untuk kalangan difabel netra dan pendampingnya dilengkapi tombol kondisi darurat pada bagian pegangan tangan. Lewat Bluetooth yang tersambung ke smartphone pengguna, sinyal darurat yang disertai informasi lokasi diteruskan lewat Internet ke smartphone pendamping. Alat atau tongkat  juga memakai sensor ultrasonik, sinyal lampu, dapat dilipat, dan ujung tongkatnya dapat berputar untuk menghindari pengguna terpeleset.

Rencananya, puncak Indonesia Healthcare Innovation Awards 2022 akan berlangsung pada 24 November mendatang. Menurut Ketua Umum Indonesia Healthcare Forum, Supriyantoro, kesepuluh finalis telah tersaring sejak dari pendaftaran peserta 1 April - 15 September lalu. Diberikan sejak 2017, penghargaan dianggap bentuk apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berhasil menjalankan program-program peningkatan pelayanan kesehatan.

Kategori Inovasi Alat Kesehatan misalnya, bertujuan mendorong inovasi dan perkembangan teknologi alat kesehatan dalam negeri guna mengurangi ketergantungan produk kesehatan impor. “Sekaligus dapat meningkatkan daya saing produk alat kesehatan dalam negeri,” kata Supriyantoro lewat laman resmi Indonesia Healthcare Forum, 31 Oktober 2022.