TEMPO.CO, Jakarta - Gempa susulan di Cianjur masih belum berhenti. Terbaru, Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mencuit data baru pada akun media sosial pribadinya.
“Update gempa susulan Cianjur sampai dengan Selasa, 29 November 2022, pukul 06.00 WIB terjadi 317 kali gempa,” ujarnya. Sebelumnya, pada hari Senin, 28 November 2022, pukul 05.00 tercatat gempa susulan sebanyak 296 kali.
Ia juga mengimbau warga untuk kembali ke rumah dan menata perabotan rumahnya sedemikian rupa agar jalur evakuasi keluar menjadi lapang dan tidak terhalang oleh benda apapun.
Penataan ulang tersebut dengan mempertimbangkan menjauhkan seluruh benda-benda berat yang berada di atas perabotan, seperti lemari atau benda-benda tergantung yang dapat berpotensi jatuh menimpa penghuninya jika terjadi guncangan.
Mengenai jumlah gempa susulan yang banyak, Daryono meminta tidak dikaitkan dengan kemungkinan gempa skala besar.
“Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik batuannya. Batuan rapuh/heterogen/ brittle akan menghasilkan banyak gempa susulan. Batuan elastik/homogen/ductile tidak banyak susulannya,” cuitnya tertanggal 28 November 2022.
Korban
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menjelaskan adanya temuan dua korban tertimbun. “Dengan menemukan dua korban tertimbun, korban meninggal tercatat 323 jiwa,” kata Herman di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin.
Hal ini berarti mengurangi jumlah korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 9 jiwa. Ia juga menjelaskan masih ada korban luka berat yang dirawat 108 orang. Sedangkan, korban luka ringan sudah tertangani dan kembali ke rumah masing-masing
Pendataan terbaru mengenai titik pengungsian, Herman menyebutkan terdapat total 449 titik dengan rincian 331 titik terpusat dan 118 pengungsian mandiri yang berada dekat rumah korban sendiri. Total pengungsi sebanyak 40.152 KK atau 100.330 orang.
Secara lebih terperinci, Herman menjelaskan jumlah pengungsi laki-laki 48.490 orang, perempuan 51.840 orang. Pengungsi dengan kondisi hamil 1.317 orang, lansia 6.754 orang dan disabilitas 147 orang.
Sedangkan kerugian materiil tercatat total rumah rusak sebanyak 63.229 buah. Ia mengimbau warga yang berada di posko-posko pengungsian sudah bisa kembali ke rumah masing-masing. Dengan catatan rumah yang kerusakannya ringan dan tidak berubah struktur konstruksinya.
"Warga sudah bisa pulang ke rumah karena berdasarkan investigasi pihak BMKG gempa susulan sudah melandai sehingga bagi rumahnya yang rusak ringan sudah bisa ditempati," jelasnya.
Baca:
Jenazah Pedagang Bakso Peluk Putrinya Ditemukan di Lokasi Gempa Cugenang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.