Cuaca Hari Ini: BMKG Sebut Hujan-Petir, Siaga Bencana, Ombak 6 Meter

TEMPO.CO, Jakarta - Dua bibit siklon tropis mempengaruhi prakiraan cuaca hari ini, Kamis 15 Desember 2022. BMKG menyebut memantau keduanya, yakni 98B di Samudera Hindia sebelah barat Aceh dan 98S di Samudera Hindia barat daya Bengkulu.

Menurut BMKG, 98B berpengaruh karena membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) di sepanjang pesisir timur Aceh hingga Selat Malaka. Hujan lebat, atau setidaknya hujan sedang, berpotensi dikirimnya ke Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Sedangkan 98S disebutkan menginduksi daerah peningkatan kecepatan angin (low level jet) di sekitar Samudera Hindia barat daya Bengkulu, selain membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di pesisir barat Bengkulu. Dampaknya, hujan sedang hingga lebat di Lampung dan Bengkulu.

Selain keduanya, BMKG juga menyatakan memantau adanya sirkulasi siklonik di utara Laut Jawa dan Laut Halmahera. Daerah konvergensi terbentuk antara lain di Kalimantan Barat, serta pesisir selatan Jawa Barat dan Jawa Timur. Daerah konvergensi juga terpantau memanjang dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tenggara, Maluku hingga Papua barat, dan di sepanjang Papua bagian utara.

BMKG memperkirakan cukup banyak kota besar atau ibu kota provinsi yang akan mengalami hujan disertai petir pada hari ini, Kamis 15 Desember 2022. Mereka meliputi Jambi, Surabaya, Samarinda, Tarakan, Tanjung Pinang, Ambon, Mataram, Kupang dan Pekanbaru.

Prakiraan hujan lebat diberikannya untuk Bandar Lampung dan Gorontalo. Adapun hujan skala sedang kemungkinan terjadi di Bandung, Pontianak, Banjarmasin, Pangkal Pinang, Ternate, Mamuju dan Medan.

Beberapa provinsi di Indonesia yang berada dalam kategori "Siaga" terhadap bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang, dan lainnya) hari ini adalah Aceh, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Papua. Khusus prediksi gelombang tinggi hingga 6 meter diberikan BMKG kepada Laut Natuna Utara.

Baca juga: Kisah Anak Buruh Serabutan yang Jadi Dosen dengan Sederet Prestasi