Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Temuan Nyamuk Super di Asia, Kebal Insektisida Sampai 1000 Kali Lipat

image-gnews
Seorang petugas Fogging dari Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode  Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Seorang petugas Fogging dari Puskesmas, melakukan tindakan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti, di kawasan Kampung Baru I, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 11 April 2020. Pemerintah meminta masyarakat untuk mewaspadai mewabahnya Demam Berdarah Dengue, karena jumlah kasus ini di Indonesia telah mencapai 16 ribu jiwa, dari periode Januari - April, sebanyak 254 orang meninggal, di tengah kasus mewabahnya pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Populasi nyamuk di Kamboja dan Vietnam didapati telah ekstrem resisten terhadap insektisida. Kekhawatiran pun semakin berkembang atas implikasinya terhadap pengendalian penyakit-penyakit infeksi. 

Seperti diketahui, nyamuk Aedes aegypti adalah vektor utama penyakit demam kuning, dengue, dan penyakit yang disebabkan virus Zika. Dengue adalah yang paling tinggi prevalensinya dan WHO telah menetapkannya sebagai satu di antara ancaman besar bagi kesehatan global bersama resistensi antimikroba dan pandemi flu.  

Nyamuk jenis itu ditemukan luas di wilayah tropis dan subtropis, dan jumlah populasinya banyak dikendalikan menggunakan insektisida. Sebagian besar racun serangga itu berasal dari kelompok bahan kimia yang disebut pyrethroids, yang menarget sistem saraf si nyamuk, menyebabkannya lumpuh dan mati. Masalahnya, berkembang pula resistensi terhadap pyrethroid meski belum jelas berapa besar masalah yang sebenarnya. 

Untuk menjawabnya, Shinji Kasai dari Institut Penyakit Infeksi Nasional di Tokyo, Jepang, dan koleganya mengambil sampel dari 23 populasi nyamuk yang ada di Ghana, Taiwan, Vietnam dan Indonesia. Mereka kemudian menyemprotkan dosis besar permethrin ke setiap populasi itu.

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)

Permethrin adalah jenis insektisida pyrethroid yang paling umum digunakan. Secara teori, itu akan membunuh 99 persen serangga-serangga berdenging itu. Tapi, pada kenyataannya, daya bunuh permethrin tak seragam di antara sampel populasi. 

Beberapa populasi tak mengikuti teori, alias mati dalam jumlah yang lebih sedikit daripada populasi yang lain. Bahkan kurang dari 20 persen saja dari nyamuk dalam populasi yang paling resisten, yang berasal dari Vietnam, yang mati.

Baca juga: Studi di Brasil Kuatkan Hipotesis Imun Silang Dengue dan Covid-19 

Macam Nyamuk Mutan

Kasai dan koleganya kemudian menganalisis genom dari dua populasi nyamuk asal Vietnam yang memiliki tingkat resistensi tinggi terhadap insektisida itu. Hasilnya didapati sebuah mutasi spesifik, disebut L982W, terhubung ke sifat resistensi pyrethroid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti mencari mutasi itu di populasi nyamuk dari Singapura dan Kamboja yang telah diketahui menunjukkan tingkat resistensi tinggi terhadap insektisida. Di sini mereka menemukan 10 galur berbeda dari nyamuk-nyamuk yang sudah kebal pyrethroid--beberapa membawa L982W dikombinasikan dengan mutasi lainnya.

Kasai dkk memperkirakan lebih dari 78 persen nyamuk yang dikumpulkan dari Vietnam dan Kamboja terkelompok di satu galur di antaranya, dengan mutasi gen L982W. Mereka menunjukkan toleransi terhadap peningkatan pyrethroid 50 sampai 100 kali lipat.

Tim peneliti juga mengidentifikasi nyamuk-nyamuk dengan kombinasi mutasi, termasuk L982W, yang mampu bertahan dari 500 sampai 1000 kali dosis pyrethroid. Lebih dari 90 persen nyamuk yang dikumpulkan di Phnom Penh, Kamboja, berasal dari galur ini. 

Kasai menyarankan para tetangga dari kedua negara, seperti Cina dan Thailand, memastikan apakah nyamuk-nyamuk resisten yang sama ada juga di wilayahnya. "Kita harus mengetahui jika mutasi-mutasi ini menyebar," kata ahli entomologi medis itu, seperti yang juga termuat dalam laporan penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Science Advances, 21 Desember 2022.

David Weetman dari Liverpool School of Tropical Medicine, Inggris, mengatakan studi Kasai dan timnya memberi gambaran bahaya dari resistensi pyrethroid. Saat ini, menurut Weetman, kombinasi nyamuk mutan yang sudah teridentifikasi itu belum diketahui apakah mewakili ancaman yang lebih besar ataupun potensi penyebaran yang lebih luas. 

"Sebaiknya program pengendalian populasi nyamuk yang bergantung ke penyemprotan pyrethroid mempertimbangkan upaya alternatif," kata Weetman sambil menambahkan kekhawatiran yang sama sudah lama dipikirkan, "Tapi mungkin tidak sampai ke konsentrasi yang teridentifikasi dalam studi ini." 

NEW SCIENTIST, SCIENCE


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

14 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.


Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

16 jam lalu

Duel Irak vs Vietnam di Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Preview Laga Irak vs Vietnam di Perempat Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Irak vs Vietnam akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Al Janoub pada Sabtu dinihari, 27 April 2024.


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

1 hari lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

4 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

5 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Demi Lobster Kawan Vietnam

5 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

6 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

8 hari lalu

Logo Piala Asia U-23. Istimewa
Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

Timnas U-23 Vietnam berhasil menuai poin penuh pada laga perdana di Grup D Piala Asia U-23 2024.


Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

8 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

Sejumlah media internasional memberi perhatian pada pertemuan Presiden Jokowi dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta.