Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid Warnai Fenomena Astronomi Februari

image-gnews
Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Lovejoy, Komet Hijau Paling Terang pada Januari 2015
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa langit pada Februari 2023 diwarnai penampakan komet berwarna hijau atau C/2022 E3 (ZTF) dan hujan meteor Alpha Centaurid. Menurut penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan, Avivah Yamani, komet bisa diamati hingga akhir Februari. “Di arah utara, sampai akhir bulan kecerlangannya redup,” kata dia, Rabu 1 Februari 2023.

Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 1 Februari misalnya, terbit pada pukul 17.52 WIB dan terbenam dini hari pukul 02.31 WIB. Avivah mengatakan komet itu bisa ditemukan di rasi bintang Camelopardalis. Pada waktu lain pada rasi bintang Auriga dan Taurus.  

Sebelumnya, menurut Avivah, komet yang tampak berwarna hijau itu sempat diabadikan oleh tim pengamat Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (Itera) dengan teleskop robotik pada kurun 13-16 Januari 2023.

Selain itu ada hujan meteor Alpha Centaurid yang berlangsung dari 28 Januari hingga 21 Februari 2023. Dari laman Langit Selatan, hujan meteor itu akan mulai tampak dari pukul 21.46 WIB. Posisinya di arah tenggara, dekat bintang beta Centauri. Pada waktu puncaknya, 8 Februari, jumlah meteornya berkisar 8 sampai 25 meteor per jam dengan kecepatan 56 kilometer per detik.

Adapun posisi bulan pada 4 Februari berada di titik terjauh dengan bumi atau apogee sejarak 406.476 kilometer. Karena itu, bulan akan tampak tujuh kali lebih kecil dan sekitar 15 persen lebih redup dari rata-rata kecerlangannya. Sementara bulan purnama akan muncul pada 6 Februari sejak matahari terbenam hingga fajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bulan akan mencapai titik terdekatnya lagi dengan bumi atau perigee pada 19 Februari sejarak 358.267 kilometer. Setelah itu terjadi bulan baru atau hilal pada 20 Februari. Menjelang akhir Februari, menjadi waktu terbaik untuk menikmati galaksi Bima Sakti selewat tengah malam yang membentang dari arah timur laut ke barat daya.

Jelang akhir Februari menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati setelah lewat tengah malam membentang dari timur laut ke barat daya.  

Baca:
ITERA Lampung Berhasil Abadikan Komet Langka C/2022 E3 (ZTF)

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

11 hari lalu

Seorang wanita melihat melalui teleskop selama hujan meteor tahunan Perseid di pulau Lastovo, Kroasia 12 Agustus 2023. REUTERS/Antonio Bronic
Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.


Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

31 hari lalu

Tiga planet yang terdiri dari Venus (bawah), Jupiter (L) dan Mercury (atas) terlihat secara bersamaan di atas Patung Liberty di New York (26/5). Selain di New York, fenomena ini juga dapat disaksikan di beberapa negara REUTERS / Gary Hershorn
Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.


Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Gerhana Bulan terlihat di Bangkok, Thailand, 8 November 2022. REUTERS/Athit Perawongmetha
Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.


Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

6 September 2023

Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023. Dok. Puspresnas
Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

4 September 2023

Dzaky Radiansyah bersama medali perak yang diraihnya di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOOA) ke-16 2023. Foto: Pribadi
Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.


Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

3 September 2023

Suasana pengamatan Super Blue Moon di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 30 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

Peserta OSN 2023 berbagi cerita kegemarannya terhadap bidang astronomi.


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

27 Agustus 2023

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.


Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

27 Agustus 2023

Fitur
Mengapa Pluto Tak Masuk Lagi Kategori Planet?

Pluto sejak 2026 tidak lagi masuk dalam kategori planet karena tidak memenuhi satu dari tiga kriteria definisi planet.