TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 6 Februari 2023, dipuncaki artikel prediksi cuaca. BMKG mengungkap adanya pengaruh dari 3 bibit siklon tropis yang sedang tumbuh bersama di sekitar wilayah Indonesia.
Terpopuler kedua datang dari situs arkeologi tentara terakota di Shaanxi, Cina. Diungkap penyebab tim arkeolog hingga kini tak berani membongkar atau masuk ke makam Qin Shi Huang, kaisar pertama Dinasti Qin, yang dijaga para tentara itu.
Usia Facebook yang telah menginjak usia 19 tahun menjadi berita terpopuler yang ketiga. Platform ini didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama beberapa rekannya yaitu Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, Chris Hughes dan Eduardo Saverin, pada 4 Februari 2004.
Berikut Top 3 Tekno Berita Kemarin, Senin 6 Februari 2023, selengkapnya
1. Prediksi Cuaca Hari Ini Dipengaruhi 3 Bibit Siklon Tropis
Sebanyak tiga bibit siklon tropis tumbuh bersama di sekitar wilayah Indonesia untuk hari kedua, Senin 6 Februari 2023. Ketiganya adalah 94S yang terpantau berada di Samudera Hindia sebelah barat daya Bengkulu, 95S di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, dan 97S di Samudera Hindia selatan NTB.
Baca juga: BMKG Sebut Potensi Cuaca Ekstrem 5-12 Februari Ini, Ada 3 Bibit Siklon
BMKG memantau ketiganya untuk potensi dampak pertumbuhan awan hujan dan tinggi gelombang laut di sekitarnya. Selain itu, diamati pula dampak yang sama dari sirkulasi siklonik yang terpantau berada di Papua Barat, perairan barat Kalimantan Barat dan di perairan utara Australia.
Sirkulasi siklonik itu membentuk daerah konvergensi memanjang di Kalimantan Barat, Laut Arafuru, di Maluku Utara, dan dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Barat. Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, di Kalimantan Utara, dari NTB hingga NTT, di Sulawesi bagian tengah dan di Papua, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudera Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa, Laut Jawa, Laut Banda hingga Papua.
2. Ada Jebakan Maut, Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar Cina
Pada 1974, para petani membuat sebuah penemuan arkeologi terpenting sepanjang masa di sebuah ladang di Provinsi Shaanxi, Cina. Saat menggali, mereka menemukan pecahan patung manusia yang terbuat dari tanah liat (terakota). Namun, hal itu baru sebatas temuan di atas lapisan fakta mencengangkan lainnya.
Ekskavasi tim arkeolog kemudian mengungkap bahwa ladang itu berada di atas sejumlah lubang yang sesak dengan ribuan tanah liat berbentuk tentara dan kuda perang terakota seukuran asli. Ada pula ornamen akrobat, pejabat terhormat, dan hewan.
Salah satu jenis senjata dari ribuan senjata yang ditemukan, yang terbuat dari perunggu, di Museum Kompleks Pemakaman Kaisar Qin Shi Huang di Lintong, Xi'an, Provinsi Shaanxi, Cina, 27 September 2018. Gugusan patung terakota dipertontonkan untuk umum oleh pemerintah Cina pada 1 Oktober 1979, bertepatan dengan Hari Nasional RRC. Adapun penelitian terus berjalan hingga kini. ANTARA FOTO/Hermanus Prihatna
Tampaknya, “Tentara Tanah Liat” itu bertujuan untuk menjaga makam Qin Shi Huang, kaisar pertama Dinasti Qin. Ia berkuasa dari tahun 221 hingga 210 Sebelum Masehi.
3. Facebook Usia 19 Tahun, Begini Mark Zukerberg Mula-mula Rancang Platform Ini
Facebook merupakan salah satu media sosial yang digunakan oleh hampir semua orang. Platform ini didirikan oleh Mark Zuckerberg pada 4 Februari 2004. Platform ini dapat digunakan untuk membangun interaksi di antara pengguna tidak hanya memakai teks, tetapi juga memanfaatkan interaksi dua arah dengan chat dan panggilan video.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama beberapa rekannya yaitu Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, Chris Hughes dan Eduardo Saverin. Awalnya platform ini tidak diperuntukkan untuk umum. Platform ini dipakai untuk interaksi terbatas bagi anggota asrama mahasiswa Universitas Harvard.
Melansir dari laman Binus University, pada 4 Februari 2004, Zuckerberg meluncurkan "TheFacebook" yang awalnya berada di situs web TheFacebook.com. Keanggotaan Facebook awalnya dibatasi hanya kepada mahasiswa Harvard saja, namun pada bulan pertama lebih dari setengah mahasiswa sarjana di Harvard terdaftar di platform ini.