TEMPO.CO, Jakarta - Zoom dikabarkan akan memberhentikan 1.300 karyawan atau sekitar 15 persen tenaga kerjanya karena budaya kerja-dari-rumah (WFH) akibat pandemi Covid-19 terhenti.
"Kami telah membuat keputusan yang sulit, tetapi perlu untuk mengurangi tim kami sekitar 15 persen dan mengucapkan selamat tinggal kepada sekitar 1.300 rekan pekerja keras dan berbakat," kata CEO Zoom, Eric Yuan, sebagaimana dikutip Telegraph, 7 Februari 2023.
Karyawan Zoom yang di-PHK di AS akan menerima paket pesangon yang mencakup gaji hingga 16 minggu dan jaminan perawatan kesehatan. Di luar AS, pesangon akan diusahakan mirip dan akan mempertimbangkan hukum setempat.
Perusahaan berkembang pesat saat orang-orang beralih ke pekerjaan jarak jauh selama pandemi covid-19. Zoom tumbuh tiga kali lipat dalam 24 bulan karena situasi darurat tersebut. Mulai Maret 2020, seluruh dunia terpaksa bekerja dari jarak jauh dalam hitungan minggu karena pandemi Covid-19 melanda dunia.
Kebijakan isolasi yang ketat mengantarkan era keemasan bagi perusahaan teknologi yang memanfaatkan permintaan yang meroket dalam semalam. Harga saham Zoom naik lebih dari dua kali lipat selama 12 bulan menjelang Maret 2021, secara singkat melipatgandakan valuasi sebelum pandemi sebesar US$ 32 miliar pada Oktober 2020.
Saat ini, bisnis ini bernilai sekitar US$ 24 miliar, yang membuatnya bernilai lebih dari tiga kali dari pembuat mesin aero Rolls-Royce.
Berbicara kepada staf sebagai "Zoomies" dalam pesannya pada hari Selasa, Yuan berkata: "Saat dunia bertransisi ke kehidupan pasca-pandemi, kami melihat bahwa orang dan bisnis terus mengandalkan Zoom. Tetapi ketidakpastian ekonomi global, dan pengaruhnya terhadap pelanggan kami, berarti kami perlu mengambil upaya keras – namun penting – untuk mengatur ulang diri kami sendiri sehingga kami dapat mengatasi lingkungan ekonomi, memberikan layanan untuk pelanggan kami, dan mencapai tujuan jangka panjang Zoom."
Seperti banyak CEO lainnya, Yuan mengatakan bahwa dia menganggap dirinya bertanggung jawab atas kesalahan ini dan tindakan yang diambil tersebut serta mengumumkan bahwa dia akan mengurangi gajinya sebesar 98 persen untuk sisa tahun ini. Yuan juga tidak akan mengambil bonus perusahaan dan mengatakan bahwa tim kepemimpinan eksekutif lainnya akan melakukan hal yang sama, dan mereka mengurangi gaji pokok mereka sebesar 20 persen.
TELEGRAPH | THE VERGE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.