Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa UMM Bikin Kompor Surya untuk Keadaan Bencana

Reporter

Editor

Devy Ernis

18 Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Menciptakan Kompor Surya. (Foto: Istimewa)
18 Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Menciptakan Kompor Surya. (Foto: Istimewa)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi kompor surya yang bisa digunakan dalam keadaan darurat. Adapun kompor inovasi ini dikembangkan dalam rentang waktu empat bulan oleh 18 mahasiswa. 

Hibatullah Al-Mubarok, perwakilan dari tim menjelaskan bahwa ide kompor ini muncul dari diskusi panjang kelompoknya bersama dosen, yakni Muhammad Lukman. Dari situ, mereka perlahan membuat prototipe hingga akhirnya menjadi kompor surya.

Adapun cara kerja kompor itu memanfaatkan pantulan cahaya matahari yang dipusatkan dalam satu titik dengan menggunakan prinsip dna alat. Dalam titik itulah energi panas dikumpulkan dan siap digunakan untuk memasak. 

“Kompor surya adalah tekonologi yang memanfaatkan energi matahari dalam memasak pada pagi hari hingga siang hari,” katanya dilansir dari laman UMM pada Kamis, 16 Februari 2023. 

Barok, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa kompor ini sangat cocok dalam keadaan darurat, seperti misalnya saat bencana melanda. Menurut dia, kompor ini dapat menjadi solusi di kondisi bencana gempa bumi Turki. Apalagi mengingat susahnya mencari gas atau bahan bakar untuk memasak. Maka, kata dia, memanfaatkan energi alam yakni matahari dapat menjadi jalan keluar. 

Dia mengatakan keunggulan lain produk ini adalah penggunaannya yang ramah lingkungan. Berbeda dengan energi gas dan fosil yang secara jangka panjang dapat membahayakan lingkungan.

“Saya rasa kompor surya ini sangat cocok digunakan di masa bencana. Baik itu banjir, tsunami, longsor atau bahkan gempa di Turki," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan satu alat, kata dia, problem memasak sudah bisa  diatasi dan mampu memberikan makanan yang cukup. "Semoga ada relawan yang mau memanfaatkannya untuk dibawa ke lokasi-lokasi bencana, termasuk lokasi gempa Turki,” katanya.

Mahasiswa asli Tuban ini berharap kompor ini bisa terus dikembangkan. Salah satunya yakni bentuk yang harus dimodifikasi dan diubah menjadi lebih minimalis. Untuk saat ini, bentuk kompor ini masih tergolong bongsor dan sulit untuk dibawa ke mana-mana. Jika nantinya ada pengembangan bentuk, ia rasa kompor surya buatan mahasiswa UMM bisa digunakan masyarakat luas.

Pun dengan tingkat panas yang bisa ditingkatkan lagi sehingga proses memasak bisa lebih mudah dan cepat. “Minimalis dan mampu mengumpulkan panas lebih banyak menjadi tujuan kami selanjutnya. Semoga akan muncul banyak ide yang bisa kami implementasikan di alat ini,” katanya.

Pilihan Editor: Cara Cek Daya Tampung UGM Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri 2023

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Heru Budi Sebut Kemacetan Jadi Kendala Penanganan Bencana di Jakarta

2 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama jajarannya usai meninjau pembebasan lahan di kawasan Normalisasi Kali Ciliwung, Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, Senin, 8 Mei 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi Sebut Kemacetan Jadi Kendala Penanganan Bencana di Jakarta

Heru Budi bentuk Satgas Terpadu Penilaian Gedung dan Nongedung Untuk Pengurangan Risiko Bencana Gempa Bumi Provinsi DKI Jakarta.


Jakarta setelah Bukan Ibu Kota Negara Jadi Kota Bisnis Global, Heru Budi: Ciptakan Inovasi

8 hari lalu

Warga berfoto berlatar belakang Bundaran HI di Jakarta, Minggu, 30 April 2023. Meski Pemprov DKI Jakarta masih meniadakan hari bebas kendaraan bermotor di Ibu Kota pada 30 April 2023 karena momen Lebaran 2023, namun sejumlah warga terpantau masih beraktivitas dan berolahraga di ruas Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jakarta setelah Bukan Ibu Kota Negara Jadi Kota Bisnis Global, Heru Budi: Ciptakan Inovasi

Heru Budi Hartono berharap Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) terus menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi dan menciptakan inovasi.


Pengusaha Asal Cina Ini Berikan Beasiswa S2-S3 untuk Mahasiswa di UMM

9 hari lalu

President Director OBOR Education Foundation, Soe To Tie Lin menandatangi MoU dari Universitas Muhammadiyah Malang atau UMM. Foto: Humas UMM.
Pengusaha Asal Cina Ini Berikan Beasiswa S2-S3 untuk Mahasiswa di UMM

President Director OBOR Education Foundation, Soe To Tie Lin membuka peluang beasiswa untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di Cina.


Mas Dhito Memastikan Kualitas Para Calon Direktur Produksi PD Margomulyo

14 hari lalu

Mas Dhito Memastikan Kualitas Para Calon Direktur Produksi PD Margomulyo

Inovasi kongkrit dari direktur produksi ini diperlukan untuk memajukan PD Perkebunan Margomulyo


Hasil Pemilu Turki Menunjukkan Erdogan Dominan di Wilayah Korban Gempa

16 hari lalu

Ayse Kekec, seorang penyintas gempa yang tinggal di tenda bersama putranya, berdiri di depan tenda mereka dengan poster Presiden Turki Erdogan di atasnya, di Kahramanmaras, Turki 11 Mei 2023. REUTERS/Issam Abdallah
Hasil Pemilu Turki Menunjukkan Erdogan Dominan di Wilayah Korban Gempa

Erdogan menang putaran pertama pemilu Turki karena para pemilih di wilayah gempa mengharapkan janjinya untuk membangun kembali rumah mereka.


Menkes Beri Penghargaan Tim Misi Kemanusiaan untuk Gempa Turki

18 hari lalu

Menkes berikan penghargaan pada personil bantuan kemanusiaan untuk Turki. Foto : kemkes.go.id
Menkes Beri Penghargaan Tim Misi Kemanusiaan untuk Gempa Turki

Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Senin 15 Mei 2023 memberikan penghargaan kepada tim misi kemanusiaan yang dikirim untuk membantu pasca-gempa Turki


Kopi Bamboo Drip dari Baturaja Masuk Inovasi Terbaik API Award 2023

23 hari lalu

Sidiq Hanapi, peneliti dan penikmat kopi memperlihatkan metode petik merah dihadapan petani Baturaja di Kampung Tualang Talang Aman Baturaja, Kab OKU. (TEMPO/Parliza Hendrawan)
Kopi Bamboo Drip dari Baturaja Masuk Inovasi Terbaik API Award 2023

Sebelum sampai di meja penyeduh kopi, Kopi Bamboo Drip dari Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, melewati sejumlah proses secara alami.


Telkom University Bikin 6 Aplikasi Ekonomi dan Bisnis, Tampil di FEKDI 2023

24 hari lalu

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kerjasama Telkom University, Rina Pudji Astuti bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Jakarta Convention Center 8 Mei  2023. Dokumentasi: Telkom University
Telkom University Bikin 6 Aplikasi Ekonomi dan Bisnis, Tampil di FEKDI 2023

Telkom University Bandung membuat enam aplikasi bertema ekonomi dan bisnis. Karya aplikasi itu dipamerkan di acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) yang berlangsung di Jakarta Convention Center mulai dari 7-10 Mei 2023.


Bantu saat Gempa, Turki Beri Kado Anak Anjing ke Kementerian Pertahanan Meksiko

29 hari lalu

Warga mengendarai motor melewati bangunan yang hancur akibat gempa, saat bulan Ramadan di Jandaris, Suriah, 26 Maret 2023. REUTERS/Mahmoud Hassano
Bantu saat Gempa, Turki Beri Kado Anak Anjing ke Kementerian Pertahanan Meksiko

Turki mengirimkan seekor anak anjing jenis German shepherd sebagai bentuk penghargaan pada Meksiko karena membantu saat gempa Turki


Dosen IPB Bikin Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Bisa Deteksi Lapar hingga Kembung

30 hari lalu

Dosen Sekolah Vokasi IPB, Medhanita Dewi Renanti, mengembangkan aplikasi penerjemah tangisan bayi. Aplikasi yang diberi nama Madsaz itu bertujuan untuk membantu para orang tua untuk menerjemahkan tangisan bayi.Dokumentasi: Ditjen Vokasi Kemendikbud.
Dosen IPB Bikin Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi, Bisa Deteksi Lapar hingga Kembung

Dosen Sekolah Vokasi IPB, Medhanita Dewi Renanti, mengembangkan aplikasi penerjemah tangisan bayi. Berikut cara kerjanya.