Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Profil John Milne, Penemu Alat Pendeteksi Gempa Seismograf

image-gnews
John Milne, penemu seismograf. Wikipedia
John Milne, penemu seismograf. Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, JakartaIndonesia termasuk daerah yang rawan bencana gempa bumi karena berada dalam kawasan yang disebut Ring of Fire. Untuk mengetahui kekuatan gempa, umumnya akan digunakan alat khusus bernama seismograf yang ditemukan oleh John Milne, insinyur dan ahli geologi dari Inggris.

Berbeda dari bencana alam lain, seperti longsor, banjir, gunung meletus, dan sebagainya, gempa bumi masih sulit diprediksi. Parahnya lagi, bencana alam yang satu ini dapat menghancurkan bangunan di permukaan bumi hanya dalam waktu singkat jika terjadi dalam skala yang besar. Gempa Cianjur dan Gempa Turki adalah dua contohnya. 

Penemuan seismograf oleh John Milne sangat penting untuk mendeteksi gempa dan mengetahui kekuatannya. Berikut profil John Milne, penemu seismograf, alat pendeteksi gempa.

Profil John Milne

John Milne adalah laki-laki asal Liverpool, Inggris, yang lahir pada 30 Desember 1850. Dia menempuh pendidikan di King’s College dan Royal School of Mines. Di sekolahnya ini, John Milne mendapat amanat untuk menjadi seorang insinyur pertambangan.

John Milne memulai karirnya dengan bekerja di Eropa dan melakukan penelitian mineral untuk tambang. Setelah itu, dia ikut andil dalam ekspedisi pertambangan ke Sinai, Mesir, pada 1874. Tak sampai disitu, John Milne kemudian menempuh perjalanan darat melintasi Siberia yang penuh petualangan sebelum akhirnya sampai di Jepang.

Pada 1875, John Milne telah mendapat jabatan sebagai profesor di Universitas Imperial College of Engineering, Tokyo. Saat hari pertama tiba di Jepang, dia langsung disambut dengan gempa yang terjadi pada malam hari. Sedangkan saat itu, studi tentang gempa bumi relatif baru dan belum terlalu banyak.

Penemuan Seismograf Pendulum Horizontal

Pada 1890, Jepang kembali dilanda gempa, tepatnya di wilayah sekitar Yokohama. Peristiwa inipun mendorong John Milne untuk mendirikan Seismological Society of Japan bersama beberapa kawannya. Tujuannya tidak lain agar masyarakat mendanai pengembangan seismograf guna mendeteksi gempa dan mengukur kekuatan gempa.

Bersama Sir James Alfred Ewing, fisikawan asal Skotlandia, dan Thomas Gray, ahli Geologi asal Inggris, mereka merancang seismograf pendulum horizontal sederhana. Sebuah mesin yang dapat merekam getaran yang terjadi secara tiba-tiba di sekitar garis patahan bumi dalam bentuk gelombang.

Garis gelombang yang bergerak ini terdiri dari dua jenis, yaitu gelombang primer (P) dan gelombang sekunder (S) yang bergerak dalam kecepatan berbeda. Memeriksa kedua gelombang secara bersamaan memungkinkan ilmuwan untuk menentukan jarak pusat gempa dari stasiun pengukuran.

Petugas mengukur amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf, di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG), Pos Pengamatan Gunung Bromo, Cemorolawang, Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur, 6 Desember 2015. ANTARA/M Risyal Hidayat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

John Milne pun mengumpulkan banyak data tentang gempa bumi di Jepang untuk kemudian menulis dua karya berjudul ‘Gempa Bumi” dan “Seismologi”. Atas karyanya ini, John Milne dianugerahkan kehormatan Orde Ketiga Matahari oleh Kaisar Jepang karena dianggap menyelamatkan jutaan nyawa dari gempa bumi.

Laboratorium John Milne Terbakar 

Pada 1985, John Milne memutuskan untuk kembali ke Inggris karena kebakaran yang menghancurkan rumah, perpustakaan, serta laboratorium penelitiannya. Dia pun mendirikan laboratorium pribadi di rumahnya yang berada di Pulau Wight atau disebut juga dengan Shide Hill House.

Laboratorium ini kemudian menjadi pusat penelitian seismologi dunia selama 20 tahun lamanya. Dia pun mendapat dana dari Royal Society untuk membangun observatorium gempa bumi di seluruh dunia yang dilengkapi dengan seismograf. Lokasi perkembangan ini mencakup, Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Kanada, hingga Antartika.

Itulah rangkuman informasi mengenai profil John Milne, penemu seismograf alat pendeteksi dan pengukur kekuatan gempa. Semoga bermanfaat.

RADEN PUTRI

 


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

1 hari lalu

Gunung Lamongan, Jawa Timur. TEMPO/Subekti
PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

Erupsi Gunung Lamongan terakhir terjadi pada Februari 1898 yang menghasilkan bukit baru (Gunung Anyar). Lalu, apa bahaya dari yang terjadi Jumat lalu?


Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

1 hari lalu

BMKG mencatat gempa magnitudo 5,1 di wilayah Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua pada Jumat malam, 1 November 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

Hingga pukul 16.48 WIB, Jumat sore, 1 November 2024, BMKG pastikan tak ada aktivitas gempa susulan.


Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

2 hari lalu

Konsep bangunan tahan gempa Eco-Quake buatan mahasiswa ITS (Dok. ITS News)
Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

Inovasi yang memakai semen ramah lingkungan ini memenangkan juara 3 Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2024 di Universitas Warmadewa.


Gunung Fuji Jepang Tanpa Salju Dampak Panas Ekstrem, Terparah dalam 130 Tahun

2 hari lalu

Gunung Fuji tanpa salju. Shutterstock
Gunung Fuji Jepang Tanpa Salju Dampak Panas Ekstrem, Terparah dalam 130 Tahun

Salju di puncak Gunung Fuji biasanya mulai terbentuk pada 2 Oktober.


Jepang Telepon Menlu Sugiono, Beri Selamat ke Prabowo hingga Bahas Makan Gratis

2 hari lalu

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono saat ditemui di Gedung Pancasila, Kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Savero Aristia Wienanto
Jepang Telepon Menlu Sugiono, Beri Selamat ke Prabowo hingga Bahas Makan Gratis

Menlu Sugiono ditelepon oleh Menlu Jepang untuk mengucapkan selamat atas pelantikan Prabowo dan makan siang gratis.


Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

2 hari lalu

Peluncuran uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru Hwasong-18 di lokasi yang dirahasiakan pada 13 April 2023. KCNA via REUTERS TV/via REUTERS
Korea Utara Uji Coba ICBM Terkuat Sepanjang Masa, Bisa Capai Amerika Serikat

Menhan Jepang, Jenderal Nakatani, mengatakan rudal ICBM itu terbang lebih tinggi dan lebih lama dibandingkan rudal lain yang pernah diuji Korea Utara


Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

3 hari lalu

Pemimpin Korea Utara Kim Jong bersama putrinya menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua Hwasong-18 saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat menyerang di mana saja di Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
Kim Jong Un: Peluncuran ICBM Peringatan untuk Musuh Korea Utara!

Kim Jong Un menegaskan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) bertujuan menunjukkan "kemauan untuk melawan" dari Pyongyang terhadap para musuh


Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

3 hari lalu

Perekaman suara bumi di Cisewu,  Kabupaten Garut, pada 12 Oktober 2024. (Dok. Tim)
Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.


Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

3 hari lalu

Peta pusat gempa Pangandaran. Foto : BMKG
Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.


Halloween di Tokyo, Sopir Taksi Ajak Penumpang Masuk ke Dunia Horor

4 hari lalu

Taksi Horor di Tokyo, Jepang (S.RIDE)
Halloween di Tokyo, Sopir Taksi Ajak Penumpang Masuk ke Dunia Horor

Taksi Urban Legend di Tokyo menghadirkan pengalaman horor dengan teknologi 3D dan audio Sony. Penumpang diajak singgah ke lokasi legenda urban.