TEMPO.CO, Denpasar - BMKG mengungkap adanya dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia. Prediksi cuaca ekstrem dibuat berdasarkan kondisi atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan lebih intensif dalam beberapa waktu ke depan.
Diantara kondisi yang dimaksud adalah aktivitas Monsoon Asia yang menguat, indikasi aktifnya seruakan dingin dari Asia serta adanya pusat tekanan rendah di perairan barat Australia. Hal lain, adanya pola sirkulasi angin yang terbentuk di sekitar wilayah Indonesia yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi
"Ini yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan memaksimalkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, lewat keterangan tertulis, Rabu 22 Februari 2023.
Dampak hujan Lebat
Berdasarkan prakiraan berbasis dampak, wilayah yang diminta siaga dampak hujan lebat periode 22 - 24 Februari 2023 adalah sebagian wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Guswanto menyarankan untuk mendapatkan informasi lebih detail wilayah hingga skala kecamatan untuk prakiraan berbasis dampak pada di https://signature.bmkg.go.id.
BMKG memprediksi potensi hujan sedang hingga hujan lebat di banyak wilayah di Indonesia untuk periode sepekan 22 - 28 Februari 2023. Wilayah provinsi yang diminta siaga untuk potensi cuaca hujan itu adalah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan Bangka Belitung.
Selain itu juga Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Yang lainnya adalah Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua Barat.
Pertumbuhan Awan Cumulonimbus
Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum 50-75 persen selama 7 hari ke depan (23-29 Februari 2023) diprediksi terjadi di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Filipina, Samudera Pasifik utara Pulau Papua, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Flores, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Timor, Samudera Hindia, sebagian Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, dan Pulau Papua.
Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen selama 7 hari ke depan diprediksi terjadi di Laut Filipina, Teluk Carpentaria dan Samudera Hindia.
Gelombang Tinggi
Potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada hari ini dan besok 24 Februari 2023 yaitu sebagai berikut:
Tinggi gelombang 2,5 - 4,0 m berpeluang terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa Timur hingga NTB, perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna. Sedangkan, tinggi gelombang 4,0 - 6,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.