TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan analisis dan perubahan parameter terhadap gempa yang terjadi di Laut Banda, Maluku, pada Senin, 27 Februari 2023, pukul 23.31.32 WIB.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan wilayah Laut Banda, Maluku Tengah, Maluku, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,75° Lintang Selatan dan 129,92° Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 205 kilometer arah barat laut Maluku Tenggara Barat pada kedalaman 154 kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi dalam lempeng yang tersubduksi atau intraslab di Laut Banda," ujar Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai, Pulau-Pulau Babar, dan Dawelor Dawera dengan skala intensitas II - III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa seakan-akan truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, hingga pukul 00.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
Daryono mengajak warga agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
--
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.