TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video viral beredar memperlihatkan seorang pria mengganti QRIS kotak amal di sebuah masjid di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (Jaksel). Nampak dalam rekaman CCTV, pelaku terlihat tenang menempelkan stiker bergambar QR Code donasi dengan dalih memperbaiki masjid. Video yang dibagikan oleh akun Instagram @memomedsos pada Senin (10/4/2023) sekitar pukul 10:00 WIB itu sukses menarik perhatian warganet.
“Ada kasus penipuan terhadap kotak amal Masjid Nurul Iman Blok M Square Jakarta Selatan lt. 7 dan Masjid Kalibata City”, tulis keterangan tambahan oleh akun berpengikut 182 ribu orang tersebut.
Diketahui, aksi tidak terpuji dengan sengaja mengganti QRIS kotak amal ‘Restorasi Masjid’ tersebut diduga bertujuan untuk mengelabui korban. Apabila kurang teliti, uang yang dikirimkan korban untuk beramal tidak akan masuk ke kas masjid, tetapi akan diterima oleh sang pelaku. Lantas, apakah hal tersebut merupakan modus penipuan baru?
Modus Ganti QRIS Kotak Amal
Dalam video berdurasi singkat tersebut turut tertera keterangan waktu kejadian, yakni Kamis (6/4/2023) pukul 10:37 WIB. Pelaku berjenis kelamin pria berkacamata dan berpakaian rapi itu sesekali menoleh untuk memastikan kondisi sekeliling. Selanjutnya, ia beberapa kali merogoh kantong untuk meraih dan menempelkan stiker QRIS pada kotak amal.
Berdasarkan pantauan dari rekaman yang dikomentari oleh 67 orang pada pukul 13:31 WIB (10/4/2023) itu, terhitung ada 4 dari 5 kotak amal yang ditempeli stiker QRIS palsu. Stiker yang digunakan pelaku terlihat seperti asli dan tidak memiliki perbedaan mencolok.
“Definisi: jangan menilai penjahat dari penampilan”, bunyi komentar @unmaskthe******.
Komentar lain juga menyoroti kekreatifan masyarakat Indonesia, seperti yang diungkapkan oleh @insani*******.
“Orang-orang Indo (Indonesia) kreatif ya ternyata, tapi minus akhlak, makanya arahnya salah”, tulis @insani*******.
Dalam unggahan yang sama, juga ditampilkan perbandingan kode QR palsu dan asli. Desain yang digunakan pelaku serupa berlatar belakang putih dengan dua buah segitiga berwarna merah. QRIS yang ditempelkan pria tambun berkemeja biru tersebut bahkan lebih lengkap dengan mencantumkan metode pembayaran lainnya, mulai dari dompet digital (e-wallet) hingga transfer bank.
Tips Hindari Penipuan QRIS
Sesungguhnya modus kejahatan dengan menggunakan QRIS bukan pertama kali terjadi. Sebelumnya, pemilik Bakmi Sanming mengaku pernah menjadi korban penipuan yang dikisahkan dalam cerita singkat (Instastory/SnapGram) akun Instagram @gadinglyfe, pada Kamis (21/7/2022).
Penipuan tersebut bermula dari seorang pelanggan yang menyebut kelebihan bayar Rp 900 ribu melalui transaksi pemindaian (scan) QRIS, padahal jumlah tagihannya hanya Rp 90 ribu. Karena didesak, tanpa pikir panjang, kasir Bakmi Sanming mengembalikan kelebihan uang secara tunai.
OJK (Otoritas Jasa Keuangan) sendiri menyebut bahwa membedakan QRIS palsu dengan asli terbilang sulit. Namun, dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari penipuan, diantaranya:
- Memakai pemindai atau alat pembaca QR Code dengan fitur pengamanan. Kemampuan sekuriti tersebut memungkinkan smartphone menunjukkan alamat URL sebelum membuka situs terkait. Serta mampu menganalisis apakah alamat yang dituju berpotensi membahayakan ataukah tidak.
- Jangan sembarangan memindai QR Code tidak dikenal dan harus mewaspadai QRIS tanpa penjelasan atau keterangan apapun.
- Periksa QRIS secara fisik dengan memastikan QR Code masih asli dan bukan hasil tempelan atau ditutupi stiker.
- Bila perlu tanyakan pada pihak terkait terkait kebenaran QRIS, dalam hal ini seperti kasus pria ganti QRIS kotak amal kepada pengurus masjid apabila hendak berdonasi
Pilihan editor: Ternyata Begini Modus Baru Pinjaman Online Ilegal 'Memangsa' Korban
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA