Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Mahasiswa Indonesia Menjalani Puasa Ramadan di Perbatasan Eropa-Asia

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Rahmat di perbatasan benua Eropa-Asia, Yekaterinburg, Rusia. Dok.Pribadi
Rahmat di perbatasan benua Eropa-Asia, Yekaterinburg, Rusia. Dok.Pribadi
Iklan

Di Moskow, kota yang berjarak sekitar 1.416 kilometer dari Yekaterinburg, suasana Ramadan tak jauh berbeda. Akira Rizky Rosyadi, mahasiswa S1 Kecerdasan Buatan Russian Technological University mengatakan perubahan yang paling dia rasakan adalah waktu berpuasa.

“Yang berubah itu adalah waktu, karena waktu puasa di sini sekarang sudah mulai menyesuaikan seperti di Indonesia. Sekarang sudah masuk ke musim semi, waktunya lebih cepat. Kalau tiga atau empat tahun yang lalu, puasa bisa 18-20 jam pada Juli. Tetapi, sekarang di sini puasa hanya 13 – 14 jam dimulai dari jam 4 subuh sampai jam 7 malam kurang,” jelasnya.

Akira, mahasiswa S1 Kecerdasan Buatan di Russian Technological University. Dok. Pribadi

Akira bercerita di Moskow jumlah masjid lebih banyak dan persebarannya lebih merata. Dia mengatakan ada empat masjid besar di Moskow. Selama Ramadan, masjid tersebut membagikan takjil dan menggelar salat tarawih. 

Di kampus Akira, mahasiswa muslim harus membagi waktu antara perkuliahan dan ibadah, Terlebih bagi mereka yang masih berada di semester awal dan mengambil banyak kelas. Saat sedang kelas, Akira mengatakan mereka harus izin dahulu kepada dosen untuk beribadah atau berbuka puasa.

“Karena Islam bukan agama mayoritas di sini, jadi kami boleh minta izin ke profesornya. Tapi konsekuensinya, contohnya kalau salat Jumat, ya, tidak bisa mengikuti pelajarannya,” ujarnya. “Kalau untuk buka puasa boleh saja (makan di kelas), mereka menghormati orang-orang yang puasa, apalagi di Rusia karena puasanya lama," ujar pria berusia 21 tahun ini.

Lebaran di Rusia

Rahmat dan Akira berniat untuk merayakan Idulfitri di Rusia, di kota mereka masing-masing kuliah. Keduanya berencana untuk menyelesaikan studi di pada Juni dan Juli. Mereka pun tidak pulang ke tanah air untuk Lebaran. 

“Di sini rata-rata penduduknya Kristen Ortodoks, jadi untuk libur agama hanya ada Kristen Ortodoks,” terang Akira. Libur ini jatuh pada Januari awal. “Untuk Islam sendiri bukan agama mayoritas, jadinya tidak ada libur waktu Lebaran.”

Akira yang sudah lima tahun di Rusia biasa merayakan Lebaran di masjid atau Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow. Selain menyediakan makanan, KBRI juga menyelenggarakan salat berjamaah dan halal bihalal.

“Kebetulan, di Moskow orang Indonesia jaraknya berjauhan, walaupun di sini mahasiswanya hampir 200. Jadi kami berkumpulnya sekali atau dua kali di KBRI. Momen-momen seperti Idulfitri ini menjadi momen kami temu kangen,” ujarnya.

Pilihan Editor: Penjelasan LLDIKTI III Soal Aturan Penilaian Angka Kredit yang Diprotes Dosen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Ilustrasi koran. Shutterstock
Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif


Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.


Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

4 hari lalu

Seorang wanita menolong seorang bayi yang menangis di sebuah rumah yang rusak di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 29 April 2024. Pihak Palestina juga mengatakan bahwa lebih dari 17 ribu anak Palestina kini hidup tanpa orang tua akibat serangan Israel. REUTERS/Hatem Khaled
Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.


Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

4 hari lalu

Maria Andreeva, istri tentara Rusia dalam perang di Ukraina, meletakkan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal dekat tembok Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Januari 2024.  REUTERS
Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.


Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

4 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping saat pertemuan di Belt and Road Forum di Beijing, Tiongkok, 18 Oktober 2023. Sputnik/Sergei Guneev/Pool via REUTERS
Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping


Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

5 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping menghadiri pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Putin mengatakan kepada Xi dalam pertemuannya bahwa dia telah melihat proposal Cina tentang bagaimana menyelesaikan konflik di Ukrain. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.


Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

5 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.


BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

6 hari lalu

Mengusung program Hikmah Ramadan, Sarinah menggelar berbagai event seperti trunk show hingga midnight sale bagi yang biasa belanja malam hari/Foto: Doc. Sarinah
BI Prediksi Penjualan Eceran April 2024 Tumbuh, Ditopang Belanja Idul Fitri

BI memperkirakan kinerja penjualan eceran bulan April 2024 tetap tumbuh, didorong oleh momen Idul Fitri.


Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

7 hari lalu

Pemandangan gedung bertingkat di antara kawasan Sudirman Thamrin, Jakarta,. TEMPO/Tony Hartawan
Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.


Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

7 hari lalu

Andrei Belousov. REUTERS
Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.