Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Antisipasi Gempa Susulan, Warga Sigapokna Akan Bertahan di Pengungsian 3 Hari

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi pascagempa di jalan Bypass Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa, 25 April 2023. Sebagian besar warga Padang yang ikut merasakan guncangan gempa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi pascagempa di jalan Bypass Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa, 25 April 2023. Sebagian besar warga Padang yang ikut merasakan guncangan gempa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di Desa Sigapokna, Kecamatan Siberut Barat, masih bertahan di tenda pengungsian menyusul gempa dengan magnitudo 6,9 yang mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Selasa, 25 April 2023 pukul 03.00 WIB.

“Informasi dari kepala dusun, masyarakat masih bertahan di pengungsian hingga saat ini dengan lokasi berbeda-berbeda. Goncangan gempa tersebut sangat besar, ada sekitar 30 detik lebih durasi guncangannya,” kata Kepala Desa Sigapokna Elias Piau saat dihubungi Tempo Selasa.

Elias mengatakan Desa Sigapokna sangat dekat dengan Kepulauan Nias, Sumatra Utara, dan pusat gempa, dan masyarakat merasa akan lebih aman untuk bertahan di tenda pengungsian. “Masyarakat masih bertahan di tenda pengungsian. Ada juga yang turun ke bawah untuk melihat kondisi rumah dan barang, tetapi naik lagi ke lokasi pengusian,” katanya.

“Masyarakat kami ada sekitar 200 kepala keluarga lebih yang tersebar di tujuh dusun, yaitu Dusun Tiniti, Pilionan, Sikuran, Toktuk, Muara Sigep, Labuhan Bajau Utara dan Labuhan Bajau Selatan,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat di Sigapokna saat ini mengungsi menggunakan alat seadanya, karena belum ada tenda pengungsian yang disediakan oleh pemerintah. “Kami pernah mengajukan pembangunan tenda pengungsian, tetapi sampai saat belum ada realisasinya dari pemerintah,” ucapnya. “Ya masyarakat membuat tenda sendiri dari terpal atau mengungsi di pondok-pondok di atas bukit,” ujarnya.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, namun pemerintah desa menyediakan logistik berupa gula dan roti. “Bantuan belum ada, tetapi kami mencoba seadanya memberikan bantuan kepada masyarakat,” ucapnya. “Kalau untuk makanan seperti beras itu dibawa oleh masyarakat dari rumah masing-masing."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menerangkan, rencana dari  masyarakat akan bertahan di tenda pengungsian hingga dua atau tiga hari ke depan untuk mengantisipasi jika terjadi gempa susulan. “Ya kami menganjurkan kepada kepala dusun agar tetap bertahan terlebih dahulu,” ujarnya.

Sementara itu,  Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Handoko, yang saat ini berada di Sigapokna, mengatakan tidak ada rumah warga yang rusak dan korban jiwa.

“Saya kebetulan berada di Sigapokna karena istri orang rumahnya di sini. Kondisi di Sigapokna sekarang masih hujan. Rumah tidak ada yang rusak, cuma barang elektoronik hancur karena guncangan besar,” katanya. 

Handoko berharap partisipasi dari pemerintah untuk mendirikan tenda pengungsian di Sigapokna dan memberikan bantuan berupa logistik. “Masyarakat berharap ada tenda siap pasang dan posko pengungsian,” pungkasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Darat Bermagnitudo 5,1 di Sukabumi Hingga Banten dan Bandung

18 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Bermagnitudo 5,1 di Sukabumi Hingga Banten dan Bandung

Getaran gempa terasa kuat di Kota Sukabumi hingga terasa di daerah lain seperti Banten, Bogor, dan Bandung


Info Terkini Gempa Guncang Jabar dan Banten, Akibat Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

18 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Info Terkini Gempa Guncang Jabar dan Banten, Akibat Deformasi Batuan dalam Lempeng Indo-Australia

Gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Jawa Barat


Film Dokumenter Sa Punya Nama Pengungsi, Sajikan Kondisi Pengungsi di Papua

1 hari lalu

Poster film dokumenter Sa Punya Nama Pengungsi karya JUBITV. Dok. JUBITV.
Film Dokumenter Sa Punya Nama Pengungsi, Sajikan Kondisi Pengungsi di Papua

Film dokumenter Sa Punya Nama Pengungsi ini mengisahkan masalah pengungsian di Papua yang harus tercerabut dari wilayah mereka sendiri.


Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

3 hari lalu

Warga mengamati bekas bangunan Masjid Terapung yang ambruk ke laut akibat gempa dan tsunami di Pantai Kampung Lere di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 24 April 2023. Saat musim libur Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah sejumlah kawasan terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di daerah tersebut ramai dikunjungi warga terutama dari luar daerah. ANTARA/Mohamad Hamzah
Tepat 5 Tahun Gempa Tsunami Palu 28 September, Peneliti: Perlu Diperingati Sambil Mitigasi

Tepat lima tahun lalu pada 28 September 2018, ibukota Sulawesi Tengah di Palu dan sekitarnya dilanda gempa bumi dahsyat yang diiringi peristiwa tsunami. Peneliti gempa dari Badan Geologi di Bandung Supartoyo mengatakan, masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya harus memperingati kejadian itu setiap tahun. "Dengan berbagai kegiatan yang tujuannya adalah pengurangan risiko bencana," katanya, Kamis 28 September 2023 .


Gempa Magnitudo 4,9 Getarkan Maluku Tengah, Ada 2 Susulan

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 4,9 Getarkan Maluku Tengah, Ada 2 Susulan

Gempa tidak berpotensi tsunami.


Gempa M5,6 di Aceh Tengah Malam Terasa hingga Banda Aceh

4 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa M5,6 di Aceh Tengah Malam Terasa hingga Banda Aceh

Berbagai wilayah lain juga terjadi gempa.


Gempa Magnitudo 6,1 di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

5 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo 6,1 di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Gempa tidak berpotensi tsunami.


Info Terkini Gempa M5,1 Guncang Simeulue Aceh, Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

7 hari lalu

Gempa berlokasi di laut pada jarak 75 kilometer arah barat laut Nias Utara, Sumatra Utara pada kedalaman 31 kilometer. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,1 Guncang Simeulue Aceh, Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.


BMKG Sebut Gempa di Laut Maluku akibat Deformasi Batuan

8 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
BMKG Sebut Gempa di Laut Maluku akibat Deformasi Batuan

BMKG mencatat gempa tektonik dengan Magnitudo 6,3 pada Jumat, 22 September 2023, pukul 21.59.16 WIB berada di wilayah Laut Banda, Maluku.


Gempa Magnitudo Besar 6,6 Guncang Tanimbar Maluku

9 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Magnitudo Besar 6,6 Guncang Tanimbar Maluku

BMKG melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Tanibar, Provinsi Maluku, Jumat malam, 22 September 2023.