Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teliti Sensitivitas Alat Pengukur Gula Darah, Tim FKUI Raih Medali dari University of Cambridge

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Tim FKUI terdiri atas Bryanna Infinita Laviashna Saputro, Reynardi Larope Sutanto, Nadine Aurelie, Indira Laksmi Maharani, Cestarangga Adikerta, dan Maritza Andreanne Rafa Ayusha. ANTARA/HO: Humas UI
Tim FKUI terdiri atas Bryanna Infinita Laviashna Saputro, Reynardi Larope Sutanto, Nadine Aurelie, Indira Laksmi Maharani, Cestarangga Adikerta, dan Maritza Andreanne Rafa Ayusha. ANTARA/HO: Humas UI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil meraih medali perak pada ajang International ReachSci 2023 Global Conference yang diselenggarakan oleh University of Cambridge, Inggris pada 19 – 21 Maret 2023. 

Tim FKUI terdiri atas Bryanna Infinita Laviashna Saputro, Reynardi Larope Sutanto, Nadine Aurelie, Indira Laksmi Maharani, Cestarangga Adikerta, dan Maritza Andreanne Rafa Ayusha. Mereka meraih medali berkat penelitian glukometer atau alat pengukur gula darah.

Reynardi mengatakan dia dan rekan-rekannya meneliti presisi dan sensitivitas glukometer atau alat pengukur gula darah yang banyak dipakai pasien diabetes maupun di instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit. Mereka menemukan ada beberapa zat yang terdapat pada obat atau makanan sehari-hari yang bisa memengaruhi kualitas pengukuran glukometer, sehingga menghasilkan pengukuran yang salah.

“Kami meneliti zat maltosa, dekstrosa, dan ekstrak cabai, karena sebagian besar orang Indonesia suka makan cabai. Kami temukan bahwa pada konsentrasi tertentu, ketiga zat tersebut bisa memengaruhi  presisi dan sensitivitas glukometer,” ujarnya dilansir dari situs UI pada Jumat, 5 Mei 2023.

Lebih lanjut, dia menjelaskan timnya juga meneliti tiga glukometer dari tiga merk berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran yang dilakukan dari merk glukometer yang berbeda bisa menghasilkan pengukuran yang berbeda jika ada zat-zat pengganggu, seperti zat maltosa, dekstrosa, dan ekstrak cabai.

Penelitian berjudul “The Effects of Chili Peppers (Capsicum frutescens), Maltose, and Dextrose Interference on the Precision and Sensitivity of Three Glucometers Compared to Spectrophotometer” itu dibimbing guru besar Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI Septelia Inawati Wanandi.

Sebelumnya, pada Juni 2022, tim FKUI mengikuti pelatihan Global Mini-PhD Programme yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan ReachSci Society, University of Cambridge, selama delapan pekan secara daring.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program ini dilaksanakan untuk memperkenalkan dunia keilmiahan, memberikan pelatihan riset, serta mendampingi mahasiswa dalam mendesain, menjalankan, dan menulis laporan penelitian terhadap sebuah permasalahan global.

Hasil penelitian kemudian diikutsertakan dalam kompetisi pada Maret 2023. Hasilnya, tim FKUI tidak hanya meraih prestasi sebagai tim, namun juga sebagai individu. Prestasi yang berhasil mereka raih adalah Best Social Media Photo Post dan Best Scientific Representation yang diraih oleh Reynardi, Best Social Media Video Post yang diraih oleh Maritza, dan Best Creative Video oleh Bryanna.

Berbagai prestasi tersebut diberikan setelah tim juri menilai kinerja tim mahasiswa FKUI yang baik dalam program ReachSci Mini-PhD. Selain itu, para peserta sebagai sebuah tim dinilai menunjukkan penelitian yang baik dan keterampilan yang profesional.

“Banyak sekali hal baru yang kami pelajari, mulai dari aspek ilmu teori melalui kuliah-kuliah hingga kemampuan lab melalui latihan di laboratorium. Selain itu, banyak pula soft skills yang kami asah seperti leadership, teamwork, communication, public speaking, dan time management. Hasi akhir riset ini ditampilkan pada konferensi ReachSci 2023: Challenges and Solutions in STEM Research Training,” jelas Bryanna.

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam turut menyampaikan apresiasi terhadap prestasi yang didapat dalam ajang internasional ini. “Selamat kepada Bryanna dan tim yang telah mengharumkan FKUI dengan keberhasilannya pada ajang penelitian dunia. Capaian ini turut membuktikan bahwa peneliti-peneliti dari FKUI mampu bersaing tidak hanya pada tingkat lokal namun bisa menjangkau tingkat internasional,” ucap Ari.
 

Pilihan Editor: Gerhana Bulan Penumbra Tengah Malam Ini, Gerhana Paling Tak Kasat Mata

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

4 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Pakar menyebutkan empat jenis bau mulut yang mesti diwaspadai karena terkait dengan masalah kesehatan.


Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

4 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Apa Saja yang Dapat Meningkatkan Risiko Serangan Jantung?

Serangan jantung dapat berakibat fatal jika tidak segera diatasi.


Cerita Si Kembar Berprestasi, Selalu Bersama dari TK hingga Kuliah di Fakultas Kedokteran

5 hari lalu

Foto Hamdan Rizqi dan Syukron Rizqi mahasiswa FK UM Surabaya. Foto/um-surabaya.ac.id
Cerita Si Kembar Berprestasi, Selalu Bersama dari TK hingga Kuliah di Fakultas Kedokteran

Sepasang kakak-adik kembar berhasil diterima di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.


Ganjar Pranowo Dapat 3 Pertanyaan Ini dari Mahasiswa UI, Apa Jawabnya?

10 hari lalu

Calon presiden Ganjar Pranowo  saat hadir di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok, Senin 18 September 2023. Kehadiran Ganjar Pranowo dalam rangka mengisi acara Kuliah Kebangsaan dengan tema
Ganjar Pranowo Dapat 3 Pertanyaan Ini dari Mahasiswa UI, Apa Jawabnya?

Ganjar Pranowo mengisi kuliah kebangsaan di FISIP UI. Mahasiswa UI menanyakan hal ini kepada capres tersebut. Apa jawabannya?


Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

13 hari lalu

Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ketahui Beras Basmati, Beras Khas Asia Selatan dan Ragam Manfaatnya

Beras Basmati mengandung glisemik yang rendah, sehingga membuat tingkat pencernaan melambat. Hal ini akan membantu untuk rasa kenyang lebih lama.


Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

15 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Di Usia Berapa Komplikasi Penyakit Degeneratif Muncul?

Dokter mengingatkan orang berusia 20 tahunan yang dengan penyakit degeneratif biasanya mengalami komplikasi di usia 40 tahun apabila tak ditangani.


Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

18 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Waspadai Komplikasi Diabetes pada Anak, Ini yang Perlu Dilakukan

Dokter mengatakan komplikasi diabetes melitus pada anak dapat dicegah dengan cara deteksi dini untuk meminimalisir komplikasi di kemudian hari.


Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

Orang tua perlu mengenali gejala diabetes pada anak sejak dini agar tidak terlambat penanganannya. Simak penjelasan dokter.


Mahasiswa Spesialis Fakultas Kedokteran UGM Akan Dapat Imbalan Jasa dari RSUP Sardjito

20 hari lalu

RSUP Dr. Sardjito. Kredit: Telemedicine
Mahasiswa Spesialis Fakultas Kedokteran UGM Akan Dapat Imbalan Jasa dari RSUP Sardjito

Kabar gembira bagi mahasiswa spesialis dan subspesialis di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM.


Aspirin Dosis Rendah Dikabarkan Bisa Bantu Turunkan Risiko Gula Darah Tinggi

21 hari lalu

TEMPO/Fernandez H
Aspirin Dosis Rendah Dikabarkan Bisa Bantu Turunkan Risiko Gula Darah Tinggi

Sebanyak 16.209 partisipan, dengan 8.086 mengonsumsi aspirin dan 8.123 mengonsumsi plasebo, berpartisipasi dalam penelitian ini.