Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengawas Tsunami dari Jerman

image-gnews
buoy Jerman
buoy Jerman
Iklan
TEMPO Interaktif, Merak: Pelabuhan Merak Mas, Banten, kedatangan tamu istimewa, yakni RV Sonne, kapal riset milik Jerman, awal pekan ini. Kapal sepanjang 97,6 meter itu membawa muatan empat unit GPS-buoy tsunami yang akan dipasang di Samudra Hindia, selatan Pulau Jawa.
Empat buoy setinggi tiga meter bercat kuning dan hitam itu adalah bagian dari 10 buoy yang diberikan Jerman untuk sistem peringatan dini tsunami Indonesia. Selasa lalu, Hans-Joerg Brunner, perwakilan dari kedutaan besar Republik Federal Jerman, menyerahkan buoy itu kepada Jana Anggadiredja, Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam di atas kapal riset Baruna Jaya IV.
Selain empat buoy itu, kapal riset Jerman Sonne telah memasang empat buoy pendeteksi tsunami pada 9-19 April 2009 di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra. Dua buoy lainnya akan dipasang di selatan Jawa dan sebelah tenggara Bali pada akhir 2009.
Seluruh buoy Jerman itu terpasang pada kedalaman antara 2.000-6.000 meter tepat di atas zona subduksi, yang menjadi sumber gempa pemicu tsunami. "Ini memang tantangan terbesar, yaitu memasang pendeteksi sedekat mungkin dengan sumber tsunami, tapi noise sinyalnya seminimal mungkin," kata Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Ridwan Djamaluddin.
Kehadiran delapan unit buoy dari Jerman ini melengkapi sistem peringatan dini tsumani Indonesia yang sebelumnya hanya mengandalkan empat buoy pendeteksi tsunami, yaitu tiga buoy Indonesia dan satu pelampung Malaysia. Pada saat ini sistem deteksi dini tsunami Indonesia sudah dapat memprediksi potensi tsunami dalam tiga menit.
"Dalam tiga menit setelah sensor mendeteksi getaran dan tekanan volume bawah air, data itu dipancarkan ke buoy, kemudian ditransmisikan ke satelit dan kami terima di BPPT," kata Ridwan. "Berdasarkan data tersebut digabungkan dengan data seismograf dan tide gauge, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dapat memutuskan potensi tsunami atau tidak dalam lima menit."
Buoy baru dari Jerman ini terdiri atas dua bagian, yaitu pelampung dan ocean bottom unit (OBU), peralatan dan sensor yang terpasang di bawah laut. "Pada November 2005, Jerman telah memasang dua buoy, tapi pelampung lama itu hanya memiliki sistem penentu posisi GPS dan tidak punya sensor pendeteksi perubahan tekanan bawah air," kata Ridwan.
Untuk menyempurnakan buoy baru yang kini dilengkapi unit dasar laut itu, Jerman mengembangkan sistem pengukur dan pencatat data seismik dan tekanan. Semua komponen sistem yang dikembangkan oleh Leibniz Institute of Marine Sciences (IFM-GEOMAR) dan perusahaan Jerman KUM GmbH itu dijamin mampu bekerja sampai kedalaman maksimum enam ribu meter.
Dalam silinder bertekanan itu terdapat alat pencatat data, unit penghasil akustik, sebuah modem akustik, sensor penghitung data, dan baterai sebagai sumber tenaga. Komponen OBU ini diberi bingkai yang dipasangi dengan pemancar radio dan sebuah lampu kilat. Silinder bertekanan tersebut melindungi alat perekam data dan baterai dari kerusakan akibat tekanan dan air laut.
Unit dasar laut itu juga dilengkapi dengan seismometer broadband dan sebuah alat pengukur tekanan diferensial. Pengukuran tekanan absolut dilakukan dengan sensor Paroscientific Intelligent Depth. Data sensor dicatat oleh Marine Tsunameter Seismocorder yang dirancang untuk perekaman frekuensi rendah dalam jangka waktu panjang. Transmisi data dan komunikasi dari OBU ke pelampung GPS di permukaan laut dilakukan oleh modem akustik yang dikoneksikan dengan pencatat data.
Ridwan menyatakan pada dasarnya teknologi yang digunakan Jerman sama dengan Inabuoy, pelampung pendeteksi tsunami buatan BPPT. Perbedaannya cuma terletak pada bentuk pelampung. "Buoy Jerman menggunakan warna cerah, sedangkan kami menggunakan konsep kamuflase untuk menghindari pencurian," katanya.
Pencurian atau aksi vandalisme lainnya memang merupakan salah satu kendala sistem peringatan dini tsunami Indonesia. Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam Jana Anggadiredja mengatakan sudah lima kali kasus vandalisme terjadi sejak pemasangan buoy, semisal yang terjadi pada buoy yang terpasang di barat Aceh dan utara Sumbawa. "Dalam beberapa kejadian, pelaku perusakan dengan sengaja memotong tali sistem penambat (mooring)," kata Jana. "Ke depan kami akan mengembangkan teknologi sistem mooring agar tidak mudah terpotong."
Akibat ulah para pelaku vandalisme itu, empat buoy hilang dan rusak, termasuk dua pelampung DART-ETD (Deep-Ocean Assessment and Reporting of Tsunami-Easy to Deploy) buatan Amerika Serikat. Pelampung pendeteksi tsunami yang diceburkan ke laut dalam di selatan Bali dan sebelah barat Sumatera itu raib hanya dalam hitungan bulan. "Sebenarnya sensor unit dasar lautnya masih bekerja, tapi datanya tak bisa diambil karena pemancarnya ada di pelampung yang hilang itu," kata Ridwan.
Harga tiap buoy Jerman ini memang mahal, sekitar Rp 4,2 miliar. Namun, Tilo Schöne, ilmuwan dari Pusat Riset Ilmu Kebumian Jerman (Geo Forschungs Zentrum), menyatakan yang paling mahal sebenarnya adalah biaya pemeliharaan karena harus mengganti tali baja penambat GPS buoy dengan unit dasar laut setiap dua tahun.
Pakar geodesi dan pengindraan jarak jauh Jerman itu mengatakan setiap dua tahun sekali, unit dasar laut harus diangkat ke permukaan laut untuk penggantian baterai, sedangkan masa pakai GPS buoy mampu mencapai 25 tahun. "Membuat dan memasang buoy lebih murah dibanding pemeliharaannya," kata Schöne.
Khusus untuk pemeliharaan buoy, Ridwan menyatakan BPPT masih mencari pola yang tidak memberatkan pemerintah. "Sampai saat ini masih berlangsung dialog untuk mengumpulkan dana perawatan," ujarnya. "Kami mencari kemungkinan investasi atau bantuan dari negara donor."
Jana menyatakan BPPT akan bekerja sama dengan LIPI dalam memelihara sistem peringatan dini tsunami ini. Untuk menjaga 12 buoy yang ada saat ini, BPPT juga bekerja sama dengan satuan penjaga pantai dan laut, termasuk Armada TNI AL Kawasan Barat dan Armada TNI AL Kawasan Timur. BPPT juga melibatkan para pencari ikan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia untuk menjaga buoy tsunami. "Pengaruhnya cukup baik, dalam kejadian di dekat Pulau Komodo kami justru mendapat info dari nelayan," kata Jana.

TJANDRA DEWI | GITEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

4 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

7 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

8 hari lalu

Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut meletus pada pukul 19.19 WITA. ANTARA/Foto diambil dari grup percakapan 'Info Gunung Api Sitaro'.
Erupsi Gunung Ruang dan Bencana Dahsyat 1871

Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara tak hanya menghasilkan gumpalan abu vulkanik.


Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.


Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Sejarah Letusan Gunung Ruang, Pernah Catat Tsunami Setinggi 25 Meter

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ruang terjadi sedikitnya 16 kali sejak 1808.


Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

8 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Fakta Erupsi Gunung Ruang: Ancaman Tsunami sampai Belasan Penerbangan di Manado Dibatalkan

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara menyebabkan sejumlah penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan, peringatan dini tsunami dan hujan kerikil.


Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

8 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Kenapa Erupsi Gunung Ruang Bisa Memicu Tsunami dan Gelombang Tinggi? Berikut Analisis BMKG

Letusan gunung api darat yang dekat dengan perairan bisa memicu tsunami. Hal itu sempat terjadi pada Gunung Ruang yang sedang erupsi.


Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

8 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Letusan Gunung Ruang, Badan Geologi Sempat Peringatkan Potensi Tsunami

Badan Geologi sempat mengingatkan potensi tsunami akibat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.


Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

8 hari lalu

Erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu malam 17 April 2024. Gunung api itu kini berstatus Awas. (ANTARA/HO-PVMBG)
Erupsi Eksplosif Sepanjang Hari Ini, Gunung Ruang Kini Berstatus Awas

Erupsi Gunung Ruang terus terjadi sepanjang hari ini dengan tinggi kolom letusan yang semakin tinggi. Masyarakat diminta waspada tsunami.


Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

10 hari lalu

Peta pusat gempa tektonik M5,0 di Laut Banda, Alor, NTT, Selasa pagi 16 April 2024.  Istimewa
Gempa Tektonik M5,0 Guncang Laut Banda Pagi Tadi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tektonik berkekuatan M5,0 mengguncang dari wilayah Laut Banda pada Selasa pagi, 16 April 2024, sekitar pukul 10.07.15 WIB.