Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Sukses UTBK SNBT dari Dosen Unpad

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Pengawas ujian memeriksa badan peserta UTBK dengan menggunakan metal detektor di Universitas Indonesia, Depok, Kamis 19 Mei 2022. UTBK dilaksanakan di 21 titik lokasi yang tersebar di Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK), serta lokasi lain di beberapa fakultas. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah'
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) akan digelar serentak hari ini, Senin, 8 Mei 2023. Berbagai persiapan dilakukan agar peserta mampu menghadapi ujian dengan baik. Dosen Departemen Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Fitriani Yustikasari Lubis, mengatakan kondisi yang mendukung dalam pelaksanaan ujian adalah kondisi badan yang fit dan sehat.

Dengan kondisi badan yang sehat, ujarnya, peserta akan memungkinkan berpikir jernih dan siap menghadapi situasi ujian yang potensial melelahkan. “Kondisi badan yang fit dan sehat juga mendukung ketenangan dalam menghadapi ujian,” ujar Fitriani dilansir dari situs Unpad pada Senin, 8 Mei 2023.

Dalam hal proses belajar, psikolog di bidang pendidikan tersebut menjelaskan, kemampuan dan proses belajar setiap siswa berbeda-beda. Ada yang cepat menangkap, mudah menghafal, dan mampu menganalisis dengan cepat. Namun, ada juga mengalami kesulitan belajar.

Keberagaman ini membutuhkan cara belajar yang dimodifikasi sesuai kekuatan siswa dalam belajar. “Menjadi penting untuk mengenali cara belajar yang paling sesuai dengan diri siswa, sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar pun akan mampu menguasai materi dengan cara belajar yang sesuai dengan keterbatasan yang dimilikinya,” paparnya.

Sebagai contoh, strategi belajar yang bisa dilakukan bagi mereka yang susah menghafal adalah menyediakan waktu untuk belajar lebih banyak, sehingga dapat melakukan pengulangan dari materi yang telah dipelajari. “Jika tidak mudah untuk memahami soal-soal, maka perlu melatih diri mengerjakan berbagai macam soal, sehingga memiliki perbendaharaan cara penyelesaian soal yang banyak,” ujarnya.

Atasi Rasa Cemas Ketika Ujian

Terkadang, peserta merasakan kecemasan menjelang ujian. Menurut Fitriani, merasa cemas menghadapi UTBK-SNBT merupakan hal wajar. Ini bisa terjadi karena peserta belum pernah menjalaninya secara langsung. “Bahkan, sistem ujian yang baru juga bisa membuat siswa merasa cemas karena mereka yang akan menjalani sistem ujian ini pertama kali,” kata Fitri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam menyiasati rasa cemas, Fitri memberikan sejumlah tips. Pertama, peserta wajib percaya diri. Yakinlah bahwa persiapan yang dilakukan sudah maksimal oleh peserta. Kedua, berdoa merupakan salah satu upaya memberikan ketenangan pada diri.

Rasa tenang merupakan hal penting agar sukses hadapi ujian. Saat peserta mengalami cemas berlebihan, tentunya hal ini dapat menghambat proses berpikir siswa dalam menyelesaikan ujiannya. “Jika cemas sulit diredakan, bisa melakukan relaksasi sebelum tes dilakukan, misalnya duduk di kursi tes sambil mengatur pernafasan,” kata Fitri.

Dukungan Orang Tua

Hal penting lainnya adalah peran orang tua. Fitri mengatakan, peran orang tua sangat besar dalam mendukung anak menghadapi ujian. “Orang tua membantu anaknya untuk tidak merasakan cemas yang berlebihan dengan cara mendengarkan keluh kesah anak, mendengarkan kekhawatiran anaknya,” kata Fitri.

Dukungan juga diberikan dengan menyediakan fasilitas yang memudahkan anak mengikuti ujian, seperti mengantar anak ke lokasi hingga membantu menyiapkan persyaratan dan barang-barang yang dibutuhkan anak saat mengikuti ujian.

Hal ini membuat anak merasa bahwa dirinya memiliki dukungan penuh untuk mengikuti UTBK-SNBT. “Dan tentunya orangtua memberikan semangat dan dukungan seperti mendoakan anaknya sebelum ujian, selama ujian, dan sesudah ujian,” katanya.

Pilihan Editor: Cerita Alfaza, Anak Petani Raih Nilai Sempurna 1.000 di UTBK 2022

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

4 hari lalu

Anies Baswedan. Foto/youtube
Pengamat Sebut Peluang Karier Politik Anies Baswedan Masih Bagus Meski Gagal Maju di Pilkada

Pengamat politik dari Unpad menilai peluang karier politik Anies Baswedan masih bagus kendati gagal maju di pemilihan kepala daerah atau pilkada.


Kedekatan Pramono Anung dengan Megawati dan Jokowi: Pram, Final

10 hari lalu

Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat perkenalan Menteri Kabinet Indonesia Maju di Veranda Istana Negara, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. TEMPO/Subekti
Kedekatan Pramono Anung dengan Megawati dan Jokowi: Pram, Final

Pramono Anung maju Pilkada Jakarta 2024 diusung PDIP. Begini kedekatannya dengan Megawati dan Jokowi


Sivitas Akademika Unpad Sampaikan Seruan Padjadjaran II, Singgung Pilkada Tak Boleh Seperti Pilpres

11 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Doc: Unpad.
Sivitas Akademika Unpad Sampaikan Seruan Padjadjaran II, Singgung Pilkada Tak Boleh Seperti Pilpres

Sivitas Akadaemika Unpad sebelumnya pernah mengeluarkan seruan serupa saat pelaksanaan Pilpres 2024.


Antisipasi Fenomena Calon Tunggal dan Kotak Kosong dalam Pilkada 2024

13 hari lalu

Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan merupakan salah satu kabupaten yang calonnya hanya akan melawan kotak kosong pada Pilkada Serentak 2018 yaitu Pasangan Muslimin Bando-Asman
Antisipasi Fenomena Calon Tunggal dan Kotak Kosong dalam Pilkada 2024

Berikut beberapa kasus calon tunggal dan kotak kosong dalam pilkada di Indonesia. Beberapa pakar politik ungkap menjelang Pilkada 2024.


Perundungan di Pendidikan Kedokteran Indonesia, Terbaru Kasus PPDS Unpad

16 hari lalu

Ilustrasi perundungan di tempat kerja atau workplace bullying. Foto: Freepik.com
Perundungan di Pendidikan Kedokteran Indonesia, Terbaru Kasus PPDS Unpad

Sejumlah dugaan perundungan terjadi di kalangan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di beberapa universitas dan rumah sakit.


Berikut BEM Kampus yang Serukan Aksi Turun ke Jalan, Protes Upaya Pengesahan RUU Pilkada

17 hari lalu

Persiapan BEM UI dan mahasiswa di pelataran parkir seberang FISIP UI sebelum bertolak ke DPR RI, Kamis, 22 Agustus 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Berikut BEM Kampus yang Serukan Aksi Turun ke Jalan, Protes Upaya Pengesahan RUU Pilkada

BEM dari berbagai kampus menggelar demonstrasi untuk mengecam sikap DPR yang abai terhadap putusan MK soal syarat pendaftaran Pilkada.


Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

19 hari lalu

Ilustrasi dokter spesialis (ANTARA)
Dekan FK Unpad Beberkan Praktik Bullying di Pendidikan Dokter Spesialis, Pakta Integritas Diabaikan

Disebutkannya praktik bullying di Pendidikan Dokter Spesialis masih bertahan di beberapa bagian. Di antaranya di antara mereka yang memegang pisau.


Dekan FK Unpad Ungkap Aneka Faktor Kasus Perundungan Mahasiswa Calon Dokter Spesialis

19 hari lalu

Ilustrasi perundungan di tempat kerja atau workplace bullying. Foto: Freepik.com
Dekan FK Unpad Ungkap Aneka Faktor Kasus Perundungan Mahasiswa Calon Dokter Spesialis

Kasus perundungan di kalangan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) dilatari berbagai faktor. Menurut Dekan FK Unpad Yudi Mulyana Hidayat, kasus perundungan yang terjadi bersifat kompleks. "Kasus bullying ini tidak hanya sekedar dari senior ke junior tetapi kompleks masalahnya," ujarnya Senin, 19 Agustus 2024.


Unpad Pecat 2 Mahasiswa di Kasus Perundungan Calon Dokter Spesialis

19 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Unpad Pecat 2 Mahasiswa di Kasus Perundungan Calon Dokter Spesialis

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran ( FK Unpad) menjatuhkan sanksi terkait kasus perundungan kepada sebelas orang mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS. Selain itu seorang dosen yang juga dokter spesialis atau konsulen dari FK Unpad ikut mendapat hukuman dari Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.


Sambut 6.969 Mahasiswa Baru, Rektor Unpad Larang Perundungan Hingga Judi Online

27 hari lalu

Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran (Unpad) memilih Rina Indiastuti sebagai rektor baru periode 2019-2024, Ahad, 6 Oktober 2019. (TEMPO/ANWAR SISWADI)
Sambut 6.969 Mahasiswa Baru, Rektor Unpad Larang Perundungan Hingga Judi Online

Rektor Unpad Rina Indiastuti mengatakan semua mahasiswa yang hadir adalah orang-orang terpilih