Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tekan Imigrasi, Inggris Batasi Mahasiswa Asing yang Bawa Keluarga

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
Jam Big Ben di Inggris. Sumber: Reuters
Jam Big Ben di Inggris. Sumber: Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Inggris tengah berupaya menurunkan imigrasi dengan membatasi mahasiswa internasional yang membawa keluarga. Mahasiswa yang diizinkan membawa keluarga hanya yang memenuhi syarat tertentu yaitu mengikuti program pascasarjana yang ditetapkan sebagai program penelitian.

Kebijakan yang tertuang dalam proposal yang dirilis di parlemen Inggris pada Selasa, 23 Mei 2023. Dalam aturan itu, pemerintah juga akan melarang pemanfaatan visa pelajar sebelum studi mereka selesai untuk bekerja di Inggris. "Ini untuk mencegah penyalahgunaan sistem visa”, kata pemerintah setempat.

Selain menghapus hak tersebut, pemerintah Inggris juga akan melakukan peninjauan persyaratan biaya hidup bagi mahasiswa dan keluarga tanggungannya, serta akan menindak agen pendidikan yang 'nakal' menggunakan aplikasi yang tidak pantas untuk menjual imigrasi, bukan pendidikan.

Dilansir dari Sky News, perubahan tersebut akan mulai berlaku bagi siswa yang memulai studi mereka pada Januari 2024. Hal ini agar memberikan waktu kepada mahasiswa internasional untuk membuat rencana studi ke depan.

Dalam pernyataan tertulis, Menteri Dalam Negeri Suella Braverman mengatakan angka imigrasi baru-baru ini menunjukkan peningkatan tak terduga dalam jumlah tanggungan yang datang ke Inggris bersama mahasiswa internasional.

Pada akhir Desember 2022, pemerintah Inggris mengeluarkan 486.000 visa pelajar, naik dari 269.000 pada tahun 2019. Sedangkan, jumlah visa pelajar yang dikeluarkan untuk tanggungan pada tahun lalu mencapai 136.000 — jumlah ini meningkat delapan kali lipat dari 16.000 visa pada 2019.

Pengumuman kebijakan ini muncul saat pemerintah berada di bawah tekanan karena meningkatnya angka imigrasi. Masalah ini dilaporkan telah menyebabkan perpecahan dalam kabinet. Statistik resmi menunjukkan bahwa migrasi bersih telah meningkat dari 504.000 dalam 12 bulan hingga Juni 2022 menjadi lebih dari 700.000 dalam setahun hingga Desember.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baru-baru ini, ketika Braverman berpidato di Konferensi Konservatisme Nasional, dia mengatakan Inggris perlu menurunkan jumlah imigrasi secara keseluruhan. "Kita tidak boleh lupa bagaimana melakukan sesuatu untuk diri kita sendiri," ujarnya.

Reaksi dari Kabinet dan Akademisi
Rancangan aturan tersebut dilaporkan mendapat penolakan dari beberapa anggota kabinet, termasuk anggota parlemen Jeremy Hunt dan Sekretaris Pendidikan Gillian Keegan. Mereka justru meminta lebih banyak visa bagi pelajar dan pekerja di sektor tertentu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menutup kesenjangan di pasar tenaga kerja.

Sebuah serikat dosen mengatakan aturan itu sangat memalukan dan anti-migran. Sementara, universitas-universitas di Inggris mengatakan kebijakan ini akan mempengaruhi perempuan dan orang-orang dari negara tertentu secara tidak proporsional.

Sekretaris Jenderal University and College Union (UCU) Jo Grady mengatakan beleid tersebut adalah langkah yang kejam dan sangat memalukan.

Pilihan Editor: Pidato Kelulusannya Viral, Ini Sosok Mahasiswa Asal NTB yang Raih Gelar Doktor di Amerika Serikat

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

4 jam lalu

Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar. REUTERS/Adnan Abidi
Dituding Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh, Menlu India: Kami Terbuka untuk Tinjau Bukti Kanada

Menlu India Subrahmanyam Jaishankar mengatakan pihaknya bersedia untuk memeriksa bukti yang diajukan oleh Kanada soal pembunuhan tokoh Sikh


Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

8 jam lalu

Wisatawan bermain air di Pantai Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat, 25 DEsember 2015. Pantai ini menjadi pilihan wisata murah saat libur Natal dan Tahun Baru karena memiliki perairannya yang dangkal dan berarus tenang. TEMPO/Prima Mulia
Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) mendalami sejauh mana khasiat lumpur pasir di pantai Kejawanan.


Dosen Politeknik Negeri Padang Buat Alat Deteksi Ganja Kering, Razia Ganja Jadi Efisein

1 hari lalu

Dosen Politeknik Negeri Padang (PNP) mengembangkan sebuah inovasi berupa alat pendeteksi daun ganja kering. Kemendikbud
Dosen Politeknik Negeri Padang Buat Alat Deteksi Ganja Kering, Razia Ganja Jadi Efisein

Dosen dari Politeknik Negeri Padang (PNP) mengembangkan sebuah inovasi berupa alat pendeteksi daun ganja kering.


Delegasi Misi AI Pertama Inggris Hadir di Indonesia

1 hari lalu

Kuasa Usaha Sementara Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matt Downing, membuka acara Misi AI pertama Inggris ke Indonesia di Jakarta, Senin, 25 September 2023. (Kedubes Inggris)
Delegasi Misi AI Pertama Inggris Hadir di Indonesia

Matt Downing mengatakan kecerdasan buatan (AI) dengan cepat mengambil alih semua sektor utama industri.


Kebakaran Lahan Dekat Kampus di Bekasi, Mahasiswa Panik Selamatkan Motor

1 hari lalu

Ilustrasi kebakaran. ANTARA
Kebakaran Lahan Dekat Kampus di Bekasi, Mahasiswa Panik Selamatkan Motor

Kebakaran lahan terjadi di Jalan Raya Perjuangan, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin sore, 25 September 2023. Sudah yang ketiga kalinya.


Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

1 hari lalu

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong (HKJA), melapor ke polisi atas tuduhan menghalangi polisi, di Hong Kong, Cina, 19 September 2022. Reuters/Tyrone Siu
Ketua Kelompok Jurnalis Hong Kong Dihukum Penjara, Dinilai Halangi Polisi

Ronson Chan, ketua Asosiasi Jurnalis Hong Kong, ditahan dan diborgol oleh dua petugas berpakaian preman saat meliput sebuah berita setahun lalu


Robot Pembasmi Larva Aedes Aegypti Karya Mahasiswa Unpad, Begini Proses Pembuatan dan Rintangannya

2 hari lalu

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran merancang robot pembasmi Larva Aedes aegypti bernama Ofelos Larvasida Ball untuk kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC). Foto: Dokumen Unpad
Robot Pembasmi Larva Aedes Aegypti Karya Mahasiswa Unpad, Begini Proses Pembuatan dan Rintangannya

Robot pembasmi larva nyamuk aedes aegypti karya mahasiswa Unpad berhasil raih pendanaan Kemendikbud lewat kegiatan PKM-KC. Begini prosesnya.


Daftar Negara dengan Setir Kanan Selain Indonesia, Mayoritas Bekas Jajahan Inggris

2 hari lalu

Ilustrasi setir mobil (Hyundaimobil.co.id)
Daftar Negara dengan Setir Kanan Selain Indonesia, Mayoritas Bekas Jajahan Inggris

Mayoritas negara di dunia menggunakan setir kiri, yaitu sekitar 65 persen. Adapun sisanya menggunakan setir kanan.


Sowan ke Gus Iqdam, Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta: Kami Sudah Saling Memaafkan

2 hari lalu

Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal Gus Iqdam. FOTO/instagram/iqdammuhammad_
Sowan ke Gus Iqdam, Kepala Imigrasi Soekarno-Hatta: Kami Sudah Saling Memaafkan

Berikut klarifikasi kronologi dan kenapa ada perlakuan yang dianggap tidak menyenangkan oleh Gus Iqdam itu menurut Imigrasi Soekarno-Hatta.


Misi Kecerdasan Buatan Pertama Inggris Akan Kunjungi Indonesia

2 hari lalu

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste Matt Downing (Kedubes Inggris)
Misi Kecerdasan Buatan Pertama Inggris Akan Kunjungi Indonesia

Misi kecerdasan buatan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (JETCO) Inggris-Indonesia Juli lalu.