Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fenomena Halo Matahari dan Busur Cahaya Langka Terekam Kamera

image-gnews
Matahari yang dikelilingi lingkaran cahaya dan busur cahaya ini ditangkap pada 28 Mei di Belfast's Botanic Gardens. Foto: Alan Fitzsimmons
Matahari yang dikelilingi lingkaran cahaya dan busur cahaya ini ditangkap pada 28 Mei di Belfast's Botanic Gardens. Foto: Alan Fitzsimmons
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ilmuwan astronomi di Inggris baru-baru ini merekam fenomena halo dan serangkaian busur yang bersinar mengelilingi matahari di langit. Termasuk yang diabadikannya adalah cincin cahaya yang sangat langka yang mengelilingi langit.

Alan Fitzsimmons, astronom di Queen's University, Belfast, Irlandia Utara, menangkap pertunjukan cahaya yang tidak biasa tersebut dari Kebun Raya Belfast pada 28 Mei 2023. “Pertunjukan itu berlangsung sekitar 30 menit,” kata Fitzsimmons. Fenomena mirip dengan yang dilihat Fitzsimmons dilaporkan pula terlihat dari bagian lain Irlandia Utara, serta Inggris sebelah utara, dan Skotlandia.

Fitzsimmons menerangkan, halo dan busur cahaya disebabkan oleh jutaan kristal es kecil yang terletak sempurna di atmosfer atas Bumi, yang sering menyertai awan cirrus tipis.  "Kalau angin di atas sana sangat seragam, kristal berbentuk heksagonal sejajar," katanya sambil menambahkan, sinar matahari yang dibiaskan melalui  kristal lalu menghasilkan halo dan busur bercahaya tersebut.

Foto yang didapat dari Fitzsimmons mencakup setidaknya tiga fenomena optik berbeda. Pertama, halo 22 derajat, lingkaran besar yang mengelilingi matahari. Kemudian, sepasang "sundog", titik terang di setiap sisi halo. Dan terakhir, lingkaran parhelic utuh, garis yang membagi dua halo, yang juga membentuk lingkaran penuh mengelilingi seluruh langit.

Lingkaran parhelic penuh sangat jarang karena membutuhkan setidaknya lima pantulan internal dari jutaan kristal es individu, semuanya menangkap sinar matahari secara bersamaan. Lingkaran ini berupa lingkaran horizontal putih dengan ketinggian sudut yang sama dengan Matahari.

Bintik terang dapat diamati pada titik-titik tertentu dari lingkaran parhelic. Bintik-bintik ini paling sering muncul sedikit di luar 22 derajat halo (parhelia, seringkali berwarna cerah).

Kadang-kadang, titik terang (paranthelia) terlihat pada jarak azimut 120 derajat dari Matahari dan, sangat jarang, berlawanan dengan Matahari (anthelion). Ketika parhelia, paranthelia atau anthelion sangat terang, mereka sering disebut matahari tiruan.

Fenomena sama yang dihasilkan oleh Bulan disebut lingkaran paraselenic, paraselenae, parantiselenae, dan antiselene. Ketika paraselenae, parantiselenae atau antiselene sangat terang, kadang-kadang disebut bulan tiruan.

Parhelia dan paraselenae kadang-kadang terhubung dengan halo 22 derajat dengan busur Lowitz yang berorientasi miring.

Busur Lowitz adalah sekelompok halo yang relatif jarang terjadi di luar halo 22 derajat. Mereka hanya terlihat ketika ketinggian Matahari tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika diperhatikan lebih mendalam, pada foto juga dapat mencakup fitur lingkaran cahaya dan busur supralateral, yang membentuk "kelopak mata" di atas dan di bawah halo 22 derajat.

“Lingkaran parhelic adalah fitur paling langka dan paling mengesankan dalam gambar,” kata Fitzsimmons. Lingkaran tersebut suatu objek yang dia lihat hanya beberapa kali sebelumnya. Tetapi fenomena lain lebih umum daripada yang disadari kebanyakan orang.

"Matahari bisa sangat terang ketika [fenomena] terlihat, jadi untuk melihatnya, Anda perlu menghalangi matahari dengan ibu jari atau pohon," kata Fitzsimmons. "Tapi kapan saja cerah dengan awan tipis di ketinggian, ada baiknya melihat apakah ada halo atau mungkin sesuatu yang lebih."

Kemudian, pada 30 Mei, seorang fotografer di Finlandia juga berhasil memotret halo berwarna pelangi, yang dikenal sebagai korona serbuk sari, yang mengelilingi matahari. Cincin-cincin ini, yang tercipta dari hamburan cahaya dari butiran serbuk sari di udara, juga sulit dikenali kecuali sebagian cahaya matahari telah terhalang.

Kristal es atmosfer yang kecil juga dapat menciptakan serangkaian fenomena visual unik lainnya, seperti awan stratosfer kutub, yang bersinar seperti pelangi di Kutub Utara, dan awan yang bersinar di malam hari yang disebut juga awan noctilucent. Awan ini akan lebih terlihat oleh orang-orang di kutub belahan bumi utara selama bulan Juni dan Juli.

SPACE, SPACE WEATHER, LIVE SCIENCE, CLOUD ATLAS, NBC NEWS

Pilihan Editor: Teknologi Geofoam di Jalan Tol Cisundawu yang Dibanggakan Kementerian PUPR Memang Banyak Kelebihannya, tapi Ada Kelemahannya


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TikTok Kena Denda 345 Euro oleh Irlandia, Melanggar Aturan Privasi

13 hari lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
TikTok Kena Denda 345 Euro oleh Irlandia, Melanggar Aturan Privasi

TikTok didenda sebesar 345 juta euro atau setara Rp5,65 triliun, karena melanggar undang-undang privasi terkait pemrosesan data pribadi anak-anak


Kisah dan Lirik Lagu Milik U2 yang Dibawakan Putri Ariani dalam America's Got Talent 2023

22 hari lalu

Bono dan Gitaris The Edge dari band U2 di sebuah konser. signonsandiego.com
Kisah dan Lirik Lagu Milik U2 yang Dibawakan Putri Ariani dalam America's Got Talent 2023

Ini kisah lagu l Still Haven't Found What I'm Looking For dari U2 yang dinyanyikan Putri Ariani di America's Got Talent 2023. Begini liriknya.


Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

24 hari lalu

Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023. Dok. Puspresnas
Jakarta Raih 4 Medali Bidang Astronomi di OSN, Ini Kata Pelatih dari Planetarium Jakarta

DKI Jakarta meraih juara umum pada Olimpiade Sains Nasional atau OSN 2023 dengan total 71 medali.


Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

24 hari lalu

Prasasti peresmian di komplek Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 16 Januari 2023. TEMPO/Prima Mulia
Observatorium Bosscha Buka Kunjungan Publik, Perang Tiket Masih Berlanjut

Jadwal kunjungan ke Observatorium Bosscha terbagi menjadi dua sesi untuk 100 orang setiap Sabtu.


Fakta-Fakta Peluncuran Aditya-L1 India ke Matahari

25 hari lalu

Pesawat luar angkasa India Aditya-L1 saat akan diluncurkan untuk mempelajarari Angin Matahari, 2 Septe,ber 2023. (Isro.gov.in)
Fakta-Fakta Peluncuran Aditya-L1 India ke Matahari

fakta-fakta misi India luncurkan Aditya-L1 ke matahari pada Sabtu, 2 September 2023 untuk mempelajari dampak radiasi matahari.


Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

26 hari lalu

Dzaky Radiansyah bersama medali perak yang diraihnya di International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOOA) ke-16 2023. Foto: Pribadi
Dzaky Rafiansyah Raih Dua Perak Olimpiade Astronomi Berturutan, Ini Rahasianya

Dzaky mengaku menyukai astronomi sejak kelas 3 SMP.


Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

27 hari lalu

Suasana pengamatan Super Blue Moon di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 30 Agustus 2023. Foto: Tempo/Maria Fransisca Lahur
Peserta OSN Berbagi Cerita Seru Astronomi, Amati Konjungsi Saturnus dan Super Blue Moon

Peserta OSN 2023 berbagi cerita kegemarannya terhadap bidang astronomi.


Sukses Daratkan Chandrayaan ke Bulan, India Kirim Aditya Pelajari Matahari

28 hari lalu

Pesawat luar angkasa India Aditya-L1 saat akan diluncurkan untuk mempelajarari Angin Matahari, 2 Septe,ber 2023. (Isro.gov.in)
Sukses Daratkan Chandrayaan ke Bulan, India Kirim Aditya Pelajari Matahari

Setelah berhasil Chandrayaan-3 ke Bulan, badan antariksa India meluncurkan roket untuk mempelajari matahari hari ini.


Zulhas Ungkap Makna Matahari dalam Logo PAN

32 hari lalu

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan sambutannya pada acara pembukaan Peringatan HUT Ke-25 PAN di kawasan Senayan, Jakarta, Senin 28 Agustus 2023. ANTARA/HO-Partai Amanat Nasional
Zulhas Ungkap Makna Matahari dalam Logo PAN

Zulhas menjelaskan Matahari pada logo PAN memiliki filosofi sebagai lambang dari pemberi kasih sayang dan kehidupan bagi siapa pun.


Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

34 hari lalu

Gunung es di Pluto. (newsweek.com)
Tak Dianggap Lagi Planet, Begini Sejarah Penemuan Pluto

Pluto ditemukan pada 1930. Penemuan tersebut menjadi berita utama di seluruh dunia.