TEMPO Interaktif, San Francisco:Google telah merilis versi terbaru layanan Flu Trends yang membantu pejabat kesehatan pemerintah Meksiko dan lainnya untuk mendeteksi penyebaran flu babi di negara tersebut.
Google Flu Trends, yang pertama kali dirilis di Amerika Serikat pada November lalu bekerja dengan berusaha menjejak timbulnya flu babi berdasarkan pasang surut dan arus pencarian pada kata kunci yang berkaitan dengan influenza. Google menamakan layanannya ini Flu Trends khusus di Meksiko, karena negara itu tidak mempunyai data sejarah pengawasan untuk memvalidasi pencarian data yang terkait dengan infeksi terjadinya flu babi teraktual.
Google menyatakan bahwa mereka membikin versi Flu Trends atas usul ilmuwan di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Wabah Penyakit di AS. Google mengatakan bahwa mereka telah mendapatkan jejak kasus flu babi Meksiko pada sekitar tanggal 20 April, yang menjadikan layanan temuannya berhasi lsecara akurat mendeteksi penyebaran wabah penyakit tersebut.
Ketika itu, namun, pejabat kesehatan Meksiko telah mengetahui sebelumnya bahwa ada kasus flu yang sedang mewabah di negaranya. Dr. Henry L. Niman, Biokemis di Pittsburgh, pengampu laman Recombinomics, situs yang menjejak penyebaran kasus genetis flu di seluruh dunia, mengatakan bahwa layanan Google ini hanya terbatas pada peringatan lanjutan yang terbatas. “Saya tidak mengatakan bahwa ini tidak berguna. Ini kemungkinan bekerja untuk melengkapi sumber dari pengawasan dan data yang berguna,” tegas Dr. Henry, Jumat (1/5).
Hingga kini diklaim 176 orang telah tewas di Meksiko akibat wabah flu babi yang membuat kalangan dunia khawatir terkait penyebarannya.
NYTIMES.COM | BAGUS WIJANARKO