Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa FTUI Rancang Jembatan dengan Aspal dari Limbah Plastik, Raih Juara di Kompetisi Internasional

Reporter

Editor

Devy Ernis

image-gnews
 Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang jembatan sepanjang 36 meter dengan menggunakan aspal dari limbah plastik sebagai agregat campuran pada aspal jalan. ui.ac.id
Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang jembatan sepanjang 36 meter dengan menggunakan aspal dari limbah plastik sebagai agregat campuran pada aspal jalan. ui.ac.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga orang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang jembatan sepanjang 36 meter dengan menggunakan aspal dari limbah plastik. Limbah plastik itu digunakan sebagai agregat campuran pada aspal jalan. 

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Juan Fidel Ferdani dari program studi teknik sipil angkatan 2019, Bayu Dewanto dari prodi yang sama di angkatan 2020, dan Leonardo Dillon dari dari arsitektur angkatan 2020. 

Jembatan dengan model modified bowstring truss bridge ini dirancang untuk menghubungkan dua jalan di Singapura. Berdasarkan data dari The National Environmental Agency pada 2020, Singapura menghasilkan 868 ton sampah plastik. Angka ini menempatkan Singapura  di peringkat ke-3 sampah terbanyak yang dihasilkan pada 2020. 

Sayangnya, hanya 36 ton sampah plastik yang dapat didaur ulang atau 4 persen dari total sampah plastik yang dihasilkan. Hal ini tentunya menimbulkan kebutuhan mendesak dalam penangananan limbah plastik Singapura.

Permasalahan tersebut mendorong para mahasiswa FTUI yang tergabung dalam tim Galanika Nawasena ini untuk memanfaatkan limbah plastik Singapura dalam desain jembatan mereka. 

“Jembatan yang kami rancang akan menghubungkan Commonwealth Avenue West dan Holland Grove Drive/Holland Grove untuk melintasi Ghim Moh Canal,” kata Bayu dilansir dari situs UI pada Jumat, 16 Juni lalu.

Mereka berharap rancangan ini dapat meningkatkan nilai sampah plastik dan mengurangi dampak buruk lingkungannya. Juan mengatakan model jembatan modified bowstring truss bridge dengan warren pattern dipilih karena model ini merupakan kombinasi antara bowstring truss pada balok tepi atas dan warren pattern pada rangka struktur jembatan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bowstring truss, dia menjelaskan, merupakan desain jembatan yang melengkung. Sedangkan warren pattern merupakan bentuk segitiga sama sisi pada rangka struktur jembatan. Bowstring truss digunakan karena pada diagram momen jembatan yang berbentuk kurva.

Sementara itu, warren pattern digunakan agar beban dapat tersebar secara merata di sejumlah segmen jembatan serta dapat meningkatkan estetika jembatan. Dengan kombinasi kedua tipe ini, rancangan jembatan tidak hanya kuat secara struktur, tetapi juga indah secara estetika.

Berkat desain jembatan ini, tim Galanika Nawasena berhasil meraih juara tiga pada ajang kompetisi desain jembatan internasional bergengsi Nanyang Technology University Bridge Design Competition (NTU BDC) 2023. Tim FTUI berhasil menyisihkan lebih dari seratus tim dari berbagai negara pada kompetisi yang berakhir di awal April lalu.

“Prestasi ini memperlihatkan kepada dunia bagaimana kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kepedulian lingkungan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan,” kata Dekan FTUI Heri Hermansyah.

NTU BDC merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh klub mahasiswa fakultas teknik sipil dan lingkungan di NTU. Kompetisi ini berfokus pada perancangan struktural dan metode konstruksi jembatan, di mana mahasiswa ditantang untuk menghasilkan desain struktural praktis dan relevan dengan industri. 
 

Pilihan Editor: Pro-Kontra Prosesi Wisuda untuk TK-SMA, Dengar Pendapat Dosen Pendidikan Guru SD Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UI Buka Lowongan 321 Dosen CPNS dan 36 PPPK 2023, Ini Formasinya

1 hari lalu

Ilustrasi pelaksanaan Latsar CPNS. Foto/Istimewa
UI Buka Lowongan 321 Dosen CPNS dan 36 PPPK 2023, Ini Formasinya

Berikut daftar 321 formasi dosen CPNS dan 36 PPPK tenaga kesehatan Universitas Indonesia (UI) 2023.


Proyek Jembatan di Bekasi Ambruk, Dua Pekerja Luka-Luka

1 hari lalu

Ilustrasi pembangunan jembatan. dok.TEMPO
Proyek Jembatan di Bekasi Ambruk, Dua Pekerja Luka-Luka

Proyek jembatan penghubung kawasan Jababeka dengan Jalan Citarik, Desa Jatireja, Kabupaten Bekasi, ambruk.


Profil Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo, Menteri Kemakmuran dan Rektor Universitas Indonesia Pertama

3 hari lalu

Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo. Wikipedia
Profil Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo, Menteri Kemakmuran dan Rektor Universitas Indonesia Pertama

Pandji Soerachman Tjokrodisoerjo Menteri Kemakmuran yang membawahi kementerian pertanian kabinet pertama RI. Ia Rektor pertama Universitas Indonesia.


Pencabulan Remas Buah Zakar Anak-anak, Polisi: Kebiasaan Tersangka Sudah Setahun Lebih

4 hari lalu

NN, 70 tahun, terduga pelaku pencabulan remas buah zakar seorang anak di Depok saat digelandang ke kantor polisi, Kamis 28 September 2023. Polisi dalami dugaan perbuatan itu dengan kematian si anak. TEMPO/Ricky Juliansyah
Pencabulan Remas Buah Zakar Anak-anak, Polisi: Kebiasaan Tersangka Sudah Setahun Lebih

NN, 70 tahun, telah akhirnya ditetapkan sebagai tersangka pencabulan dalam kasus anak di Depok meninggal setelah buah zakar diremas.


Daftar Jurusan yang Dicari dalam CPNS Dosen UI 2023

4 hari lalu

Ilustrasi pelaksanaan Latsar CPNS. Foto/Istimewa
Daftar Jurusan yang Dicari dalam CPNS Dosen UI 2023

UI membutuhkan dosen tetap lewat CPNS dari beragam jurusan, mencakup tamatan S2, S3 dan spesialis.


Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

5 hari lalu

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K). ANTARA/Foto: Humas UI
Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

Anak berinisial MDF tewas setelah menerima pelecehan seksual oleh seorang kakek. Buah zakar bocah 12 tahun asal Depok sebelumnya diremas pelaku


24 Kampus Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2024: UI Naik Peringkat, Binus Masuk 5 Besar

5 hari lalu

Logo Universitas Indonesia. TEMPO, Savero Aristia Wienanto.
24 Kampus Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2024: UI Naik Peringkat, Binus Masuk 5 Besar

Sebanyak 24 kampus di Indonesia masuk dalam daftar kampus terbaik dunia versi THE WUR 2024. UI menempati posisi teratas


LRT Bali akan Dibangun di Bawah Tanah, Ini Kata Guru Besar UI

5 hari lalu

Aktivitas perjalanan LRT Jabodebek melintas di kawasan Setiabudi, Jakarta, Senin, 11 September 2023. Setidaknya ada empat gangguan utama yang telah diterima laporannya oleh Kemenhub, yaitu terkait pintu kereta, layar informasi penumpang, kelistrikan, dan sistem operasi. TEMPO/Subekti.
LRT Bali akan Dibangun di Bawah Tanah, Ini Kata Guru Besar UI

Guru besar transportasi dari UI, Sutanto Soehodho membeberkan pendapatnya soal pembangunan LRT Bali. Simak lengkapnya berikut ini.


10 Tahun Tercemar, Pantai di Rio de Janeiro Brasil kembali Aman untuk Berenang

5 hari lalu

Ilustrasi wanita bersantai di pantai. Freepik.com/Svetlanasokolova
10 Tahun Tercemar, Pantai di Rio de Janeiro Brasil kembali Aman untuk Berenang

Selama bertahun-tahun garis pantai di Rio de Janeiro dipenuhi limbah, sampah, dan polusi industri. Intip cara kota ini menangani limbah.


Krayon Aman Berbahan Umbi Besutan Siswi Madrasah Lamongan, Aman Jika Tertelan

6 hari lalu

Produk inovatif krayon dari umbi garut buatan siswi MA Sains Roudlotul Qur'an Lamongan. Krayon ini terbuat dari 100 persen bahan alami, sehingga aman bila termakan oleh balita. Tempo/Annisa Febiola.
Krayon Aman Berbahan Umbi Besutan Siswi Madrasah Lamongan, Aman Jika Tertelan

Arina Manasika dan Nabila Avrin Virinda Navisa, siswi Madrasah Aliyah Lamongan membuat edible crayon atau krayon yang aman bagi anak-anak.