Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Koran Hijau, Koran di Jepang yang Bisa Tumbuh Jadi Tanaman

image-gnews
Ilustrasi koran. Shutterstock
Ilustrasi koran. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penerbit terpopuler di Jepang, The Mainichi Shimbunsha, berhasil mendaur ulang koran untuk dijadikan tanaman herbal atau disebut juga koran hijau (green newspaper). Koran ramah lingkungan tersebut diterbitkan pada 4 Mei 2016 lalu untuk memperingati Greenery Day.

Edisi khusus ini didedikasikan untuk berita terkait lingkungan dan dicetak di atas kertas 100 persen biodegradable dengan tinta nabati. Kertas itu juga disematkan biji sehingga ketika ditanam dengan baik akan tumbuh menjadi bunga, menarik kupu-kupu, atau penyerbuk lainnya, serta menjadi tanaman yang dapat dimakan.

Tidak perlu khawatir jika tidak mengerti bagaimana cara memanfaatkan koran tersebut. Sebab, dilansir dari One Earth, penerbit telah mencantumkan instruksi yang mengharuskan seseorang merobek koran bekas menjadi potongan-potongan kecil, menanam potongan-potongan tersebut di tanah, dan menyiram isinya. Langkah-langkah tersebut sama seperti merawat dan menanam tanaman lainnya.

Konsep di balik surat kabar ramah lingkungan ini ditemukan oleh Dentsu Inc, salah satu biro iklan terbesar di Jepang dan bekerja sama dengan The Mainichi. Penerbit percaya bahwa kelestarian lingkungan adalah nilai inti dan berhasil menjadi sebuah misi besar.

Selama proses publikasi, penerbit memberikan pelajaran tambahan tentang masalah lingkungan di sekolah-sekolah Jepang dengan menggunakan koran sebagai alat pembelajaran inti. Selain itu, penerbit juga turut melangsungkan acara publik berupa menanam kertas dan memberi pelajaran tentang keberlanjutan serta daur ulang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inovasi koran hijau ini berhasil menginspirasi sebanyak 4,6 juta orang dan telah mengumpulkan lebih dari $700.000 (Rp 10 miliar) untuk penerbit. Tidak hanya itu, terobosan ini juga menghasilkan liputan media senilai lebih dari 80 juta yen (Rp 8 miliar) yang menimbulkan sensasi dan memenangkan hati jutaan orang di Internet.

Melansir dari The Planet Voice, sekitar 4 juta eksemplar diedarkan di Jepang setiap hari. Inovasi ini telah berhasil menyuarakan kemampuan koran hijau untuk menjangkau pelosok negeri dan memengaruhi masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar.

Selain di Jepang, gerakan ini juga memberikan inspirasi bagi orang-orang di dunia, seperti India dan beberapa perusahaan Amerika Serikat. Kedua negara tersebut telah mulai memproduksi kertas yang dapat ditanami untuk membuat kartu catatan, kertas kado, dan alat tulis lainnya. Gerakan ramah lingkungan yang berasal dari koran ini berhasil membuat ekosistem dunia menuju ke arah lebih baik.

Pilihan Editor: Bangunan Berkelanjutan dengan Kayu Ramah Lingkungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

1 jam lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman


Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

12 jam lalu

Wisatawan mancanegara melakukan ritual melukat atau pembersihan diri di Pura Tirta Empul, Tampaksiring, Gianyar, Bali, Rabu, 24 April 2024. Ritual tersebut direncanakan masuk dalam agenda World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali yang akan diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 mendatang. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.


Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

13 jam lalu

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Jumat 3 Mei 2024. Kedubes RI di Jepang
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Kansai International Airport merupakan bandara pertama di Jepang yang dibangun di tengah laut di atas pulau buatan. Bandara Kansai sengaja dibangun jauh dari pemukiman untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang akan timbul akibat aktivitas bandara, seperti polusi udara. jnto.org.au
Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara Internasional Kansai, masuk diurutan ketujuh bandara terbaik di Asia. businessinsider.com
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.


Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Fuki Yamada berselebrasi usai mencetak gol Jepang ke gawang Uzbekistan di final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.


Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, umumkan pensiun. Instageam
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.


Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Pelatih Jepang Go Oiwa dan pelatih Uzbekistan Timur Kapadze menjelang final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?