Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapan Hewan Pertama Kali Muncul dalam Sejarah Bumi? Berikut Temuan Peneliti Oxford

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Seorang pengunjung melihat beberapa koleksi Museum Sejarah Alam di Paris, Prancis, 16 November 2017. Museum ini menyimpan ribuan kerangka hewan purba yang ditampilkan di galeri anatomi komparatif. AFP PHOTO / Martin BUREAU
Seorang pengunjung melihat beberapa koleksi Museum Sejarah Alam di Paris, Prancis, 16 November 2017. Museum ini menyimpan ribuan kerangka hewan purba yang ditampilkan di galeri anatomi komparatif. AFP PHOTO / Martin BUREAU
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian baru dari University of Oxford menunjukkan kapan pertama kali hewan muncul dalam sejarah bumi. Tim peneliti yang dipimpin oleh Ross Anderson dari Departemen Ilmu Bumi telah melakukan penilaian paling menyeluruh hingga saat ini terhadap kondisi pelestarian yang diharapkan menangkap fosil hewan paling awal.

Sebagai latar belakang, studi ini mengingat hewan pertama kali muncul dalam catatan fosil sekitar 574 juta tahun yang lalu. Kedatangan mereka muncul sebagai ‘ledakan’ bebatuan tiba-tiba dari periode Kambrium (539 juta hingga 485 juta tahun lalu) dan tampak melawan laju perubahan evolusioner yang biasanya bertahap.

Banyak ilmuwan, termasuk Charles Darwin, yang percaya hewan pertama benar-benar berevolusi jauh sebelum periode Kambrium, tetapi mereka tidak dapat menjelaskan mengapa hewan hilang dari catatan fosil.

Metode ‘jam molekuler’, misalnya, menunjukkan hewan pertama kali berevolusi 800 juta tahun yang lalu, selama bagian awal era Neoproterozoikum (1.000 juta hingga 539 juta tahun lalu).

Pendekatan ini menggunakan tingkat gen menumpuk mutasi untuk menentukan titik waktu ketika dua atau lebih spesies hidup terakhir berbagi nenek moyang yang sama. Tetapi meskipun batuan dari Neoproterozoikum awal mengandung mikroorganisme fosil, seperti bakteri dan protista, tidak ada fosil hewan yang ditemukan.

Lantas, hal ini menimbulkan dilema bagi para ahli paleontologi: Apakah metode jam molekuler melebih-lebihkan titik saat hewan pertama kali berevolusi? Atau apakah ada hewan pada awal Neoproterozoikum, tetapi terlalu lunak dan rapuh untuk diawetkan?

Meneliti batuan zaman Kambrium

Penulis utama Ross Anderson berkata hewan pertama mungkin tidak memiliki cangkang atau kerangka berbasis mineral, dan akan membutuhkan kondisi luar biasa untuk menjadi fosil. Meski begitu, endapan batu lumpur Kambrium tertentu menunjukkan pengawetan yang luar biasa, bahkan pada jaringan hewan yang lunak dan rapuh. 

“Kami berpikir bahwa jika kondisi yang dikenal sebagai pengawetan Burgess Shale-Type (BST) ini juga terjadi pada batuan Neoproterozoikum, maka ketiadaan fosil mungkin memang menunjukkan tidak adanya hewan pada waktu itu,” terang Anderson.

Untuk menyelidiki hal ini, tim peneliti menggunakan berbagai teknik analitik pada sampel endapan batu lumpur Kambrium dari hampir 20 lokasi. Hal ini bertujuan untuk membandingkan batuan yang menyimpan fosil-fosil BST dengan batuan yang hanya mengawetkan peninggalan berbasis mineral, seperti trilobita.

Metode ini mencakup spektroskopi sinar-X dispersif energi dan difraksi sinar-X yang dilakukan di Departemen Ilmu dan Bahan Bumi di Oxford. Selain itu, terdapat pula spektroskopi inframerah yang dilakukan di Diamond Light Source, sinkrotron nasional Inggris.

Baca juga: Penemuan Baru, Ilmuwan Mengidentifikasi Varian Baru Virus Oz, Apakah Berbahaya?

Fosil dan tanah liat antibakteri

Analisis menemukan fosil dengan pengawetan tipe BST diperkaya secara khusus dalam tanah liat antibakteri yang disebut berthierine. Dalam sekitar 90 persen kasus, sampel dengan komposisi minimal 20 persen berthierine menghasilkan fosil BST.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemetaan mineral skala mikro dari fosil BST mengungkapkan tanah liat antibakteri lainnya, yang disebut kaolinit, tampaknya secara langsung mengikat jaringan yang membusuk pada tahap awal, membentuk lingkaran pelindung selama fosilisasi.

“Kehadiran tanah liat ini adalah prediktor utama apakah batuan akan menampung fosil BST,” ujar Anderson. “Ini menunjukkan bahwa partikel tanah liat bertindak sebagai penghalang antibakteri yang mencegah bakteri dan mikroorganisme lain untuk memecah bahan organik.”

Para peneliti kemudian menerapkan teknik ini untuk menganalisis sampel dari banyak endapan batu lumpur Neoproterozoikum yang kaya akan fosil. Analisis mengungkapkan bahwa sebagian besar tidak memiliki komposisi yang diperlukan untuk pengawetan BST.

Namun, tiga endapan di Nunavut (Kanada), Siberia (Rusia), dan Svalbard (Norwegia) memiliki komposisi yang hampir sama dengan batuan BST dari periode Kambrium. Meski demikian, tidak satu pun sampel dari ketiga endapan ini mengandung fosil hewan, walaupun kondisinya memungkinkan untuk pelestariannya.

Bukti ketiadaan hewan pada awal Neoprotozoikum

Anderson berkata, “Kesamaan dalam distribusi tanah liat pada fosil dalam sampel Neoproterozoikum awal, dan dengan endapan Kambrium yang luar biasa, menunjukkan bahwa dalam kedua kasus, tanah liat melekat pada jaringan yang membusuk. Dan, kondisi yang kondusif untuk pelestarian BST ada di kedua zaman tersebut.”

Hal ini memberikan ‘bukti ketiadaan’ pertama dan mendukung pandangan bahwa hewan tidak berevolusi pada awal era Neoproterozoikum, bertentangan dengan beberapa perkiraan metode jam molekuler.

Menurut para peneliti, temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Trends in Ecology and Evolution ini menunjukkan kemungkinan usia maksimum asal-usul hewan sekitar 789 juta tahun — perkiraan usia termuda dari formasi Svalbard.

Tim peneliti sekarang bermaksud untuk mencari endapan Neoproterozoikum yang lebih muda dengan kondisi untuk pelestarian BST. Ini akan mengonfirmasi usia batuan ketika hewan hilang dari catatan fosil karena mereka benar-benar tidak ada, bukan karena kondisi tidak memungkinkan mereka menjadi fosil. 

Para peneliti juga berniat melakukan percobaan laboratorium untuk menyelidiki mekanisme yang mendasari interaksi tanah liat organik dalam pengawetan BST.

Pilihan Editor: BRIN Fokus Riset Genomik Mitigasi Pandemi, Cari Virus yang Tiba-tiba Bisa Merebak

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

1 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

2 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

3 hari lalu

Bintang Emon dan istrinya, Alca Octaviani. Foto: Instagram/@bintangemon
Istri Bintang Emon Disebut Positif Narkoba Setelah Konsumsi Obat Flu, Kok Bisa?

Bagaimana mungkin konsumsi obat flu bisa berdampak pada positif narkoba seperti yang dialami istri komika Bintang Emon?


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

7 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

7 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

46 hari lalu

Tim Reaksi Cepat BPBD Gunungkidul melakukan penyemprotan dekontaminasi bakteri antraks di Padukuhan Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Jumat 7 Juli 2023. Penyemprotan tersebut untuk mencegah meluasnya penularan penyakit antraks setelah satu orang meninggal dunia dan 87 warga Candirejo positif setelah mengkonsumsi daging sapi yang terpapar antraks. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.


Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

51 hari lalu

Kakorlantas Polri Aan Suhanan (tengah) memperlihatkan knalpot bising sitaan di Mapolrestabes Bandung, Kamis, 11 Januari 2024. Polisi akan terus melakukan razia knalpot bising sampai 20 Januari 2024. TEMPO/Prima mulia
Korlantas Polri Punya Laboratorium untuk Meneliti Berbagai Situasi Kecelakaan Lalu Lintas

Berdasarkan data per Jumat, Korlantas Polri telah menindak 30.468 pelanggar lalu lintas dalam Operasi Keselamatan 2024.


Popularitas Instagram UGM Nomor 3 di Dunia, Hanya Kalah dari Harvard dan Oxford

27 Februari 2024

Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Ova Emilia mewisuda 1.591 lulusan pada upacara wisuda program sarjana dan diploma periode II tahun akademik 2022/2023.Doc: UGM
Popularitas Instagram UGM Nomor 3 di Dunia, Hanya Kalah dari Harvard dan Oxford

Instagram UGM menjadi instagram perguruan tinggi terpopuler ke-3 di dunia versi UniRank


Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

21 Februari 2024

Sel-sel pada Hewan. freepik.com
Mengenal 15 Organel Sel Hewan dan Fungsi-fungsinya

Kenali 15 organel sel pada hewan beserta fungsi-fungsinya. Simak selengkapnya di artikel berikut.


Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Festival Musim Semi di Cina. Xinhua
Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.