Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kerja Sama dengan PLN, Politeknik Negeri Banjarmasin Gagas Penjepit Penangkal Petir

image-gnews
Petugas PLN Area Pelayanan dan Jaringan memasang alat penangkal petir di tiang listrik. TEMPO/Hamluddin
Petugas PLN Area Pelayanan dan Jaringan memasang alat penangkal petir di tiang listrik. TEMPO/Hamluddin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) berkolaborasi dengan PLN Kota Banjarmasin dalam menggagas klaster atau penjepit penangkal petir pada tiang listrik dalam rangka menerapkan pembelajaran berbasis industri atau teaching factory (Tefa) sebagai implementasi Merdeka Belajar. Tefa yang digagas oleh prodi Teknik Mesin Poliban tersebut sudah digunakan oleh PLN Kota Banjarmasin.

Dosen sekaligus Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Banjarmasin Muhammad Kasim mengatakan awal mula kerja sama dalam pengembangan dan pembuatan penjepit untuk penangkal petir pada tiang listrik tersebut berasal dari kunjungan PLN ke Poliban. “Sempat beberapa kali PLN mengunjungi prodi-prodi di sini, salah satunya Teknik Mesin,” kata dia dikutip dari laman Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Riset dan Teknologi.

Dalam kesempatan tersebut, PLN meminta mahasiswa untuk membuat alat penjepit. Alat yang dimaksud PLN ini akan digunakan sebagai penangkal petir pada tiang listrik milik PLN untuk meningkatkan keamanan.

"Nah, kebetulan ada mata kuliah saya yang berhubungan dengan pengerjaan alat ini, yaitu Teknik Pengecoran Logam dan mahasiswanya sanggup mengerjakan ini. Jadi, saya persilakan dan saya bimbing,” kata Kasim.

Menurut Kasim, sebelum ada permintaan proyek dari PLN tersebut, para mahasiswa belum pernah melakukan kegiatan praktik pembuatan alat penjepit untuk penangkal petir. Namun mereka sudah diberikan dasar-dasar pembuatannya, misalnya dari menggambar pola dan sebagainya.

Karena itu, kerja sama dengan PLN ini sekaligus menjadi bagian dari praktik langsung para mahasiswa.

Hingga saat ini, PLN sudah memesan sekitar 100 produk atau alat secara bertahap. Hal tersebut menunjukkan bahwa produk mahasiswa ini sudah layak dan sesuai dengan kebutuhan industri.

“Permintaannya secara bertahap, awalnya pemesanan 17 buah alat, yang kedua 19 buah dan yang terakhir tadi ada 40, totalnya kira-kira sekarang 100 buah alat. Artinya kalau mereka lihat sudah pas, pemesanan itu berlanjut sampai sekarang,” kata Kasim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, salah satu mahasiswa Prodi Teknik Mesin Poliban Rahmadi mengatakan pembuatan klaster PLN ini memakan waktu sekitar satu pekan. Pada masa awal, proses produksi klaster PLN ini dilakukan dengan menyesuaikan jadwal kuliah.

“Karena dari pihak PLN memang tidak terlalu memberikan batasan waktu,” kata Rahmadi.

Rahmadi dan rekan-rekannya membutuhkan waktu satu pekan untuk membuat pesanan dari PLN. Saat itu, pesanan yang dikerjakan sebanyak 18 buah alat. Pesanan yang terakhir dikerjakan oleh para mahasiswa selama tiga pekan.

Proses pengerjaan pesanan dari PLN tersebut awalnya dikerjakan oleh tiga orang mahasiswa saja. Akan tetapi, karena proyek ini digunakan sebagai nilai praktik, proses pembuatan klaster melibatkan satu kelas.

Rahmadi yang masih duduk di semester empat ini mengaku kegiatan pembuatan alat pesanan dari PLN ini tidak hanya telah menambah kompetensinya, tetapi menjadi pengalaman tambahan tentang praktik pengecoran logam. "Dengan adanya proyek ini, kita mampu menerapkan apa yang telah kita pelajari dan kita dapat pada mata kuliah praktik pengecoran logam,” ujarnya.

Pilihan Editor: PLN Disebut Hambat Izin Pembangunan PLTS Industri, Ini Kata Pakar dan Aktivis Lingkungan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PLN Akui Listrik Rumahan Jadi Kompetitor: Transisi Energi Mengubah Semuanya

1 hari lalu

Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) on grid Selong kapasitas 7 MWp yang dioperasikan Vena Energy di Kelurahan Geres, Kecamatan Labuhan Haji, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 15 Juli 2024. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB menyebutkan potensi energi terbarukan di NTB saat ini mencapai13.563 Megawat (MW) yang terdiri dari bioenergi 298 MW, sampah kota 32 MW, angin 2.605 MW dan tenaga surya 10.628 MW. ANTARA/Ahmad Subaidi
PLN Akui Listrik Rumahan Jadi Kompetitor: Transisi Energi Mengubah Semuanya

Komisaris PT PLN (Persero) Mohamad Ikhsan mengatakan perubahan iklim yang menuntut transisi energi mengakibatkan sektor kelistrikan yang dikelola institusinya terdampak


PLN Raih World Class Company pada Ajang Penghargaan di Meksiko

2 hari lalu

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, PT PLN Persero bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menggelar Electricity Connect 2024 pada 20 - 22 November 2024 mendatang. Acara ini akan menjadi showcase kekuatan Indonesia dalam membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di kawasan ASEAN. Dok. PLN
PLN Raih World Class Company pada Ajang Penghargaan di Meksiko

PT PLN (Persero) meraih penghargaan internasional World Class Company di ajang Global Performance Excellence Awards (GPEA) 2024.


Kemenhan Sebut Pompa Air Listrik di Proyek Food Estate Merauke Bakal Hemat Biaya Operasional Petani

2 hari lalu

Area sawah Merauke Food Estate yang dikelola oleh PT Parama Pangan Papua di Merauke, Papua, 7 Agustus 2024. Dok.Medco Papua Group
Kemenhan Sebut Pompa Air Listrik di Proyek Food Estate Merauke Bakal Hemat Biaya Operasional Petani

Kemenhan menyebut penggunaan pompa air listrik di food estate Merauke bakal menghemat biaya operasional petani hingga lebih dari 25 persen.


PLN Siap Suplai Listrik ke Proyek Food Estate 1 Juta Hektare di Merauke

2 hari lalu

Bukaan lahan tebu di Distrik Tanah Miring, Papua Selatan, 4 September 2024. TEMPO/George William Piri
PLN Siap Suplai Listrik ke Proyek Food Estate 1 Juta Hektare di Merauke

PLN lewat program Electrifying Agriculture (EA) akan menyuplai listrik untuk lahan percontohan di kawasan food estate.


PLN Raih Peringkat Pertama Nasional pada Penghargaan Mitra BUMN Champion 2024

4 hari lalu

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, PT PLN Persero bersama Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) akan menggelar Electricity Connect 2024 pada 20 - 22 November 2024 mendatang. Acara ini akan menjadi showcase kekuatan Indonesia dalam membangun sistem ketenagalistrikan terintegrasi di kawasan ASEAN. Dok. PLN
PLN Raih Peringkat Pertama Nasional pada Penghargaan Mitra BUMN Champion 2024

PT PLN (Persero) meraih penghargaan dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam ajang Apresiasi Mitra BUMN Champion 2024.


UMKM Binaan PLN Catatkan Transaksi Rp1,08 Miliar dalam Inacraft Oktober 2024

5 hari lalu

INACRAFT On October, tahun ini digelar selama 5 hari pada tanggal 2-6 Oktober 2024 di Jakarta Convention Center (JCC)/Foto: CANTIKA/Ecka Pramita
UMKM Binaan PLN Catatkan Transaksi Rp1,08 Miliar dalam Inacraft Oktober 2024

PLN mengatakan perseroan terus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).


Proyek Geothermal, Koalisi Masyarakat Poco Leok Tuntut Polisi dan PLN Setop Kekerasan

8 hari lalu

Suasana aksi yang dilakukan Koalisi Masyarakat Peduli Poco Loak di Mabes Polri, Senin 7 Oktober 2024. Aksi ini merupakan protes terhadap kekerasan yang diterima oleh Masyarakat Poco Loak dalam menolak proyek geothermal pada 1 dan 2 Oktober lalu. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
Proyek Geothermal, Koalisi Masyarakat Poco Leok Tuntut Polisi dan PLN Setop Kekerasan

Masyarakat Poco Leok mendapatkan kekerasan fisik saat melakukan aksi protes penolakan proyek perluasan Geothermal pada 2 Oktober 2024 lalu.


Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

11 hari lalu

Kawasan Poco Leok di NTT. Shutterstock
Proyek Geothermal di Poco Leok, PLN Mengaku Sudah Sosialisasi dan Dapat Dukungan Warga

PLN memberikan tanggapan atas bentrokan yang kembali terjadi antara aparat gabungan dengan masyarakat adat Poco Leok 2 Oktober 2024.


Konflik Proyek Geothermal Poco Leok, Jurnalis Floresa Jadi Korban Kekerasan Polisi

11 hari lalu

Ilustrasi Penyiksaan oleh Polisi atau Kekerasan oleh Polisi. shutterstock.com
Konflik Proyek Geothermal Poco Leok, Jurnalis Floresa Jadi Korban Kekerasan Polisi

Jurnalis yang juga Pemimpin Redaksi Floresa ditangkap dan dianiaya serta isi ponselnya digeledah saat meliput unjuk rasa masyarakat adat Poco Leok.


Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

12 hari lalu

Warga Poco Leok, NTT melakukan aksi penolakan Proyek Geotermal Poco Leok namun menghadapi kekerasan aparat. Foto: Istimewa
Bentrok Lagi, Aparat dan Masyarakat Adat Poco Leok yang Tolak Proyek Geothermal PLN

Puluhan warga masyarakat adat dan seorang jurnalis disebut menjadi korban penggunaan kekuatan berlebih aparat. Didahului perintah Jokowi di Jakarta?