TEMPO.CO, Jakarta - Kebahagiaan memeluk Ochiva Azzahra. Ia baru lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri 14 Jakarta pada Mei 2023 lalu. Chiva, nama panggilan dia, diterima di tiga perguruan tinggi luar negeri berkategori top dunia melalui jalur beasiswa.
Chiva diterima di Monash University Australia jurusan Business. Pada saat yang sama, anak semata wayang pasangan Moch Dalhar dan Melvia Hasibuan ini juga diterima di Nanyang Technological University Singapura pada jurusan Business. Ketiga, gadis kelahiran Jakarta 5 April 2005 ini juga diterima di University of Western Australia di jurusan Data Science.
Melalui program pemerintah bernama Beasiswa Indonesia Maju atau BIM, Chiva memilih masuk ke Monash University. Alasan dia memilih kampus ini sungguh masuk akal. Monash University adalah salah satu perguruan tinggi prestisius di Australia dan dunia. “Kampus ini salah satu universitas terbaik di dunia yang juga merupakan member Australia’s prestigious Group of Eight,” kata Chiva kepada Tempo, Selasa, 4 Juli 2023.
BIM adalah program beasiswa yang diberikan kepada peserta didik/lulusan yang berprestasi pada bidang akademik dan non-akademik. BIM terdiri dari program beasiswa bergelar (degree) dan beasiswa non-gelar (non degree).
Program beasiswa bergelar jenjang S1 dan S2 dilaksanakan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan. Sedangkan program beasiswa non-gelar, yaitu Program Persiapan S1 Luar Negeri, dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional.
BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri adalah program beasiswa yang diberikan guna mempersiapkan peserta didik berprestasi pada jenjang pendidikan menengah untuk memperoleh kesempatan pendidikan S1 di luar negeri.
Chiva masuk Monash University dan mengambil jurusan bisnis karena ingin berperan dalam memajukan industri bisnis seperti start-up yang saat ini sedang masyhur. Apalagi, kata dia, banyak anak muda yang berkecimpung dan mendirikan perusahaan rintisan sendiri. Keberhasilan anak muda dalam berbisnis rintisan menginspirasi Chiva untuk belajar jurusan bisnis.
Baca juga: Kisah Tallia Raih Prodi Impian Lintas Jurusan di Universitas Brawijaya
Beasiswa Indonesia Maju
Remaja yang tinggal di Jalan Pala, Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur ini mengetahui ada Beasiswa Indonesia Maju sejak masa akhir semester 2 kelas 11. Saat itu, ia menghabiskan akhir pekan dengan beristirahat sembari berlayar di media sosial instagram. Tiba-tiba, ia melihat pengumuman mengenai Beasiswa Indonesia Maju Program Persiapan Luar Negeri. Ia pun sangat tertarik dan ingin mendaftarkan diri ikut seleksi.
Ternyata, tenggat pendaftaran beasiswa itu adalah keesokan harinya. Padahal ada beberapa persyaratan yang tidak mungkin dipenuhi dalam satu hari. “Pada saat itu, saya merasa mungkin memang belum rezeki saya,” ujar lulusan SMPN 81 Jakarta ini.
Namun, keesokan harinya, saat pulang sekolah, ia melihat pengumuman pendaftaran BIM persiapan luar negeri diperpanjang. Detik itu juga Chiva langsung mendaftarkan diri, menulis semua esai yang menjadi persyaratan, dan mengkurasi sertifikat yang ia miliki.
Beberapa hari setelahnya adalah pengumuman seleksi administrasi, dan ia lolos ke seleksi wawancara. Untuk seleksi wawancara, ia mempersiapkan dengan semaksimal mungkin. Ia berlatih di depan cermin, hingga meminta tolong bantuan temannya untuk zoom meeting agar tidak grogi saat interview nantinya.
Pada saat wawancara, Chiva menjalaninya dengan lancar dan cukup puas dengan jawaban yang ia sampaikan. Beberapa hari setelah wawancara, panitia mengumumkan hasil seleksi program persiapan Beasiswa Indonesia Maju. “Alhamdulillah saya lolos,” kata dia yang menjalani pendidikan dasar di Sekolah Dasar Swasta Angkasa 9, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur itu.
Moch Dalhar, ayahanda Chiva, menyatakan putrinya sebagai sosok yang serius, rajin, dan tekun dalam belajar. Menurut pria asal Tulungagung ini, anaknya suka penasaran dengan mutu bimbingan belajar, meski pada akhirnya enggak pernah lama tiap dia ikut bimbingan belajar.
Dalhar juga menyatakan dari awal kelas 6 SD, ia melihat anaknya mempunyai jiwa suka tantangan. Selain itu, kata dia, Chiva punya ambisi positif untuk terus maju.
Lulusan SMAN 1 Trenggalek ini juga menuturkan, dari awal kelas 10 SMA, Chiva selalu rangking 1. “Sampai akhirnya, anak saya rangking satu paralel di angkatannya,” kata Dalhar.
Sebagai orang tua, Dalhar menyatakan terharu dan bangga dengan anaknya yang akan menempuh pendidikan S1 di Australia. Ia juga membayangkan pasti akan kangen kelak jika Chiva telah ambil studi di Negeri Kanguru itu. “Dia anak tunggal. Sebagai orang tua, saya harus mengalahkan ego saya, demi kemajuan pendidikan anak,” kata dia.
Pilihan Editor: Pendaftaran Beasiswa Santri 2023 Dibuka, Simak Jadwal dan Syaratnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.