Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Full Buck Moon Juli, Satu dari 4 Supermoon di Tahun 2023

image-gnews
Supermoon terlihat di langit di Beirut, Lebanon 3 Juli 2023. REUTERS/Issam Abdallah
Supermoon terlihat di langit di Beirut, Lebanon 3 Juli 2023. REUTERS/Issam Abdallah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan purnama Juli yang dikenal sebagai Buck Moon telah terbit pada 3 Juli 2023 sebagai supermoon. Bagi yang suka mengamati langit atau memotret benda-benda di angkasa, tentu peristiwa ini menarik.

Saat supermoon, piringan bulan tampak lebih besar dan lebih terang di langit malam, tetapi Buck Moon 2023 akan lebih seru karena memulai musim dengan empat supermoon berturut-turut. Supermoon dapat menyebabkan 30 persen kecerahan bulan dan peningkatan 14 persen pada cakram bulan seperti yang terlihat dari bumi. Tetapi perbedaan ini biasanya tidak terlihat dengan mata telanjang kecuali seseorang memperhatikan bulan setiap malam.

Supermoon adalah hasil dari bulan yang lebih dekat ke bumi pada saat bulan purnama. Pakar gerhana dan pensiunan astrofisikawan NASA Fred Espanak menjelaskan selama Buck Moon, bulan hanya berjarak 361.934 kilometer dari bumi. Sedangkan, jika dibandingkan dengan jarak rata-ratanya diperhitungkan sekitar 382.900 kilometer.

Untuk diketahui, supermoon terjadi karena orbit bulan mengelilingi bumi bukanlah lingkaran yang sempurna.  Akibat pengaruh gravitasi bumi, orbit bulan berbentuk elips, yaitu tampak seperti lingkaran memanjang atau lonjong.

Artinya, ada kalanya dalam orbit 27 hari bulan lebih dekat ke bumi dan di lain waktu lebih jauh. Supermoon terjadi ketika bulan berada dalam fase bulan purnama dari siklus bulan 29,5 hari dan berada di perigee, titik terdekat dengan bumi dalam orbitnya.

Untuk wilayah Jakarta, menurut catatan dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta, klub astronomi di bawah Planetarium dan Observatorium Jakarta, puncak purnama pada 3 Juli 2023 pukul 18.38 WIB. Purnama tersebut terbit pada pukul 17.44 WIB dan tenggelam pada 4 Juli 2023 pukul 06.42 WIB.

Supermoon lainnya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika pemandangan indah tadi malam terlewat, jangan khawatir karena masih ada tiga supermoon lagi. Catat waktunya, supermoon berikutnya akan terbit pada Selasa, 1 Agustus berupa Bulan Purnama Sturgeon.  Espanak mengatakan selama supermoon ini, jarak antara bumi dan satelit alaminya adalah 357.530 kilometer.

Supermoon kedua dalam bentuk Bulan Biru akan muncul pada 30 Agustus 2023. Ini akan menjadi acara khusus bagi para pengamat bulan karena bulan akan terlihat paling dekat selama periode musim panas supermoon ini, dengan jarak hanya 357.344 kilometer jauhnya.

Tepat setelah musim panas 2023 berakhir, tepatnya pada 23 September, begitu pula festival supermoon ini, yang berakhir pada 28 September dengan munculnya Full Corn Moon. Tercatat jarak bulan sejauh 361.552 kilometer dari bumi.

Menurut In The Sky, supermoon berikutnya jatuh pada 18 September 2024.  Namun, tahun depan hanya akan ada dua supermoon, yaitu sebulan kemudian tepatnya pada 18 Oktober 2024.

Pilihan Editor: Memotret Bulan Merah Muda dengan Vivo V27 Fitur Supermoon

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

23 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

39 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

48 hari lalu

Ilustrasi Hilal. Robertus Pudyanto/Getty Images
Penetapan 1 Ramadan, Pengamatan di 134 Titik Buktikan Posisi Bulan Masih Sangat Rendah

Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.


Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

26 Februari 2024

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
Pendaratan Odysseus di Bulan, Misi Perdana Pesawat Ruang Angkasa Buatan Swasta

Pesawat ruang angkasa besutan Intuitive Machines berhasil mendarat di bulan. Misi yang menentukan kelancaran penerbangan ke bulan di masa depan.


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

29 Januari 2024

Seorang jurnalis yang mengenakan perangkat VR mencoba simulasi pendaratan di bulan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), di fasilitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), di Sagamihara, selatan Tokyo, Jepang, 19 Januari 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Sempat Hilang Sinyal, Wahana SLIM Jepang Pulih Usai 9 Hari Tanpa Daya di Bulan

Pulihnya perangkat dan panel surya SLIM akibat perubahan arah sinar matahari di bulan.


Pendaratan Wahana Antariksa Jepang SLIM di Bulan Bermasalah

22 Januari 2024

Seorang jurnalis yang mengenakan perangkat VR mencoba simulasi pendaratan di bulan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM), di fasilitas Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA), di Sagamihara, selatan Tokyo, Jepang, 19 Januari 2024. REUTERS /Kim Kyung-Hoon
Pendaratan Wahana Antariksa Jepang SLIM di Bulan Bermasalah

Panel surya macet, wahana antariksa Jepang SLIM di Bulan bergantung masa hidup baterai. Saat ini sudah hilang sinyal.


Mengapa Pendaratan SLIM Milik Jepang di Bulan Penting?

20 Januari 2024

Roket H-IIA yang membawa pendarat bulan milik badan antariksa nasional diluncurkan di Tanegashima Space Center di pulau barat daya Tanegashima, Jepang. Mandatory credit Kyodo/via REUTERS
Mengapa Pendaratan SLIM Milik Jepang di Bulan Penting?

Mengapa misi pendaratan 'penembak jitu di bulan' Jepang penting?


NASA Tunda Misi Artemis Berawak Pertama ke Bulan hingga September 2025

10 Januari 2024

Misi Artemis 1 NASA dengan megaroket-nya akhirnya berhasil diluncurkan pada Rabu siang WIB, 16 November 2022. Misi pertama Amerika untuk kembali ke Bulan ini telah tertunda sejak 2017. (YouTube NASA)
NASA Tunda Misi Artemis Berawak Pertama ke Bulan hingga September 2025

Artemis 2, yang tadinya dijadwalkan untuk diluncurkan pada November 2024, kini menargetkan September 2025.