TEMPO.CO, Jakarta - Jack Sweeney, mahasiswa dan pencipta akun Twitter @ElonJet yang dilarang karena melacak pergerakan jet pribadi Elon Musk, kini telah meluncurkan proyek pelacakan itu di platform Meta, Threads.
"ElonJet telah tiba di Threads!" Sweeney memposting ke akun @elonmusksjet baru pada hari Kamis. Per Senin, 10 Juli, akun Threads itu memiliki 80.000 pengikut.
Sweeney mengarahkan posting keduanya di akun @elonmusksjet Threads langsung ke Mark Zuckerberg, menanyakan pendiri Meta apakah dia bisa tetap di platform. Sweeney menyertakan teriakan di bio Threads @elonmusksjet ke akun @zuckerbergjet yang didedikasikan untuk melacak lokasi jet pribadi Zuckerberg.
Akun itu belum membuat postingan informasi langsung apa pun, tetapi Sweeney telah secara aktif melacak pergerakan jet Zuckerberg di layanan Facebook dan Instagram Meta selama beberapa waktu.
Akun yang melacak jet Musk tampaknya telah ditangguhkan dan kemudian dipulihkan di Threads dan Instagram dalam beberapa hari terakhir.
Elon Musk menangguhkan akun Twitter @ElonJet pada Desember tahun lalu dengan mengklaim bahwa pelacak adalah "risiko keselamatan pribadi langsung". Sebelum penangguhan ini, Musk mengatakan dia tidak akan melarang akun tersebut sebagai bagian dari "komitmennya terhadap kebebasan berbicara".
Sweeney juga menjalankan beberapa pelacak lain di Instagram, Facebook, dan Bluesky yang memantau jalur penerbangan jet pribadi untuk orang-orang terkenal, seperti Bill Gates, Donald Trump, Jeff Bezos, dan Kim Kardashian.
Akun "bot" otomatis yang dibuat oleh Sweeney ini mengumpulkan data perjalanan udara yang tersedia untuk umum untuk memetakan lokasi pesawat. Akun Twitter yang terkait dengan pelacak ini juga ditangguhkan.
Sebelum akun Twitter @ElonJet-nya ditangguhkan, Sweeney pernah menolak tawaran Musk senilai US$5.000 untuk menghapus pelacak itu, meminta miliarder itu menaikkan tawaran menjadi $50.000 dan memberinya magang. Dengan memanggil Zuckerberg, Sweeney tampaknya mendorong CEO Meta itu untuk mengambil tindakan serupa.
Platform Threads yang baru-baru ini diluncurkan tampaknya menjadi saingan Twitter paling signifikan hingga saat ini, setelah mengumpulkan 100 juta pengguna hanya beberapa hari setelah dirilis.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.