TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 115 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menghasilkan 2.100 berita selama dua bulan. Hal itu dalam rangka mengikuti praktikum mata kuliah Jurnalistik Siber atau Jurnalistik Online.
Semua berita dibuat oleh 14 kelompok mahasiswa semester enam atau angkatan 2020. Semua berita tersebar di 14 portal berita atau website yang dibuat tiap kelompok. Seluruh karya resmi diluncurkan melalui acara gelar karya yang dilaksanakan di restoran Rayz UMM Hotel pada Rabu siang, 12 Juli 2023.
Acara ini diresmikan oleh Wakil Rektor I UMM Syamsul Arifin, didampingi Dekan Fisip UMM Muslimin Mahmud; Nasrullah, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi sekaligus Koordinator Praktikum, serta Kepala Laboratorium Komunikasi Widiya Yutanti. Peluncuran ditandai dengan penekanan tombol gawai yang terhubung dengan layar monitor besar yang menampilkan video pembuka berisi profil 14 karya mahasiswa.
“Karya-karya mahasiswa ini makin membuktikan Prodi Ilmu Komunikasi UMM sebagai salah satu prodi tertua di UMM layak diunggulkan dan jadi favorit. Buktinya, Prodi Ilmu Komunikasi meraih beberapa prestasi dan sudah terakreditasi internasional. Peminatnya pun cenderung bertambah tiap tahun,” kata Syamsul Arifin pada Rabu, 12 Juli 2023.
Muslimin Mahmud mengatakan, portal berita buatan mahasiswa sebaiknya dirawat untuk diteruskan jadi peluang bisnis sekaligus menambah portofolio mahasiswa untuk berkarier ke depannya. “Ada yang mengatakan bahwa anak muda sekarang adalah useless generation, maka dengan karya-karya ini mahasiswa sudah membantahnya dengan kreativitas ini,” kata Muslimin.
Menurut Nasrullah, semua praktikum harus diekspos agar diketahui publik sebagai bentuk pertanggungjawaban akademis. Semua karya mereka bisa jadi portofolio yang bagus dimasukkan ke dalam berkas lamaran kerja, selain bisa jadi peluang usaha mandiri di bidang ekonomi kreatif.
“Portal yang mereka buat bisa jadi peluang bisnis jika terus ditekuni lebih lanjut. Setidaknya bisa jadi TA (tugas akhir) skripsi mereka,” kata Nasrullah kepada Tempo di sela acara.
Proses kreatif praktikum berlangsung sejak April lalu, yang diawali dengan riset pasar dan riset media siber yang bisa jadi tolok ukur atau benchmark. Minimal dua media siber yang jadi rujukan atau pembanding.
Mereka wajib menyerahkan proposal karya untuk dipresentasikan. Setelah proposal disetujui, mahasiswa melanjutkan proses pembuatan website dan mengisinya dengan reportase. Di tahap ini para mahasiswa belajar manajemen media massa, terutama manajemen keredaksian.
Selain menghasilkan berita biasa, mereka dituntut bisa menghasilkan berita bersifat naratif atau bertutur (feature), diusahakan tiap berita dilengkapi dengan infografis dan video sebagai wujud konvergensi media. Mereka juga harus memasarkan portal beritanya melalui media massa agar mendapatkan cakupan pembaca yang luas.
Keharusan itu bertujuan supaya mereka memiliki keterampilan yang lengkap seturut tuntutan dunia kerja saat ini, yaitu tidak hanya mampu meliput, mengolah dan menayangkan berita, tapi mereka juga harus tahu cara berita yang dihasilkan bisa terindeks oleh Google dan syukur-syukur bisa viral.
“Praktis proses produksi dilakukan kurang dari 60 hari. Ini adalah capaian yang melampaui target. Semula hanya direncanakan 10 portal dan seribu berita saja. Ini jadi kado ulang tahun bagi Prodi Ilmu Komunikasi UMM,” kata Nasrullah, yang juga dosen Praktikum Jurnalistik Online.
Mengenal Prodi Ilmu Komunikasi UMM
Prodi Ilmu Komunikasi berdiri pada 28 Juli 1986 atau 22 tahun setelah UMM berdiri. Di usia jelang ke-37 tahun, Program Studi Ilmu Komunikasi mempunyai tiga program peminatan, Public Relations, Jurnalistik dan Studi Media, serta Komunikasi Audio Visual, dengan sembilan mata kuliah praktikum seperti Public Relations Event, Jurnalistik Cetak, dan Komunikasi Audio Visual.